MEDAN-Persiapan panitia penyelenggara PSMS versi PT LI jelang laga kandang kontra Persih Tembilahan Sabtu (9/2) mendatang di Stadion
Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam masih jauh dari kata maksimal. Bahkan bisa dibilang panpel belum menggelar persiapan. Padahal sisa waktu tinggal empat hari ke depan.
Salah satu hal krusial yang belum juga diurus adalah tiket belum juga dicetak sampai saat ini. Begitu juga dengan izin pertandingan yang belum juga diurus baik itu izin penggunaan lapangan dan juga izin kepolisian dari Poldasu maupun Polres Deli Serdang.
Sekretaris Panitia Pelaksana (Panpel), Sumardi yang kini mengambil alih tanggung jawab panpel pasca mundurnya H.Saryono mengakui jika pengurusan belum juga dilakukan. Alasannya karena ketiadaan dana dengan kas panpel yang minim.
“Memang sampai sekarang tiket belum kami cetak. Itu semua karena belum adanya dana. Bagaimana bisa bertindak kalau dana belum ada.
Begitu juga dengan izin keamanan. Harusnya memang tanggal 4 kemarin. Tapi saya sudah komunikasi dengan polres Deliserdang dan paling lambat Rabu 6 Maret sudah masuk pengajuannya. Ke Poldasu belum ada saya kontak,”katanya saat berbincang kemarin.
Untuk izin sewa lapangan yang paling krusial sedikitnya dibutuhkan 15 juta untuk sewa stadion. Begitu juga untuk penurunan personil keamananyang ditaksir menghabiskan dana Rp5 juta.
“Izin lapangan juga belum ada, butuh uang Rp15 juta. Saya sudah koordinasi sama pak ketum, tapi uangnya belum turun. Diupayakan hari ini kata beliau. Dibutuhkan dana Rp5 juta untuk penurunan 50 personil aparat menjaga kemanan,” bebernya.
Itu belum termasuk biaya lainnnya.Baik itu penjamuan perangkat pertandingan, penjemputan tim tamu dan lainnya. Ditotalkan setidaknya butuh 58 juta per laga. Begitupun izin juga harus diteruskan ke laga kandang berikutnya kontra Persisko Tanjabar Kamis (14/3) mendatang.
Begitupun Sumardi masih coba melontarkan sisa optimisme. “Memang sisa waktu yang ada cukup mepet. Tapi bukan berarti enggak bias kan. Kami yakin laga tetap bisa digelar. Izin dua laga akan dirapel. Kemungkinan terburuk meskipun pertandingan bisa dilangsungkan tapi tanpa penonton,” tuturnya.
Selain itu dengan minimnya jumlah penonton yang hadir di stadion, panpel mencoba realistis. Hal itu berdampak pada berkurangnya jumlah tiket yang dicetak. Dari awalnya 9500 tiket, kini panpel mengurangi jatah 3000 tiket. Artinya PSMS hanya 6500 tiket yang dicetak.
Pengurangan terjadi untuk Tribun Timur dan Barat dengan 2000 tiket. Untuk suporter dari 5 ribu tiket ke 4 ribu. Perubahan tak terjadi untuk VIP dan compliment tak mengalami perubahan, masing-masing 3 ratus dan 2 ratus. (don)