25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Persatuan Sepak Bola Mana Stadionnya

Publik pecinta PSMS memang selalu kreatif. Termasuk dalam mengkritik mereka juga bisa sangat kreatif. Salah satunya dengan membuat singkatan unik dari nama PSMS itu sendiri.

Yang terbaru adalah kritikan soal keberadaan Stadion Teladan yang tak lagi layak menjadi markas PSMS, karena kondisinya cukup mengenaskan. Maka PSMS pun diartikan sebagai: Persatuan Sepak Bola Mana Stadionnya.
Ya, sudah sejak lama publik Medan ingin melihat stadion baru sebagai markas PSMS. Di musim pertama ISL, PSMS bahkan tak bisa main di Stadion Teladan karena tak lolos verifikasi PT Liga Indonesia. Dari situ bermula kecaman demi kecaman agar Stadion Teladan dipugar. Tapi sayang hingga kini hal itu tak pernah terealisasi. Kalaupun ada pemugaran hanya sebatas memoles luarnya dan tidak menyeluruh.

Kondisi terkini Stadion Teladan adalah parahnya kondisi drainase lapangan, sehingga kerap kebanjiran jika turun hujan. Kondisi parah juga menghiasi toilet stadion yang sama sekali tak terawat.

Tribun juga tak terawat. Banyak tumbuh ilalang di antara tribun yang terbuat dari semen. Kondisi luar stadion juga tak luput dari kata prihatin. Warna kusam stadion dihiasi coretan dan kondisi cat yang mengelupas. Kaca-kaca pecah menjadi pemandangan biasa. Di beberapa sudut sampah bertebaran.

Maka itu, ada indikasi bahwa kegagalan PSMS melaju ke ISL karena kekhawatiran akan kondisi stadion yang tak layak. Banyak pihak pesimis kalau PSMS tidak akan pernah mampu masuk ISL kembali. Selain karena keterbatasan sistem kerja pengurus yang terkesan asal, ada juga keprihatinan akan ketiadaan stadion itu sendiri.
“Anak-anak memang sering membuat kritikan positif. Salah satunya menyorot kondisi Stadion Teladan yang memang sama sekali tak tersentuh,” kata Nata Simangunsong Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan kemarin.

“Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, cuma Kota Medan yang tak punya stadion bagus bertaraf nasional sajalah dulu, jangan bertaraf internasional. Masak harus jadi tuan rumah PON dulu baru bangun stadion lagi,” sambungnya. (ful)

Publik pecinta PSMS memang selalu kreatif. Termasuk dalam mengkritik mereka juga bisa sangat kreatif. Salah satunya dengan membuat singkatan unik dari nama PSMS itu sendiri.

Yang terbaru adalah kritikan soal keberadaan Stadion Teladan yang tak lagi layak menjadi markas PSMS, karena kondisinya cukup mengenaskan. Maka PSMS pun diartikan sebagai: Persatuan Sepak Bola Mana Stadionnya.
Ya, sudah sejak lama publik Medan ingin melihat stadion baru sebagai markas PSMS. Di musim pertama ISL, PSMS bahkan tak bisa main di Stadion Teladan karena tak lolos verifikasi PT Liga Indonesia. Dari situ bermula kecaman demi kecaman agar Stadion Teladan dipugar. Tapi sayang hingga kini hal itu tak pernah terealisasi. Kalaupun ada pemugaran hanya sebatas memoles luarnya dan tidak menyeluruh.

Kondisi terkini Stadion Teladan adalah parahnya kondisi drainase lapangan, sehingga kerap kebanjiran jika turun hujan. Kondisi parah juga menghiasi toilet stadion yang sama sekali tak terawat.

Tribun juga tak terawat. Banyak tumbuh ilalang di antara tribun yang terbuat dari semen. Kondisi luar stadion juga tak luput dari kata prihatin. Warna kusam stadion dihiasi coretan dan kondisi cat yang mengelupas. Kaca-kaca pecah menjadi pemandangan biasa. Di beberapa sudut sampah bertebaran.

Maka itu, ada indikasi bahwa kegagalan PSMS melaju ke ISL karena kekhawatiran akan kondisi stadion yang tak layak. Banyak pihak pesimis kalau PSMS tidak akan pernah mampu masuk ISL kembali. Selain karena keterbatasan sistem kerja pengurus yang terkesan asal, ada juga keprihatinan akan ketiadaan stadion itu sendiri.
“Anak-anak memang sering membuat kritikan positif. Salah satunya menyorot kondisi Stadion Teladan yang memang sama sekali tak tersentuh,” kata Nata Simangunsong Ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan kemarin.

“Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, cuma Kota Medan yang tak punya stadion bagus bertaraf nasional sajalah dulu, jangan bertaraf internasional. Masak harus jadi tuan rumah PON dulu baru bangun stadion lagi,” sambungnya. (ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/