FAKTA soal jatah dana PSMS di PT Liga Indonesia yang hanya tersisa 500 juta rupiah membuat pemain bingung. Jelas saja, jumlah uang yang tidak akan cukup membayar gaji seluruh pemain. Padahal sebelumnya pemain berharap banyak pada PT LI.
Kapten PSMS di ISL 2011/2012 lalu, Sasa Zecevic mengaku heran dengan kenyataan yang terjadi. “Jika PSMS kata BLI hanya punya Rp500 juta lagi, itu tidak berarti apa-apa buat pemain, karena kami ada 20-an, juga ada beberapa staf. Jadi siapa yang harus membayar. Ada enam bulan gaji yang belum dibayar, juga pemain ada sisa sepuluh persen kontrak,” katanya saat dikonfirmasi kemarin via Blackberry Messenger.
Yang mengherankan adalah ketidakterbukaan manajemen PSMS kepada pemain. Apalagi informasi yang didapat simpang siur. “Jadi kalau BLI bilang mau membantu memecahkan masalah, kami pemain harus tahu apa tahu sebenarnya yang terjadi. Jika BLI bilang bantu 1,5 miliar di putaran kedua, kenapa tinggal Rp500 juta,” tuturnya.
“Saya tidak tahu yang terjadi. Manajemen yang tahu, karena mereka yang selalu berhubungan dengan sponsor dan BLI. Sebagai pemain, kami hanya ingin hak dibayarkan, dan pemain mendapatkan penjelasan. Karena pemain banyak yang kesulitan mendapatkan info soal ini (gaji),” lanjutnya.
Sasa yang disebut-sebut akan hijrah ke Persegres ini berharap PT LI memberikan solusi untuk pemain. Soal panggilan kepada klub bermasalah termasuk PSMS, Sasa menyambut positif. “Ini bagus untuk PSMS. Karena saat ini ada dua pengurus, masalah dengan gaji pemain. PT Liga yang paling tepat menangani ini. Jadi bagus, karena mereka bisa memulai untuk memperbaiki kondisi klub PSMS dengan memulai sesuatu yang bagus sepert itu,” ujarnya.
Senada, kiper PSMS ISL, Edi Kurnia berharap pemanggilan ini bisa membuat masalah ini cepat usai. Enam bulan gaji yang tertunggak sangat diharapkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Wah bagus sekali tuh. Jadi semua bisa transparan. Saya setuju,”katanya. (don)