26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Deg-degan Sebelum Pesta di Kandang Lawan

BOGOR-Laga pamungkas di Divisi Utama kontra Persikabo kemarin sungguh dramatis bagi PSMS. Selain mesti menang, PSMS juga berharap Persita kalah atau draw kontra Persih Tembilahan yang juga dimainkan bersamaan.
Nah, di sinilah sisi dramatisnya. Sepanjang laga, pihak manajemen terus bertanya kepada handai taulan di Tembilahan terkait hasil laga itu. Begitu juga dengan awak media yang terus berkoordinasi dengan wartawan di Tembilahan.

Rupanya terjadi isu menyesatkan terkait hasil pertandingan. Ada oknum Panpel Persikabo yang menyebar isu bahwa Persih sudah unggul 4-0 di babak pertama. Sementara di saat bersamaan PSMS baru menang 2-1 dari Persikabo di babak pertama. Hal itu disinyalir akal-akalan saja agar PSMS mengendurkan serangan karena peluang lolos semakin besar.

Ternyata setelah dikonfirmasi langsung laga Persih versus Persita draw 1-1 setelah tuan rumah sempat unggul lebih dulu. Kekhawatiran kian membuncah karena laga Persih versus Persita masih berlangsung ketika laga Persikabo versus PSMS sudah berakhir. Nah, detik-detik menanti hasil itu ternyata sangat mendebarkan.

“Lho, tapi kabarnya Per sita sudah kalah besar? Wah ternyata isu saja. Syukurlah mereka hanya imbang dan kita tetap lolos,” kata Edy Syahputra, Asisten Pelatih PSMS. Namun skuad PSMS enggan mengetahui hasil di laga persih versus Persita. Begitu menang, mereka langsung berlarian dan berpesta di ruang ganti Persikabo.

Namun di saat bersamaan, PSMS juga harus menyelamatkan diri dari amuk massa yang tak senang dengan hasil tersebut. Begitu wasit Fachri Akbar meniupkan peluit tanda berakhirnya laga, suporter tuan rumah berlabel Kabo Mania menyerbu ke dalam lapangan.

Para pemain langsung berhamburan lari ke pinggir lapangan. Keberingasan pendukung tuan rumah tak berhenti. Mereka menyerbu segelintir pendukung PSMS di tribun barat. Beruntung pihak keamanan dan panpel pertandingan sigap dan mampu meredam. Meskipun begitu, pihak suporter PSMS, dan seluruh skuad tidak bisa keluar dari stadion lebih dari dua jam.

“Beruntung Panpel dan keamanan berkoordinasi dengan baik. Kalau tidak kejadian serupa seperti di Jakarta Utara bisa kembali terjadi. Kita apresiasi kinerja panpel dan pihak keamanan,” bilang Kolonel Asren Nasution, warga Medan yang turut menonton laga itu. (ful)

BOGOR-Laga pamungkas di Divisi Utama kontra Persikabo kemarin sungguh dramatis bagi PSMS. Selain mesti menang, PSMS juga berharap Persita kalah atau draw kontra Persih Tembilahan yang juga dimainkan bersamaan.
Nah, di sinilah sisi dramatisnya. Sepanjang laga, pihak manajemen terus bertanya kepada handai taulan di Tembilahan terkait hasil laga itu. Begitu juga dengan awak media yang terus berkoordinasi dengan wartawan di Tembilahan.

Rupanya terjadi isu menyesatkan terkait hasil pertandingan. Ada oknum Panpel Persikabo yang menyebar isu bahwa Persih sudah unggul 4-0 di babak pertama. Sementara di saat bersamaan PSMS baru menang 2-1 dari Persikabo di babak pertama. Hal itu disinyalir akal-akalan saja agar PSMS mengendurkan serangan karena peluang lolos semakin besar.

Ternyata setelah dikonfirmasi langsung laga Persih versus Persita draw 1-1 setelah tuan rumah sempat unggul lebih dulu. Kekhawatiran kian membuncah karena laga Persih versus Persita masih berlangsung ketika laga Persikabo versus PSMS sudah berakhir. Nah, detik-detik menanti hasil itu ternyata sangat mendebarkan.

“Lho, tapi kabarnya Per sita sudah kalah besar? Wah ternyata isu saja. Syukurlah mereka hanya imbang dan kita tetap lolos,” kata Edy Syahputra, Asisten Pelatih PSMS. Namun skuad PSMS enggan mengetahui hasil di laga persih versus Persita. Begitu menang, mereka langsung berlarian dan berpesta di ruang ganti Persikabo.

Namun di saat bersamaan, PSMS juga harus menyelamatkan diri dari amuk massa yang tak senang dengan hasil tersebut. Begitu wasit Fachri Akbar meniupkan peluit tanda berakhirnya laga, suporter tuan rumah berlabel Kabo Mania menyerbu ke dalam lapangan.

Para pemain langsung berhamburan lari ke pinggir lapangan. Keberingasan pendukung tuan rumah tak berhenti. Mereka menyerbu segelintir pendukung PSMS di tribun barat. Beruntung pihak keamanan dan panpel pertandingan sigap dan mampu meredam. Meskipun begitu, pihak suporter PSMS, dan seluruh skuad tidak bisa keluar dari stadion lebih dari dua jam.

“Beruntung Panpel dan keamanan berkoordinasi dengan baik. Kalau tidak kejadian serupa seperti di Jakarta Utara bisa kembali terjadi. Kita apresiasi kinerja panpel dan pihak keamanan,” bilang Kolonel Asren Nasution, warga Medan yang turut menonton laga itu. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/