25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Pemain Berharap Solusi PT LI

FAKTA soal jatah dana PSMS di PT Liga Indonesia yang hanya  tersisa 500 juta rupiah membuat pemain bingung. Jelas saja, jumlah  uang yang tidak akan cukup membayar gaji seluruh pemain. Padahal sebelumnya  pemain berharap banyak pada PT LI.

Kapten PSMS di ISL 2011/2012 lalu, Sasa Zecevic mengaku heran dengan  kenyataan yang terjadi. “Jika PSMS kata BLI hanya punya Rp500 juta  lagi, itu tidak berarti apa-apa buat pemain, karena kami ada 20-an,  juga ada beberapa staf. Jadi siapa yang harus membayar. Ada enam bulan  gaji yang belum dibayar, juga pemain ada sisa sepuluh persen kontrak,”  katanya saat dikonfirmasi kemarin via Blackberry Messenger.

Yang mengherankan adalah ketidakterbukaan manajemen PSMS kepada  pemain. Apalagi informasi yang didapat simpang siur. “Jadi kalau BLI  bilang mau membantu memecahkan masalah, kami pemain harus tahu apa  tahu sebenarnya yang terjadi. Jika BLI bilang bantu 1,5 miliar di  putaran kedua, kenapa tinggal Rp500 juta,” tuturnya.

“Saya tidak tahu yang terjadi. Manajemen yang tahu, karena mereka yang  selalu berhubungan dengan sponsor dan BLI. Sebagai pemain, kami hanya  ingin hak dibayarkan, dan pemain mendapatkan penjelasan. Karena pemain  banyak yang kesulitan mendapatkan info soal ini (gaji),” lanjutnya.

Sasa yang disebut-sebut akan hijrah ke Persegres ini berharap PT LI  memberikan solusi untuk pemain. Soal panggilan kepada klub bermasalah  termasuk PSMS, Sasa menyambut positif. “Ini bagus untuk PSMS. Karena  saat ini ada dua pengurus, masalah dengan gaji pemain. PT Liga yang  paling tepat menangani ini. Jadi bagus, karena mereka bisa memulai  untuk memperbaiki kondisi klub PSMS dengan memulai sesuatu yang bagus  sepert itu,” ujarnya.
Senada, kiper PSMS ISL, Edi Kurnia berharap pemanggilan ini bisa membuat masalah ini cepat usai. Enam bulan gaji yang tertunggak sangat diharapkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Wah bagus sekali tuh. Jadi semua bisa transparan. Saya setuju,”katanya. (don)

FAKTA soal jatah dana PSMS di PT Liga Indonesia yang hanya  tersisa 500 juta rupiah membuat pemain bingung. Jelas saja, jumlah  uang yang tidak akan cukup membayar gaji seluruh pemain. Padahal sebelumnya  pemain berharap banyak pada PT LI.

Kapten PSMS di ISL 2011/2012 lalu, Sasa Zecevic mengaku heran dengan  kenyataan yang terjadi. “Jika PSMS kata BLI hanya punya Rp500 juta  lagi, itu tidak berarti apa-apa buat pemain, karena kami ada 20-an,  juga ada beberapa staf. Jadi siapa yang harus membayar. Ada enam bulan  gaji yang belum dibayar, juga pemain ada sisa sepuluh persen kontrak,”  katanya saat dikonfirmasi kemarin via Blackberry Messenger.

Yang mengherankan adalah ketidakterbukaan manajemen PSMS kepada  pemain. Apalagi informasi yang didapat simpang siur. “Jadi kalau BLI  bilang mau membantu memecahkan masalah, kami pemain harus tahu apa  tahu sebenarnya yang terjadi. Jika BLI bilang bantu 1,5 miliar di  putaran kedua, kenapa tinggal Rp500 juta,” tuturnya.

“Saya tidak tahu yang terjadi. Manajemen yang tahu, karena mereka yang  selalu berhubungan dengan sponsor dan BLI. Sebagai pemain, kami hanya  ingin hak dibayarkan, dan pemain mendapatkan penjelasan. Karena pemain  banyak yang kesulitan mendapatkan info soal ini (gaji),” lanjutnya.

Sasa yang disebut-sebut akan hijrah ke Persegres ini berharap PT LI  memberikan solusi untuk pemain. Soal panggilan kepada klub bermasalah  termasuk PSMS, Sasa menyambut positif. “Ini bagus untuk PSMS. Karena  saat ini ada dua pengurus, masalah dengan gaji pemain. PT Liga yang  paling tepat menangani ini. Jadi bagus, karena mereka bisa memulai  untuk memperbaiki kondisi klub PSMS dengan memulai sesuatu yang bagus  sepert itu,” ujarnya.
Senada, kiper PSMS ISL, Edi Kurnia berharap pemanggilan ini bisa membuat masalah ini cepat usai. Enam bulan gaji yang tertunggak sangat diharapkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Wah bagus sekali tuh. Jadi semua bisa transparan. Saya setuju,”katanya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/