31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Gurning pun Digoyang

Habis sudah kesabaran publik Gresik dengan prestasi Persegres Gresik yang naik turun. Buntut hasil imbang 2-2 melawan PSMS Medan di stadion Petrokimia Gresik sore kemarin (8/5), pelatih Persegres Abdurrahman Gurning pun langsung dituntut mundur.

Tak pelak, usai pertandingan tersebut, ratusan Ultras langsung melancarkan demonstrasi di depan pintu masuk stadion. Mereka pun langsung meneriakkan yel-yel Revolusi Persegres dan Turunkan Gurning Sekarang Juga.

“Ini adalah akumulasi dari kekesalan teman-teman Ultras dalam dua pertandingan terakhir ini. Terutama setelah kalah dari PSPS (26/4),” ujar penasehat Ultras Mulyadi.

Menurutnya, janji-janji yang diucapkan manajemen Persegres untuk mengevaluasi sudah terlalu lama. Kehilangan poin kedua kalinya di kandang sendiri ini menurutnya sudah layak untuk dievaluasi. “Kalau perlu, tidak usah menunggu pertandingan berikutnya, pelatih harus diganti,” imbuh Mulyadi.

Manajer Persegres Thoriq Majiddanor pun dipaksa berbicara di depan ratusan pendemo untuk menenangkan situasi. Pernyataannya untuk mengevaluasi kinerja pelatih pasca laga lawan PSAP Sigli (16/5) ditolak mentah-mentah. Akhirnya, dia pun menyanggupi tuntutan percepatan evaluasi tersebut.
“Malam ini (tadi malam, Red) juga kami dari jajaran manajemen akan melakukan evaluasi tersebut,” janji Jiddan, sapaan akrabnya. Namun, Jiddan menggaris bawahi, hanya pelatih dan asisten pelatih saja yang dievaluasi.(ren/jpnn)

Habis sudah kesabaran publik Gresik dengan prestasi Persegres Gresik yang naik turun. Buntut hasil imbang 2-2 melawan PSMS Medan di stadion Petrokimia Gresik sore kemarin (8/5), pelatih Persegres Abdurrahman Gurning pun langsung dituntut mundur.

Tak pelak, usai pertandingan tersebut, ratusan Ultras langsung melancarkan demonstrasi di depan pintu masuk stadion. Mereka pun langsung meneriakkan yel-yel Revolusi Persegres dan Turunkan Gurning Sekarang Juga.

“Ini adalah akumulasi dari kekesalan teman-teman Ultras dalam dua pertandingan terakhir ini. Terutama setelah kalah dari PSPS (26/4),” ujar penasehat Ultras Mulyadi.

Menurutnya, janji-janji yang diucapkan manajemen Persegres untuk mengevaluasi sudah terlalu lama. Kehilangan poin kedua kalinya di kandang sendiri ini menurutnya sudah layak untuk dievaluasi. “Kalau perlu, tidak usah menunggu pertandingan berikutnya, pelatih harus diganti,” imbuh Mulyadi.

Manajer Persegres Thoriq Majiddanor pun dipaksa berbicara di depan ratusan pendemo untuk menenangkan situasi. Pernyataannya untuk mengevaluasi kinerja pelatih pasca laga lawan PSAP Sigli (16/5) ditolak mentah-mentah. Akhirnya, dia pun menyanggupi tuntutan percepatan evaluasi tersebut.
“Malam ini (tadi malam, Red) juga kami dari jajaran manajemen akan melakukan evaluasi tersebut,” janji Jiddan, sapaan akrabnya. Namun, Jiddan menggaris bawahi, hanya pelatih dan asisten pelatih saja yang dievaluasi.(ren/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/