29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kebun Bunga jadi Rebutan

Benny Surati Pemko Medan, Indra Tempuh Jalur Hukum

MEDAN- Keberadaan dua kepengurusan PSMS menimbulkan polemik. Permasalahan yang timbul menyangkut fasilitas yang selama ini digunakan klub yang berdiri sejak 1950 itu. Salah satunya mess dan Stadion Kebun Bunga yang menjadi home base PSMS. Kedua kubu baik PSMS versi Indra Sakti Harahap maupun versi Benny Sihotang kini saling rebut.

Berdasarkan kepemilikan, mess dan Stadion Kebun Bunga merupakan aset Pemko Medan. Karenanya, untuk penggunaannya dibutuhkan izin dari Pemko Medan. Atas dasar itu, Benny  Sihotang akan meminta izin Pemko Medan soal penggunaan lapangan. Apalagi, pihaknya saat ini sudah mengikat beberapa pemain dan akan segera memulai persiapan di bawah asuhan Abdul Rahman Gurning.

“Home base sebagai penginapan dan latihan PSMS tetap di stadion Kebun Bunga. Meskipun, saat ini digunakan oleh PSMS dengan arsitek Suimin Diharja. Setelah pengurus dikukuhkan, maka secepatnya akan melayangkan surat izin penggunaan stadion ke pemko. Untuk menentukan siapa yang berhak menduduki stadion Kebun Bunga, kita lihat saja PSMS mana yang diizinkan Pemko Medan,” ujar Benny Sihotang, kemarin.

Menurut Benny, latihan akan segera dilakukan setelah kepengurusan menuntaskan negosiasi dengan pemain sehingga terpenuhi kuota 24 pemain. “Pemusatan latihan PSMS tetap dilakukan di Kebun Bunga, sehingga masyarakat sebagai pecinta PSMS dapat melihat secara langsung tim kesayangannya berlatih setiap harinya,” tandas Benny.

Lalu, bagaimana dengan skuad PSMS besutan Suimin Diharja yang lebih dulu memulai persiapan di Kebun Bunga? Proses seleksi dan latihan sudah mencapai hitungan sebulan. Mereka tak gentar. Sekum PSMS versi Indra Sakti Harahap, Martius Latuperissa mengatakan, timnya tidak akan mundur. Sekalipun ada indikasi Pemko Medan lebih berpihak ke kepengurusan Benny.

“Kami telah mempersiapkan gugatan kepada Wali Kota Medan. Dia telah memberikan izin untuk membuat PSMS yang lain. Sebenarnya, tanpa disadari atau tidak, itu yang membuat PSMS hancur dan menjadi dua,” kata Martius.

Martius optimis masyarakat Medan kali ini berpihak pada kepengurusannya. “Apapun ceritanya, kita tetap bertahan di Kebun Bunga sebagai home base, jangan PSMS dijadikan ajang politik dan cari makan. Seharusnya, pengurus yang tak terpilih pada kepengurusan Indra Sakti legowo, bukan memperkeruh suasana dan memberi kesempatan kepada Indra Sakti untuk memajukan PSMS,” lanjutnya.

Melihat kondisi musim lalu, PSMS juga terseret dualisme. Namun perpecahan hanya terjadi dengan terbentuknya dua kepengurusan PSMS IPL dan ISL. Kubu ISL tetap bermarkas di Kebun Bunga, sementara kubu IPL memilih home base di Asam Kumbang.Kondisi yang terjadi saat ini juga memungkinkan satu pihak akan tergusur dari Kebun Bunga. (don)

Benny Surati Pemko Medan, Indra Tempuh Jalur Hukum

MEDAN- Keberadaan dua kepengurusan PSMS menimbulkan polemik. Permasalahan yang timbul menyangkut fasilitas yang selama ini digunakan klub yang berdiri sejak 1950 itu. Salah satunya mess dan Stadion Kebun Bunga yang menjadi home base PSMS. Kedua kubu baik PSMS versi Indra Sakti Harahap maupun versi Benny Sihotang kini saling rebut.

Berdasarkan kepemilikan, mess dan Stadion Kebun Bunga merupakan aset Pemko Medan. Karenanya, untuk penggunaannya dibutuhkan izin dari Pemko Medan. Atas dasar itu, Benny  Sihotang akan meminta izin Pemko Medan soal penggunaan lapangan. Apalagi, pihaknya saat ini sudah mengikat beberapa pemain dan akan segera memulai persiapan di bawah asuhan Abdul Rahman Gurning.

“Home base sebagai penginapan dan latihan PSMS tetap di stadion Kebun Bunga. Meskipun, saat ini digunakan oleh PSMS dengan arsitek Suimin Diharja. Setelah pengurus dikukuhkan, maka secepatnya akan melayangkan surat izin penggunaan stadion ke pemko. Untuk menentukan siapa yang berhak menduduki stadion Kebun Bunga, kita lihat saja PSMS mana yang diizinkan Pemko Medan,” ujar Benny Sihotang, kemarin.

Menurut Benny, latihan akan segera dilakukan setelah kepengurusan menuntaskan negosiasi dengan pemain sehingga terpenuhi kuota 24 pemain. “Pemusatan latihan PSMS tetap dilakukan di Kebun Bunga, sehingga masyarakat sebagai pecinta PSMS dapat melihat secara langsung tim kesayangannya berlatih setiap harinya,” tandas Benny.

Lalu, bagaimana dengan skuad PSMS besutan Suimin Diharja yang lebih dulu memulai persiapan di Kebun Bunga? Proses seleksi dan latihan sudah mencapai hitungan sebulan. Mereka tak gentar. Sekum PSMS versi Indra Sakti Harahap, Martius Latuperissa mengatakan, timnya tidak akan mundur. Sekalipun ada indikasi Pemko Medan lebih berpihak ke kepengurusan Benny.

“Kami telah mempersiapkan gugatan kepada Wali Kota Medan. Dia telah memberikan izin untuk membuat PSMS yang lain. Sebenarnya, tanpa disadari atau tidak, itu yang membuat PSMS hancur dan menjadi dua,” kata Martius.

Martius optimis masyarakat Medan kali ini berpihak pada kepengurusannya. “Apapun ceritanya, kita tetap bertahan di Kebun Bunga sebagai home base, jangan PSMS dijadikan ajang politik dan cari makan. Seharusnya, pengurus yang tak terpilih pada kepengurusan Indra Sakti legowo, bukan memperkeruh suasana dan memberi kesempatan kepada Indra Sakti untuk memajukan PSMS,” lanjutnya.

Melihat kondisi musim lalu, PSMS juga terseret dualisme. Namun perpecahan hanya terjadi dengan terbentuknya dua kepengurusan PSMS IPL dan ISL. Kubu ISL tetap bermarkas di Kebun Bunga, sementara kubu IPL memilih home base di Asam Kumbang.Kondisi yang terjadi saat ini juga memungkinkan satu pihak akan tergusur dari Kebun Bunga. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/