26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pendapatan dari Tiket Minim

Keputusan Panpel Pertandingan Bintang Medan untuk menggelar laga malam hari, tak lepas dari upaya mendongkrak jumlah penonton untuk datang ke Stadion Teladan. Dari tiga laga kandang yang sudah digelar, penonton yang hadir tak sampai 2000 setiap laga.

“Memang pemajuan jadwal karena kita berbenturan dengan jadwal Divisi utama Liga Indonesia. Kebetulan Pro Titan main di hari yang sama. Kita majukan menjadi Jumat dan kita coba main malam. Kita coba serap penonton lebih banyak,” jelas Agus Suriono, Ketua Panpel Bintang Medan kemarin.  Diharapkan dengan main malam, animo pendukung meningkat karena waktu menonton bisa disesuaikan dengan usainya jam kerja, sekolah ataupun kuliah. “Kita evaluasi dari tiga pertandingan sebelumnya. Tak lebih dari 2000 tiket terjual. Untuk itu kita coba gelar laga di malam hari di saat masyarakat sudah pulang kerja dan aktivitas lainnya,” ujarnya.

Laga kontra Persebaya 1927 ini juga dijadikan momentum untuk meraup penonton sebanyak-banyaknya. Nama besar Persebaya diharapkan menjadi magnet yang bisa meningkatkan animo penonton. “Terus terang kita ingin laga ini menjadi momentum untuk meningkatkan jumlah penonton. Siapa tidak kenal Persebaya. Laga ini tentu menarik perhatian warga Medan,” lanjut Agus. CEO Bintang Medan, Dityo Pramono juga menyambut baik terobosan ini. Melawan Persebaya diharapkan penonton meningkat. (ful)

Keputusan Panpel Pertandingan Bintang Medan untuk menggelar laga malam hari, tak lepas dari upaya mendongkrak jumlah penonton untuk datang ke Stadion Teladan. Dari tiga laga kandang yang sudah digelar, penonton yang hadir tak sampai 2000 setiap laga.

“Memang pemajuan jadwal karena kita berbenturan dengan jadwal Divisi utama Liga Indonesia. Kebetulan Pro Titan main di hari yang sama. Kita majukan menjadi Jumat dan kita coba main malam. Kita coba serap penonton lebih banyak,” jelas Agus Suriono, Ketua Panpel Bintang Medan kemarin.  Diharapkan dengan main malam, animo pendukung meningkat karena waktu menonton bisa disesuaikan dengan usainya jam kerja, sekolah ataupun kuliah. “Kita evaluasi dari tiga pertandingan sebelumnya. Tak lebih dari 2000 tiket terjual. Untuk itu kita coba gelar laga di malam hari di saat masyarakat sudah pulang kerja dan aktivitas lainnya,” ujarnya.

Laga kontra Persebaya 1927 ini juga dijadikan momentum untuk meraup penonton sebanyak-banyaknya. Nama besar Persebaya diharapkan menjadi magnet yang bisa meningkatkan animo penonton. “Terus terang kita ingin laga ini menjadi momentum untuk meningkatkan jumlah penonton. Siapa tidak kenal Persebaya. Laga ini tentu menarik perhatian warga Medan,” lanjut Agus. CEO Bintang Medan, Dityo Pramono juga menyambut baik terobosan ini. Melawan Persebaya diharapkan penonton meningkat. (ful)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/