Kabar duka datang dari PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Pelatih kepala, Edy Syahputra kini tengah berduka dengan berpulangnya ke Rahmatullah sang ayah, Fakhruddin Usman Suwandi, Senin (29/4) pagi di RS Malahayati Medan.
EDY mengatakan kondisi ayahnya memang tengah tidak sehat saat dirinya bertolak dari Medan ke Bireuen dan Langsa untuk melakoni dua laga awal Divisi Utama LPIS. “Memang tampaknya sehat tapi dia sakit dan sudah kronis. Awalnya sempat tidak mau masuk rumah sakit. Setelah saya paksa baru beliau mau pergi,” ujar Edy.
Ternyata itulah komunikasi terakhir dengan ayahnya yang merupakan pensiunan TNI AD itu. Edy mengaku sempat punya perasaan tidak enak jelang laga dengan PSBL Langsa. Sempat disarankan asistennya, Syamsir Alamsyah untuk pulang, Edy memilih tetap memimpin tim.
“Ada rasa tidak enak. Tapi tidak mungkin saya pulang karena besoknya harus bertanding,” ujarnya.
Satu yang disesalkan Edy adalah ia belum sempat memberangkatkan haji orang tuanya. Padahal ia sudah sempat mencicil biaya pergi haji lewat ONH plus. “Senin pagi pulang dari Langsa itulah saya mau lunasi sekaligus mau lihat dia. Saya ingin kasi tunjuk ke dia surat pelunasan biar tambah semangat. Tapi tuhan berkehendak lain,” tutur Edy dengan wajah tegar.
Kenangan soal ayahnya, Edy mengatakan sempat dilarang bermain bola. Sampai akhirnya ia terpilih ke PSMS junior tahun 1987. Dari situ ayahnya terus mendukungnya hingga menjadi pelatih seperti saat ini. Bahkan ayahnya masih sempat menanyakan skor akhir pertandingan PSMS-PSBL Langsa, Minggu (28/4) lalu. “Kata kakak saya dia sempat nanya berapa skor. Saya memang belum sempat kabari soal itu,” ujarnya.
Ayahnya juga sangat senang ketika Edy sudah mendapatkan lisensi A kepelatihan. Ia berharap Edy dapat segera menjadi pelatih kepala.
“Dia bilang saya akan jadi pelatih kepala nantinya. Itu yang saya tidak pernah lupa kata-kata beliau,” pungkasnya. (don)