26 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Fokus Penguasaan Bola

Jelang PSMS v PSAP Sigli

MEDAN- Jelang laga kesepuluh PSMS dijamu PSAP  Sigli di Stadion Kuta Hasan, 11 Februari mendatang, pelatih PSMS Suharto AD sudah menyediakan serangkaian persiapan.

Dalam menghadapi PSAP  Sigli nantinya, Suharto bakal menerapkan latihan berbeda dari sebelumnya. Sesuai pendapatnya, skuad yang diarsitekinya ini memiliki kelemahan di penguasan bola.

“Selama ini kelemahan yang mendasar di tim adalah kurangnya penguasaan bola oleh pemain dalam tiap pertandingan. Nah, saat ini kita fokus untuk membenahi itu dalam tiap sesi latihan,” tuturnya, Selasa (7/2).

Jika menurutnya di lini belakang dan depan juga masih banyak yang perlu dievaluasi serta dibenahi, tetap yang menjadi unsur utama pembenahan skuad terletak pada penguasaan bola.

“Kita sadar delapan pertandingan terakhir kita hanya mengemas tujuh gol dan kebobolan 10 gol. Hal ini tentu kesalahan vital di dua lini yakni belakang dan depan, walau di lapangan kita memang bermain secara tim,” ujar pelatih berkepala plontos ini.

“Namun, tetap penyebab kesalahan di kedua lini tersebut karena kurangnya penguasaan bola dari pemain. Anda pasti menyaksikan keseluruhan pertandingan yang dilakoni PSMS. Kita pegang bola tiga kali lepas lima kali, ini suatu masalah besar dalam tim,” tambahnya.

Tapi Suharto juga tak menampik rasa senangnya saat skuad asuhannya menang besar pada pertandingan perdana pasca ditinggal Raja Isa. “Kemenangan lawan Persiba Balikpapan kemarin (6/2) bukan hanya untuk PSMS tapi masyarakat Kota Medan. Dari kemenangan ini, paling tidak kita tak lagi mengalami defisit gol. Karena kita sudah mengoleksi masing-masing 11 gol dan kebobolan. Namun, ini belum suatu prestasi,” tukasnya.

Mengenai evaluasi tim usai menang 4-1 atas Persiba di Stadion Teladan, Senin (6/2) malam lalu, Suharto mengatakan, tetap bakal melakukan rotasi di starting line up pemain jelang pertandingan.

“Ini untuk menimbulkan rasa bersaing sehat dalam skuad. Siapa yang menunjukkan performa terbaik dalam serangkaian sesi latihan jelang pertandingan, bukan mustahil bakal diturunkan untuk bertanding,” kata Suharto.

Namun, ia tetap tak memungkiri, starting line up pemain tetap menilik dari kondisi dan situasi calon lawan.
“Kita tak mau melakukan taktik blunder. Tetap kita ingin meraih poin penuh bagi PSMS,” tandas Suharto.

“Kita bakal terus melakukan rotasi pemain menghadapi sejumlah pertandingan. Dan ini membutuhkan kesiapan pemain. Kita tetap memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) pemain sebelum bertanding. Yang paling siap, dia yang kita turunkan,” sambungnya lagi.
Suharto juga mengatakan tiap pelatih memiliki konsep berbeda. “Lain pelatih lain pola penanganan timnya,” ujarnya.

Wartawan sempat menerangkan, pada pertandingan PSMS kontra Persiba Balikpapan pemain tengah PSMS Alamsyah memperlihatkan kwalitasnya.
Dengan memberikan umpan-umpan matang, passing terarah ditambah gol tendangan bebas jarak jauhnya memastikan Alamsyah patut dipertahankan dalam skuad inti.

Namun, Suharto tetap dalam pendiriannya. Menurutnya, saat itu semua pemain bertanding cukup apik.

“Dengan skema 4-4-2 yang diterapkan, mereka semua bertanding dengan cukup baik. Bermain lepas tanpa beban, enjoy serta gembira. Alhasil, kita bisa meraih apa yang kita inginkan. Dan pola bertanding seperti ini pula yang harus kita pertahankan,” harapnya.

Pemain muda PSMS yang diturunkan Suharto pada laga bentrok Persiba, yakni M Antoni dan Yoseph Nico Ostanika, ia juga berpendapat sama. “Semua pemain mendapat kesempatan bertanding,” tuturnya.(saz)

Jelang PSMS v PSAP Sigli

MEDAN- Jelang laga kesepuluh PSMS dijamu PSAP  Sigli di Stadion Kuta Hasan, 11 Februari mendatang, pelatih PSMS Suharto AD sudah menyediakan serangkaian persiapan.

Dalam menghadapi PSAP  Sigli nantinya, Suharto bakal menerapkan latihan berbeda dari sebelumnya. Sesuai pendapatnya, skuad yang diarsitekinya ini memiliki kelemahan di penguasan bola.

“Selama ini kelemahan yang mendasar di tim adalah kurangnya penguasaan bola oleh pemain dalam tiap pertandingan. Nah, saat ini kita fokus untuk membenahi itu dalam tiap sesi latihan,” tuturnya, Selasa (7/2).

Jika menurutnya di lini belakang dan depan juga masih banyak yang perlu dievaluasi serta dibenahi, tetap yang menjadi unsur utama pembenahan skuad terletak pada penguasaan bola.

“Kita sadar delapan pertandingan terakhir kita hanya mengemas tujuh gol dan kebobolan 10 gol. Hal ini tentu kesalahan vital di dua lini yakni belakang dan depan, walau di lapangan kita memang bermain secara tim,” ujar pelatih berkepala plontos ini.

“Namun, tetap penyebab kesalahan di kedua lini tersebut karena kurangnya penguasaan bola dari pemain. Anda pasti menyaksikan keseluruhan pertandingan yang dilakoni PSMS. Kita pegang bola tiga kali lepas lima kali, ini suatu masalah besar dalam tim,” tambahnya.

Tapi Suharto juga tak menampik rasa senangnya saat skuad asuhannya menang besar pada pertandingan perdana pasca ditinggal Raja Isa. “Kemenangan lawan Persiba Balikpapan kemarin (6/2) bukan hanya untuk PSMS tapi masyarakat Kota Medan. Dari kemenangan ini, paling tidak kita tak lagi mengalami defisit gol. Karena kita sudah mengoleksi masing-masing 11 gol dan kebobolan. Namun, ini belum suatu prestasi,” tukasnya.

Mengenai evaluasi tim usai menang 4-1 atas Persiba di Stadion Teladan, Senin (6/2) malam lalu, Suharto mengatakan, tetap bakal melakukan rotasi di starting line up pemain jelang pertandingan.

“Ini untuk menimbulkan rasa bersaing sehat dalam skuad. Siapa yang menunjukkan performa terbaik dalam serangkaian sesi latihan jelang pertandingan, bukan mustahil bakal diturunkan untuk bertanding,” kata Suharto.

Namun, ia tetap tak memungkiri, starting line up pemain tetap menilik dari kondisi dan situasi calon lawan.
“Kita tak mau melakukan taktik blunder. Tetap kita ingin meraih poin penuh bagi PSMS,” tandas Suharto.

“Kita bakal terus melakukan rotasi pemain menghadapi sejumlah pertandingan. Dan ini membutuhkan kesiapan pemain. Kita tetap memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) pemain sebelum bertanding. Yang paling siap, dia yang kita turunkan,” sambungnya lagi.
Suharto juga mengatakan tiap pelatih memiliki konsep berbeda. “Lain pelatih lain pola penanganan timnya,” ujarnya.

Wartawan sempat menerangkan, pada pertandingan PSMS kontra Persiba Balikpapan pemain tengah PSMS Alamsyah memperlihatkan kwalitasnya.
Dengan memberikan umpan-umpan matang, passing terarah ditambah gol tendangan bebas jarak jauhnya memastikan Alamsyah patut dipertahankan dalam skuad inti.

Namun, Suharto tetap dalam pendiriannya. Menurutnya, saat itu semua pemain bertanding cukup apik.

“Dengan skema 4-4-2 yang diterapkan, mereka semua bertanding dengan cukup baik. Bermain lepas tanpa beban, enjoy serta gembira. Alhasil, kita bisa meraih apa yang kita inginkan. Dan pola bertanding seperti ini pula yang harus kita pertahankan,” harapnya.

Pemain muda PSMS yang diturunkan Suharto pada laga bentrok Persiba, yakni M Antoni dan Yoseph Nico Ostanika, ia juga berpendapat sama. “Semua pemain mendapat kesempatan bertanding,” tuturnya.(saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/