SUMUTPOS.CO- Setelah kegagalan di Piala Pangdam lalu, PSMS Medan langsung meningkatkan latihan. Porsi latihan meningkat menjadi tiga kali sehari. Namun program ini terkendala dengan asupan makanan pemain yang kurang bergizi.
JELANG menghadapi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2015 yang mulai bergulir, Minggu (26/4) mendatang, skuad PSMS meningkatkan porsi latihan. Jika sebelumnya latihan dilakukan dua kali sehari, kini meningkat menjadi tiga kali. Tujuannya agar performa pemain juga ikut meningkat.
“Untuk meningkatkan stamina, tehnik, strategi, kekompakan tim, latihan kita tingkatkan. Kalau biasanya latihan hanya pagi atau sore saja, kini meningkat menjadi tiga kali sehari. Tujuannya tentu agar performa pemain ikut meningkat,” kata pelatih kepala PSMS, Edy Syahputra di Kebun Bunga Medan, Selasa (7/4).
Dijelaskan, tim pelatih meningkatkan porsi latihan juga untuk menanamkan disiplin kepada pemain. Intinya, Ayam Kinantan harus siap 100 persen jelang kompetisi Divisi Utama bergulit. “Kita ingin agar fisik, strategi dan kerja sama meningkat. Artinya pemain harus tampil maksimal pada pertandingan sebenarnya nanti,” ungkapnya.
Latihan pertama dilakukan pada pukul 06:00 WIB hingga pukul 07:00 WIB, dengan materi lari keliling lapangan. Selanjutnya, pemain diberi istirahat sekitar 30 menit. Latihan sesi kedua dimulai pukul 07:30 WIB hingga pukul 10:00 WIB. Materi latihan untuk mematangkan taktik dan strategi tim. Terakhir, pemain kembali melakukan latihan pada pukul 16:00 WIB sore dengan materi kerja sama dan tendangan bebas.
Sayangnya, peningkatan porsi latihan tersebut tidak didukung asupan makanan bergizi. Akibatnya banyak pemain merasa kelelahan, karena kalori yang dikeluarkan tidak sesuai dengan asupan gizi makanan.
“Kami kecewa juga bang. Kami dipaksa untuk latihan keras tiga kali satu hari, sementara makanannya kurang bergizi. Kalori yang kami keluarkan, tidak sesuai dengan gizi yang dimakan.,” ungkap seorang pemain yang tidak ingin namanya disebutkan.
Kondisi pemain ini langsung mendapat tanggapan dari mantan pemain PSMS, Parlin Siagian. Menurutnya, sulit bagi PSMS untuk lolos ke ISL jika makanan pemain saja tidak bergizi. “Bagaimana mungkin PSMS bisa lolos ke ISL, jika makanan pemain saja tidak bergizi. Ini harus diperhatikan manajemen,” sebutnya singkat. (ful/dek)