31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Timnas Sulit Cari Lawan

JAKARTA – Keinginan timnas senior Indonesia beruji coba melawan Hong Kong akhirnya batal terlaksana. Pihak Hong Kong sendiri yang memberi konfirmasi ketidak sanggupannya melakoni laga uji coba dengan skuad asuhan Jacksen F Tiago itu. Kendala waktu penyelenggaraan menjadi alasannya.

 

Sejatinya, laga tersebut baru akan dilangsungkan pada 29 September mendatang. Laga tersebut masuk dalam bagian persiapan Indonesia sebelum menjamu Tiongkok di Jakarta, 15 Oktober, dalam laga Pra Piala Asia (PPA) 2015. Hong Kong dipilih lantaran dianggap sedikit mirip dengan tipikal pemain Tiongkok, baik secara fisik ataupun gaya permaiannnya.

Ditemui di kantor PSSI, kemarin (30/8), Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono mengatakan bahwa pihaknya baru mendapat konfirmasi pembatalan laga uji coba tersebut. “Dua hari yang lalu (28/8) kami mendapatkan konfirmasinya. Mereka (Hong Kong, Red) ingin jadwal laga diajukan, tapi kalau tidak FIFA match day, kami tidak bisa,” ujarnya.

Beberapa negara memang sudah masuk dalam bidikan PSSI. Terutama negara-negara yang ada di Asia Timur dan Asia Tenggara. Di antaranya Makau, Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste. Dan, nama negara yang pertama disebut, Makau, sepertinya yang sudah masuk dalam tahap penjajakan Indonesia.

Menurut Joko, pihaknya langsung mengirimkan surat penawaran uji coba dengan negara yang letaknya di dekat Tiongkok itu. “Kemarin (29/8) kami sudah terbitkan surat ke Makau, mudah-mudahan kami segera mendapatkan update-nya. Yang jelas kami inginnya di tanggal itu (29/9), tidak berubah,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia itu.

Lebih lanjut, di luar empat negara alternatif itu, sebenarnya masih ada nama Korea Utara dan Guam. Hanya, kedua negara itu tidak masuk dalam opsi utama pengganti Hong Kong. “Kalau Guam maunya laga digelar mendekati hari H lawan Tiongkok, sedangkan Korut tidak masuk di dalam kategori yang diinginkan pelatih,” imbuhnya.

Sementara itu, Jacksen sendiri ketika dihubungi masih belum mengetahui kabar terkait batalnya laga lawan Hong Kong itu. Hanya, hari ini pelatih Persipura Jayapura itu sudah berencana untuk menemui Joko di Jakarta. “Baru setelah itu saya bisa menjelaskan bagaimana effect-nya kepada tim kami,” katanya.

Dari sisi kualitas permainan, sebenarnya baik Hong Kong ataupun Makau tidak ada perbedaan yang signifikan. Kedua negara itu sama-sama kekuatan lemah di Asia Timur ataupun di Asia secara keseluruhan. Hanya, dari segi peringkat FIFA-nya, gagal menghadapi Hong Kong berarti Indonesia kehilangan lawan sepadan.

Sebab,berdasarkan peringkat FIFA yang di-update per Agustus 2013ini  meletakkan Hong Kong di posisi 144, atau berada 25 tingkat di atas Indonesia yang tercecer di posisi ke-169. Dibandingkan dengan Makau, posisi Indonesia masih jauh lebih baik. Makau berada di posisi ke-201.

Meski demikian, Jacksen menyebut baik Hong Kong ataupun Makau tidak ada yang berbeda.

“Sama saja. Dalam keadaan darurat, bukan kualitas lagi yang berbicara, melainkan manfaat yang bisa diambil dari laga uji coba itu, terutama di tengah mepetnya waktu. Kami memang butuh banyak uji coba,” jelasnya. (ren)

JAKARTA – Keinginan timnas senior Indonesia beruji coba melawan Hong Kong akhirnya batal terlaksana. Pihak Hong Kong sendiri yang memberi konfirmasi ketidak sanggupannya melakoni laga uji coba dengan skuad asuhan Jacksen F Tiago itu. Kendala waktu penyelenggaraan menjadi alasannya.

 

Sejatinya, laga tersebut baru akan dilangsungkan pada 29 September mendatang. Laga tersebut masuk dalam bagian persiapan Indonesia sebelum menjamu Tiongkok di Jakarta, 15 Oktober, dalam laga Pra Piala Asia (PPA) 2015. Hong Kong dipilih lantaran dianggap sedikit mirip dengan tipikal pemain Tiongkok, baik secara fisik ataupun gaya permaiannnya.

Ditemui di kantor PSSI, kemarin (30/8), Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono mengatakan bahwa pihaknya baru mendapat konfirmasi pembatalan laga uji coba tersebut. “Dua hari yang lalu (28/8) kami mendapatkan konfirmasinya. Mereka (Hong Kong, Red) ingin jadwal laga diajukan, tapi kalau tidak FIFA match day, kami tidak bisa,” ujarnya.

Beberapa negara memang sudah masuk dalam bidikan PSSI. Terutama negara-negara yang ada di Asia Timur dan Asia Tenggara. Di antaranya Makau, Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste. Dan, nama negara yang pertama disebut, Makau, sepertinya yang sudah masuk dalam tahap penjajakan Indonesia.

Menurut Joko, pihaknya langsung mengirimkan surat penawaran uji coba dengan negara yang letaknya di dekat Tiongkok itu. “Kemarin (29/8) kami sudah terbitkan surat ke Makau, mudah-mudahan kami segera mendapatkan update-nya. Yang jelas kami inginnya di tanggal itu (29/9), tidak berubah,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia itu.

Lebih lanjut, di luar empat negara alternatif itu, sebenarnya masih ada nama Korea Utara dan Guam. Hanya, kedua negara itu tidak masuk dalam opsi utama pengganti Hong Kong. “Kalau Guam maunya laga digelar mendekati hari H lawan Tiongkok, sedangkan Korut tidak masuk di dalam kategori yang diinginkan pelatih,” imbuhnya.

Sementara itu, Jacksen sendiri ketika dihubungi masih belum mengetahui kabar terkait batalnya laga lawan Hong Kong itu. Hanya, hari ini pelatih Persipura Jayapura itu sudah berencana untuk menemui Joko di Jakarta. “Baru setelah itu saya bisa menjelaskan bagaimana effect-nya kepada tim kami,” katanya.

Dari sisi kualitas permainan, sebenarnya baik Hong Kong ataupun Makau tidak ada perbedaan yang signifikan. Kedua negara itu sama-sama kekuatan lemah di Asia Timur ataupun di Asia secara keseluruhan. Hanya, dari segi peringkat FIFA-nya, gagal menghadapi Hong Kong berarti Indonesia kehilangan lawan sepadan.

Sebab,berdasarkan peringkat FIFA yang di-update per Agustus 2013ini  meletakkan Hong Kong di posisi 144, atau berada 25 tingkat di atas Indonesia yang tercecer di posisi ke-169. Dibandingkan dengan Makau, posisi Indonesia masih jauh lebih baik. Makau berada di posisi ke-201.

Meski demikian, Jacksen menyebut baik Hong Kong ataupun Makau tidak ada yang berbeda.

“Sama saja. Dalam keadaan darurat, bukan kualitas lagi yang berbicara, melainkan manfaat yang bisa diambil dari laga uji coba itu, terutama di tengah mepetnya waktu. Kami memang butuh banyak uji coba,” jelasnya. (ren)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/