MEDAN- Sempat adem ayem, rencana rekonsiliasi kembali dihembuskan. Pertemuan dua ketua umum PSMS, Indra Sakti Harahap dan Benny Sihotang di Cafe Thongs, Jumat (30/11) malam merumuskan kembali rekonsiliasi. Namun jalan masih juga buntu dan belum juga ada kesepakatan.
Sebenarnya ada usulan baru yang lahir dari pertemuan dua ketua umum itu. Namun memang cukup nyeleneh. Dua ketua umum akan tetap duduk di kursinya membawahi satu kepengurusan. Apa jadinya? Saat dibawakan ke rapat pengurus masing-masing usulan itu jelas ditolak mentah-mentah.
“Saya diajak Bang Indra bertemu tadi malam (kemarin, Red). Membicarakan lagi penyatuan PSMS. Karena memang kita masih terganjal di ketua umum makanya usulan itu lahir. Dua ketua umum dalam satu kepengurusan. Nantinya kita mencari figur tidak dari keduanya. Tapi saat saya bawa dalam rapat usulan itu ditolak pengurus saya karena melanggar AD/ART,” kata Benny usai rapat di Mess Kebun Bunga, Sabtu (1/12) pagi.
Benny terancam ditinggal para personel kepengurusannya jika format baru itu dijalankan. “Finalnya mereka akan keluar dari kepengurusan kalau dipaksakan ketua umum menjadi dua. Tinggal saya dengan Bang Nanda (Iswanda Nanda Ramli, Red) yang kebetulan mendampingi saya dalam pertemuan. Secara keorganisaan ini memang nggak benar. Saya putuskan dengan keputusan bulat dari pengurus bahwa keputusan tadi malam tidak bisa kita tindak lanjuti,” kata Benny yang juga Dirut PD Pasar Medan itu.
Keputusan rapat itu membuat Benny kembali mengulang usulan sebelumnya untuk mengajak Indra masuk dalam kepengurusannya. Posisi yang ditawarkan tak jauh dari wakil ketua umum maupun ketua harian. “Pada dasarnya kita tetap terbuka. Kalau Bang Indra mau bergabung, silahkan. Untuk posisi wakil ketua umum atau ketua harian misalnya,” jelas pria berkacamata itu.
Alhasil rekonsiliasi pun masih menjadi angan-angan belaka. Benny pun kini mulai pesimis dengan penyatuan itu. Apalagi kedua kubu telah melakukan langkah-langkah persiapan kompetisi dan sudah terlalu jauh.
“Mereka akan main di ranahnya ISL, sedangkan kami akan main di ranah IPL. Kami sudah menjalankan program kami yang sudah pembentukan tim sudah berjalan 3/4. Berarti sudah lebih dari separuh perjalanan menyusun manajemen tim sudah kita lakukan. Apalagi Bang Indra sudah mau melaunching timnya. Peluang rekonsiliasi masih ada, tapi sudah tipis. Tapi jika ada kesepakatan baru, maka semuanya bisa berubah,” tambahnya.
Jika Benny pesimis tak demikian dengan Indra. Keduanya kembali berkomunikasi pasca rapat pengurus masing-masing dan Indra diundang Benny untuk kembali melakukan pertemuan Senin (3/12) besok. “Bang Indra sudah saya telepon barusan. Saya sampaikan hasil keputusan rapat. Tapi dia tetap mau ada penyatuan. Jadi saya undang dia hadir di Kebun Bunga jam 4 dan saya juga akan panggil pengurus saya lainnya,” jelasnya.
Namun Benny juga belum memastikan karena kondisinya berbeda. Skuad PSMS versi kepengurusan Indra Sakti Harahap akan melakukan launching Minggu (212) sore ini. Itu menjadi pertimbangan Benny.
“Saya juga dengar mereka mau launching, tapi Bang Indra yang meminta Senin. Tapi kalau ada launching besok berarti Senin batal pertemuan. Untuk apa lagi. Kita lihat saja perkembangannya,” katanya.
Sebelumnya Indra Sakti memang mencoba menjalankan imbauan dari PT Liga Indonesia untuk merangkul PSMS lainnya sebagai salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan pasca verifikasi. “PT LI meminta kami tetap berusaha merangkul PSMS-nya Bang Benny. Sudah coba kami lakukan tapi masih buntu,” pungkasnya.(don)