MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan berhasil menuntaskan misinya lolos ke semifinal Piala Kemerdekaan 2015. Ayam Kinantan menumbangkan Persekap Pasuruan dengan skor 2-0 pada laga perempat final, di Stadion Teladan, Minggu (30/8) malam. Menariknya, dua gol kemenangan lahir dari duo bek sayap.
Pada laga itu, PSMS tampil tanpa Wiganda Pradika yang harus absen karena akumulasi kartu. Pelatih PSMS, Suharto AD menempatkan Choirul Hidayat untuk menggantikan posisi Wiganda. Choirul cukup mampu menjalankan peran yang ditinggalkan Wiganda.
Keuntungan bermain di depan pendukungnya, menjadi motivasi tersendiri bagi PSMS. Mereka pun tampil agresif sejak awal. Mereka tak terlalu kesulitan untuk masuk ke daerah pertahanan lawan. Setidaknya ada 9 peluang yang tercipta namun gagal dimaksimalkan Legimin Raharjo dkk.
Performa gemilang kiper Persekap, Tedi Heri Setyawan juga turut memengaruhi kebuntuan PSMS. Beberapa kali Heri jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Salah satunya pada menit ke-27, ketika sepakan free kick Guntur Triaji mampu ditepisnya. Begitu pun bola hasil rebound yang ditembak Tambun juga belum mampu menembus gawang Persekap.
Sementara Persekap yang mengandalkan counter attack, sesekali coba menekan lewat duet Angga Yudha dan Maryono. Namun mereka kesulitan menembus pertahanan disiplin para pemain PSMS. Skor imbang tanpa gol di babak pertama.
Persekap baru bermain lebih agresif pasca jeda. Mereka berani bermain lebih terbuka karena juga mengincar kemenangan. Namun hal itu mampu dimanfaatkan pemain PSMS. Mereka pun berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-65. Adalah bek sayapnya Syaiful Ramadhan yang berhasil mencetak gol memanfaatkan kemelut di depan gawang Persekap.
Unggul 1-0 membuat pemain PSMS semakin bersemangat dan terus menekan Persekap melalui umpan-umpan panjang yang lansung menusuk ke jantung pertahanan. Sepuluh menit berselang, gawang Persekap bobol lagi.
Kali ini bek sayap Choirul Hidayat yang unjuk gigi pada penampilan perdananya untuk PSMS di Piala Kemerdekaan. Choirul mampi memanfaatkan bola liar di kotak penalti Persekap. Gol itu sekaligus mengunci kemenangan PSMS dan memastikan tiket semifinal dalam genggaman.
Asisten Pelatih PSMS Medan, Edy Syahputra menyambut gembira dengan kemenangan tersebut. Menurutnya, hasil evaluasi selama dua hari pasca laga terakhir penyisihan kontra Kwarta. “Fanatisme dan semangat juang anak-anak pun keluar seperti saat kita mengalahkan Persitara di laga perdana.Ini juga berkat motivasi dan wejangan langsung dari Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi sebelum pertandingan,” beber Edy.
Soal finishing diakui Edy masih menjadi masalah besar buat PSMS. Tercatas ada 9 peluang bersih yang seharusnya dapat dikonversikan menjadi gol. Namun lemahnya penyelesaian akhir membuat setiap peluang terbuang percuma. “Tentunya ini menjadi evaluasi kembali buat kami dan tentunya pasti akan ada rotasi khususnya di lini depan,” tegasnya.
Di semi final melawan Persepam Madura yang di 8 besar menghancurkan Kalteng Putra FC 5-1, Edy Syahputra mengaku tidak gentar. “Masih ada 10 hari lagi waktu kita untuk mempersiapkan diri, mengevaluasi dan menyiapkan strategi,” yakinnya.
Sementara Manager Persekap Pasuruan, Suhaimi mengakui semangat luar biasa PSMS yang membuat para pemainnya kewalahan. “Tapi kita juga merasa banyak dirugikan wasit sehingga permainan anak-anak pun menjadi down, banyak keputusan wasit yang tidak berimbang,” cetusnya.
Meski begitu, menurut Suhaimi, PSMS pantas lolos ke semifinal. “Hanya bila bermain di tempat netral mungkin PSMS tidak akan bisa bermain seperti tadi,” pungkasnya. (don/rbb)