28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Tunggu Kepastian Negosiasi Ulang Kontrak, Semangat Pemain Turun

LATIHAN: Para pemain PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, sebelum jeda kompetisi karena pandemi virus corona, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.
LATIHAN: Para pemain PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, sebelum jeda kompetisi karena pandemi virus corona, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.Co – Semangat para penggawa PSMS Medan menurun. Hal ini mengingat belum adanya kepastian dari Manajemen Ayam Kinantan, soal negosiasi ulang kontrak yang keputusannya sudah dikeluarkan PSSI.

Pada 28 Juni lalu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengeluarkan surat keputusan yang mengatur hal-hal krusial terkait lanjutan kompetisi. Di dalamnya juga ada keputusan resmi, Liga 1 dan Liga 2 akan digulirkan kembali pada Oktober mendatang. Sementara itu, Liga 3 menyesuaikan protokol yang diterapkan pemerintah soal pandemi virus corona.

Dalam Surat Keputusan Nomor SKEP/53/VI/2020, tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020, disebutkan, klub diperbolehkan melakukan kesepakatan ulang atas perubahan nilai kontrak bersama pelatih dan pemain secepatnya. Untuk klub Liga 1, perubahannya pembayaran diperbolehkan maksimal 50 persen. Sedangkan klub Liga 2 maksimal sekitar 60 persen. Kedua maksimal pembayaran itu, dengan syarat nilai kontrak baru tidak kurang dari upah minimum regional (UMR) tiap-tiap daerah.

Nah, soal batas waktu, kontrak baru tersebut menurut SK PSSI akan berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai. Jika sesuai dengan SK, kontrak baru untuk pemain dan pelatih berlaku pada September hingga kompetisi selesai dijalankan. PSSI juga menegaskan, jika ada perubahan nilai kontrak sebelum SK berlaku, kontrak awal antara klub dengan pemain serta pelatih tetap berjalan seperti biasa.

“Surat keputusan ini, resmi berlaku hari ini (Minggu, 28 Juni), dan akan langsung saya kirim kepada klub-klub peserta,” ungkap Iwan Bule, sapaan karib Mochamad Iriawan, dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Minggu malam.

Sebelumnya, skuad PSMS pun telah menggelar latihan selama sebulan terakhir, demi persiapan menuju lanjutan Liga 2. Namun Pelatih Fisik PSMS, Ardi Nusri mengaku, motivasi pemain cukup terpengaruh akibat belum adanya kepastian terkait negosiasi ulang kontrak tersebut.

“Kalau pemain, saat mendengar kompetisi bakal lanjut, mereka bersemangat. Tapi semangat itu sedikit menurun, akibat masalah hitam di atas putih mengenai gaji. Meski belum jelas terkait masalah ini, tapi pasti juga berpengaruh terhadap pribadi masing-masing pemain. Tapi itu nanti manajemen yang akan membahas, setelah semua pemain berkumpul. Bagaimana kesepatakannya, karena mereka juga butuh kepastian,” tuturnya.

Sembari menunggu kepastian masalah itu, Ardi juga tak henti memberi motivasi kepada para pemain, agar bertindak profesional. Mengingat saat ini kompetisi sudah ada kepastian bakal bergulir kembali. (tnc/saz)

LATIHAN: Para pemain PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, sebelum jeda kompetisi karena pandemi virus corona, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.
LATIHAN: Para pemain PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, sebelum jeda kompetisi karena pandemi virus corona, beberapa waktu lalu.TRIADI WIBOWO/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.Co – Semangat para penggawa PSMS Medan menurun. Hal ini mengingat belum adanya kepastian dari Manajemen Ayam Kinantan, soal negosiasi ulang kontrak yang keputusannya sudah dikeluarkan PSSI.

Pada 28 Juni lalu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, mengeluarkan surat keputusan yang mengatur hal-hal krusial terkait lanjutan kompetisi. Di dalamnya juga ada keputusan resmi, Liga 1 dan Liga 2 akan digulirkan kembali pada Oktober mendatang. Sementara itu, Liga 3 menyesuaikan protokol yang diterapkan pemerintah soal pandemi virus corona.

Dalam Surat Keputusan Nomor SKEP/53/VI/2020, tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020, disebutkan, klub diperbolehkan melakukan kesepakatan ulang atas perubahan nilai kontrak bersama pelatih dan pemain secepatnya. Untuk klub Liga 1, perubahannya pembayaran diperbolehkan maksimal 50 persen. Sedangkan klub Liga 2 maksimal sekitar 60 persen. Kedua maksimal pembayaran itu, dengan syarat nilai kontrak baru tidak kurang dari upah minimum regional (UMR) tiap-tiap daerah.

Nah, soal batas waktu, kontrak baru tersebut menurut SK PSSI akan berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai. Jika sesuai dengan SK, kontrak baru untuk pemain dan pelatih berlaku pada September hingga kompetisi selesai dijalankan. PSSI juga menegaskan, jika ada perubahan nilai kontrak sebelum SK berlaku, kontrak awal antara klub dengan pemain serta pelatih tetap berjalan seperti biasa.

“Surat keputusan ini, resmi berlaku hari ini (Minggu, 28 Juni), dan akan langsung saya kirim kepada klub-klub peserta,” ungkap Iwan Bule, sapaan karib Mochamad Iriawan, dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Minggu malam.

Sebelumnya, skuad PSMS pun telah menggelar latihan selama sebulan terakhir, demi persiapan menuju lanjutan Liga 2. Namun Pelatih Fisik PSMS, Ardi Nusri mengaku, motivasi pemain cukup terpengaruh akibat belum adanya kepastian terkait negosiasi ulang kontrak tersebut.

“Kalau pemain, saat mendengar kompetisi bakal lanjut, mereka bersemangat. Tapi semangat itu sedikit menurun, akibat masalah hitam di atas putih mengenai gaji. Meski belum jelas terkait masalah ini, tapi pasti juga berpengaruh terhadap pribadi masing-masing pemain. Tapi itu nanti manajemen yang akan membahas, setelah semua pemain berkumpul. Bagaimana kesepatakannya, karena mereka juga butuh kepastian,” tuturnya.

Sembari menunggu kepastian masalah itu, Ardi juga tak henti memberi motivasi kepada para pemain, agar bertindak profesional. Mengingat saat ini kompetisi sudah ada kepastian bakal bergulir kembali. (tnc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/