30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Menang Perdana

PSMS vs PERSIRAJA

MEDAN- PSMS akhirnya berhasil menang di kancah Indonesian Primer League (IPL) untuk kali pertama, ketika menjamu Persiraja di Stadion Teladan Sabtu (7/1). Gol tunggal Jecky Pasarela menit 52 cukup untuk memastikan raihan tiga angka.

Kemenangan perdana itu pun disambut bak juara. Setidaknya ekspresi itu dipancarkan oleh pelatih asing asal Italia, Fabio Lopez. Saat jumpa pers usai laga, Fabio bahkan enggan terlalu cepat memikirkan laga selanjutnya. Baginya, menikmati kemenangan termasuk hal penting yang harus dilakukan pihaknya.

“Soal laga selanjutnya, besok baru kita pikirkan.

Saya mau menikmati kemenangan ini dulu,” katanya.

Fabio memuji anak buahnya karena bermain cukup baik, kendati pertandingan tampak berimbang.

“Kami sudah persiapkan pertandingan ini sejak lama, mereka bekerja cukup keras di lapangan,” sambungnya.

Perubahan yang dilakukan allenatore asal Italia ini cukup baik di babak kedua dan berandil besar atas tiga angka skuadnya.

“Jecky sebagai ujung tombak dan dua penyerang lubang di babak pertama kita punya peluang untuk mencetak gol. Tapi kita kurang beruntung. Setelah itu kita evaluasi babak pertama dan merubah taktik di babak kedua. Mereka mengaplikasikannya cukup baik di lapangan,” ujar Fabio.

Khusus penampilan striker Argentina,Julio, Fabio tak menilainya bermain buruk. “Julio memang sulit menerapkan strategi untuknya hari ini. Dia saya tempatkan sebagai second striker yang saya instruksikan bermain fight di lapangan. Dia bermain cukup baik,” katanya.

Pada laga tadi sore, PSMS tampil lebih percaya diri. Dua wajah baru Safrudin Tahar dan Sutrisno menghiasi line up di posisi bek sayap. Sementara Ahn ditugasi mengkreasi serangan.

Di awal-awal laga babak pertama, jual beli serangan terjadi antara kedua tim. Persiraja juga main bagus. Namun PSMS lebih mendominasi serangan. Mulai dari tendangan bebas Vagner yang melenceng tipis, sundulan Jecky Pasarella di menit 39 yang sempat bikin panik Persiraja, hingga sejumlah peluang lain yang tak mampu dikonversi jadi gol. Babak pertama berakhir imbang 0-0.

Di babak kedua, penguasaan bola menjadi milik PSMS. Benar saja, tujuh menit babak kedua berjalan, sorak sorai pun pecah menyambut gol Jecky. Berawal dari umpan satu dua Marwin dan Andrea di kotak penalti, bola diteruskan dengan umpan silang menusuk yang dengan jeli disontek Jecky.

Unggul satu gol, serangan PSMS mengendur. Sebaliknya serangan Persiraja yang dimotori Abdulaye Djibril dan Abdul Musyawir kerap kandas sebelum masuk kotak 16. Duet Vagner dan Fadly cukup sigap mengatasinya.

Masuknya Mukhlis, Defri Rizki dan Erik Saputra juga tak banyak membantu. Hanya sedikit ancaman salah satunya tendangan bebas Djibril di menit 79 yang masih mampu dihalau Decky dan tandukan Musyawir yang diamankan Heri.

Pada laga ini wasit mengeluarkan tiga kartu kuning untuk Andre Abu Bakar, Sutrisno (PSMS) dan Christian Alejandro (Persiraja). Kemenangan tipis PSMS terjaga hingga peluit panjang ditiupkan wasit Retu Slamet Wijaya.

Asisten Pelatih Persiraja, Maman Suryaman mengakui performa skuadnya cukup buruk. “Sebenarnya di babak pertama kita punya banyak peluang.

Tapi di babak kedua kita praktis kehilangan bnyak peluang. Kita banyak melakukan kesalahan.

Bahkan pemain kunci Ghigani yang kita harapkan justru tak kalah buruk, sehingga pemain lain ikut turun permainannya,” katanya.

Persiraja yang baru membukukan lima angka dari lima laga akan coba bangkit di laga selanjutnya.

“Kita kehilangan banyak poin. Dan ketertinggalan ini akan coba kita kejar di dua laga kandang nanti,” pungkasnya. (ful) FARID FANDI/JAWA POS Irfan Bachdim Panggung Anak Muda PERSEBAYA PUTARAN I PSM SURABAYA-Persebaya Surabaya harus meraih kemenangan jika ingin tetap bersaing di kancah Indonesia Premier League (IPL). Dalam match day keempat sore ini (8/1) (siaran langsung RCTI 15.30 WIB) Green Force akan menjamu PSM Makassar di Stadion 10 Nopember.

Hasil sekali menang dan dua kali kalah dari tiga laga yang dilakoni bukan raihan yang bisa dibanggakan tim kebanggaan arek-arek Suroboyo itu. Tak heran hingga kemarin (7/1) Erol Iba dkk masih terpuruk di posisi delapan klasemen sementara. Sedang PSM nangkring di posisi lima dengan poin empat hasil dari sekali menang dan sekali seri.

Nah, pertarungan kedua tim sore ini diprediksi bakal berlangsung dalam tempo yang cepat.

Maklum kedua tim sama-sama mengandalkan speed dan power sebagai ciri khas permainannya.

Dan jangan lupa, kedua tim ini dihuni banyak pemain muda bertalenta.

Rerata usia penggawa Persebaya banyak yang di bawah usia 25 tahun. Sebut saja Andik Vermansyah (20 tahun), Rendi Irawan (24 tahun), Feri Ariawan (24 tahun), serta Taufiq (24 tahun).

Hanya tiga pemain inti yang berusia kepala tiga.

Yakni Erol Iba (33 tahun), Mat Halil (32 tahun), dan Amaral (38 tahun).

Di kubu PSM, para pemain yang masih ‘hijau’ juga menjadi tulang punggung tim. Juku Eja, julukan PSM, mengandalkan Hendra Wijaya (22 tahun), Kwon Jun (23 tahun), dan I Ketut Mahendra (24 tahun) di lini pertahanan. Dan hanya dua pemain inti yang usianya lebih dari 30 tahun. Andi Oddang (34 tahun) dan Dav id da Rocha (31 tahun).

Asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengakui kalau PSM merupakan tim papan atas tanah air.

“PSM itu tim berkualitas. Saya dengar mereka punya gaya main cepat,” ucap Ibnu kemarin (7/1). Di sisi lain, pelatih PSM Petar Segrt mengakui kalau kondisi timnya juga siap tempur. (dra/jpnn) TELUK KUANTAN – Luar biasa. Hanya dengan 10 pemain PSPS mampu menumbangkan tim bertabur bintang Mitra Kukar 3-1 di Stadion Sport Centre Kuantan Singingi, Sabtu (7/1).

Kemenangan dengan skor cukup meyakinkan ini mengantarkan kembali Askar Bertuah ke puncak klasemen sementara Indonesia Super League. PSPS menggusur Persipura yang sempat memimpin dua hari. PSPS unggul dua poin dari sang juara bertahan Persipura yang memiliki 10 poin. Ini kali ketiga tim kesayangan masyarakat Riau ini merasakan duduk di posisi paling atas. Sebelumnya PSPS sudah merasakan saat pertandingan pertama melawan Persidafon yang dimenangkan dengan skor 4- 1. Yang kedua, saat mengalahkan tim Kalimantan Timur lainnya, Persisam 2-1.

‘’Alhamdulillah. Ini kemenangan luar biasa.

Saya berterima kasih kepada pemain. Mereka berjuang mati-matian untuk memenangkan pertandingan dan berhasil. Semua pemain bekerja keras,’’ kata Pelatih PSPS Mundari Karya kepada Riau Pos (Grup Sumut Pos) setelah pertandingan.

Mundari sangat mensyukuri kemenangan penting ini. Sebab PSPS bermain dengan 10 pemain sejak menit 33. Zainal Arif harus meninggalkan lapangan pertandingan lebih duluan setelah dikartu merah oleh wasit Jerry Elly.

Justru hanya tiga menit setelah Zainal Arif keluar, PSPS mampu mencetak gol. Umpan matang Patrice Nzekou diselesaikan dengan sempurna oleh Dzumafo Epandi Herman.

Dzumafo sendiri mencetak dua gol di laga ini.

Mitra Kukar sempat bangkit dan mencetak gol balasan lewat sundulan Jajang Mulyana di menit ke-39. Long passing dari mantan pemain Liga Inggris, Marcus Bent disambut Jajang dengan sundulan yang tidak mampu diantisipasi Fance Harianto.

Umpan terukur April Hadi dari sayap kanan membuat PSPS kembali memimpin 2-1 di menit ke- 42 lewat Patrice Nzekou. Gol Pamungkas PSPS dicetak Dzumafo Herman.

PSMS vs PERSIRAJA

MEDAN- PSMS akhirnya berhasil menang di kancah Indonesian Primer League (IPL) untuk kali pertama, ketika menjamu Persiraja di Stadion Teladan Sabtu (7/1). Gol tunggal Jecky Pasarela menit 52 cukup untuk memastikan raihan tiga angka.

Kemenangan perdana itu pun disambut bak juara. Setidaknya ekspresi itu dipancarkan oleh pelatih asing asal Italia, Fabio Lopez. Saat jumpa pers usai laga, Fabio bahkan enggan terlalu cepat memikirkan laga selanjutnya. Baginya, menikmati kemenangan termasuk hal penting yang harus dilakukan pihaknya.

“Soal laga selanjutnya, besok baru kita pikirkan.

Saya mau menikmati kemenangan ini dulu,” katanya.

Fabio memuji anak buahnya karena bermain cukup baik, kendati pertandingan tampak berimbang.

“Kami sudah persiapkan pertandingan ini sejak lama, mereka bekerja cukup keras di lapangan,” sambungnya.

Perubahan yang dilakukan allenatore asal Italia ini cukup baik di babak kedua dan berandil besar atas tiga angka skuadnya.

“Jecky sebagai ujung tombak dan dua penyerang lubang di babak pertama kita punya peluang untuk mencetak gol. Tapi kita kurang beruntung. Setelah itu kita evaluasi babak pertama dan merubah taktik di babak kedua. Mereka mengaplikasikannya cukup baik di lapangan,” ujar Fabio.

Khusus penampilan striker Argentina,Julio, Fabio tak menilainya bermain buruk. “Julio memang sulit menerapkan strategi untuknya hari ini. Dia saya tempatkan sebagai second striker yang saya instruksikan bermain fight di lapangan. Dia bermain cukup baik,” katanya.

Pada laga tadi sore, PSMS tampil lebih percaya diri. Dua wajah baru Safrudin Tahar dan Sutrisno menghiasi line up di posisi bek sayap. Sementara Ahn ditugasi mengkreasi serangan.

Di awal-awal laga babak pertama, jual beli serangan terjadi antara kedua tim. Persiraja juga main bagus. Namun PSMS lebih mendominasi serangan. Mulai dari tendangan bebas Vagner yang melenceng tipis, sundulan Jecky Pasarella di menit 39 yang sempat bikin panik Persiraja, hingga sejumlah peluang lain yang tak mampu dikonversi jadi gol. Babak pertama berakhir imbang 0-0.

Di babak kedua, penguasaan bola menjadi milik PSMS. Benar saja, tujuh menit babak kedua berjalan, sorak sorai pun pecah menyambut gol Jecky. Berawal dari umpan satu dua Marwin dan Andrea di kotak penalti, bola diteruskan dengan umpan silang menusuk yang dengan jeli disontek Jecky.

Unggul satu gol, serangan PSMS mengendur. Sebaliknya serangan Persiraja yang dimotori Abdulaye Djibril dan Abdul Musyawir kerap kandas sebelum masuk kotak 16. Duet Vagner dan Fadly cukup sigap mengatasinya.

Masuknya Mukhlis, Defri Rizki dan Erik Saputra juga tak banyak membantu. Hanya sedikit ancaman salah satunya tendangan bebas Djibril di menit 79 yang masih mampu dihalau Decky dan tandukan Musyawir yang diamankan Heri.

Pada laga ini wasit mengeluarkan tiga kartu kuning untuk Andre Abu Bakar, Sutrisno (PSMS) dan Christian Alejandro (Persiraja). Kemenangan tipis PSMS terjaga hingga peluit panjang ditiupkan wasit Retu Slamet Wijaya.

Asisten Pelatih Persiraja, Maman Suryaman mengakui performa skuadnya cukup buruk. “Sebenarnya di babak pertama kita punya banyak peluang.

Tapi di babak kedua kita praktis kehilangan bnyak peluang. Kita banyak melakukan kesalahan.

Bahkan pemain kunci Ghigani yang kita harapkan justru tak kalah buruk, sehingga pemain lain ikut turun permainannya,” katanya.

Persiraja yang baru membukukan lima angka dari lima laga akan coba bangkit di laga selanjutnya.

“Kita kehilangan banyak poin. Dan ketertinggalan ini akan coba kita kejar di dua laga kandang nanti,” pungkasnya. (ful) FARID FANDI/JAWA POS Irfan Bachdim Panggung Anak Muda PERSEBAYA PUTARAN I PSM SURABAYA-Persebaya Surabaya harus meraih kemenangan jika ingin tetap bersaing di kancah Indonesia Premier League (IPL). Dalam match day keempat sore ini (8/1) (siaran langsung RCTI 15.30 WIB) Green Force akan menjamu PSM Makassar di Stadion 10 Nopember.

Hasil sekali menang dan dua kali kalah dari tiga laga yang dilakoni bukan raihan yang bisa dibanggakan tim kebanggaan arek-arek Suroboyo itu. Tak heran hingga kemarin (7/1) Erol Iba dkk masih terpuruk di posisi delapan klasemen sementara. Sedang PSM nangkring di posisi lima dengan poin empat hasil dari sekali menang dan sekali seri.

Nah, pertarungan kedua tim sore ini diprediksi bakal berlangsung dalam tempo yang cepat.

Maklum kedua tim sama-sama mengandalkan speed dan power sebagai ciri khas permainannya.

Dan jangan lupa, kedua tim ini dihuni banyak pemain muda bertalenta.

Rerata usia penggawa Persebaya banyak yang di bawah usia 25 tahun. Sebut saja Andik Vermansyah (20 tahun), Rendi Irawan (24 tahun), Feri Ariawan (24 tahun), serta Taufiq (24 tahun).

Hanya tiga pemain inti yang berusia kepala tiga.

Yakni Erol Iba (33 tahun), Mat Halil (32 tahun), dan Amaral (38 tahun).

Di kubu PSM, para pemain yang masih ‘hijau’ juga menjadi tulang punggung tim. Juku Eja, julukan PSM, mengandalkan Hendra Wijaya (22 tahun), Kwon Jun (23 tahun), dan I Ketut Mahendra (24 tahun) di lini pertahanan. Dan hanya dua pemain inti yang usianya lebih dari 30 tahun. Andi Oddang (34 tahun) dan Dav id da Rocha (31 tahun).

Asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengakui kalau PSM merupakan tim papan atas tanah air.

“PSM itu tim berkualitas. Saya dengar mereka punya gaya main cepat,” ucap Ibnu kemarin (7/1). Di sisi lain, pelatih PSM Petar Segrt mengakui kalau kondisi timnya juga siap tempur. (dra/jpnn) TELUK KUANTAN – Luar biasa. Hanya dengan 10 pemain PSPS mampu menumbangkan tim bertabur bintang Mitra Kukar 3-1 di Stadion Sport Centre Kuantan Singingi, Sabtu (7/1).

Kemenangan dengan skor cukup meyakinkan ini mengantarkan kembali Askar Bertuah ke puncak klasemen sementara Indonesia Super League. PSPS menggusur Persipura yang sempat memimpin dua hari. PSPS unggul dua poin dari sang juara bertahan Persipura yang memiliki 10 poin. Ini kali ketiga tim kesayangan masyarakat Riau ini merasakan duduk di posisi paling atas. Sebelumnya PSPS sudah merasakan saat pertandingan pertama melawan Persidafon yang dimenangkan dengan skor 4- 1. Yang kedua, saat mengalahkan tim Kalimantan Timur lainnya, Persisam 2-1.

‘’Alhamdulillah. Ini kemenangan luar biasa.

Saya berterima kasih kepada pemain. Mereka berjuang mati-matian untuk memenangkan pertandingan dan berhasil. Semua pemain bekerja keras,’’ kata Pelatih PSPS Mundari Karya kepada Riau Pos (Grup Sumut Pos) setelah pertandingan.

Mundari sangat mensyukuri kemenangan penting ini. Sebab PSPS bermain dengan 10 pemain sejak menit 33. Zainal Arif harus meninggalkan lapangan pertandingan lebih duluan setelah dikartu merah oleh wasit Jerry Elly.

Justru hanya tiga menit setelah Zainal Arif keluar, PSPS mampu mencetak gol. Umpan matang Patrice Nzekou diselesaikan dengan sempurna oleh Dzumafo Epandi Herman.

Dzumafo sendiri mencetak dua gol di laga ini.

Mitra Kukar sempat bangkit dan mencetak gol balasan lewat sundulan Jajang Mulyana di menit ke-39. Long passing dari mantan pemain Liga Inggris, Marcus Bent disambut Jajang dengan sundulan yang tidak mampu diantisipasi Fance Harianto.

Umpan terukur April Hadi dari sayap kanan membuat PSPS kembali memimpin 2-1 di menit ke- 42 lewat Patrice Nzekou. Gol Pamungkas PSPS dicetak Dzumafo Herman.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/