KEMATIAN legiun asing, Diego Mendieta mencuatkan kembali permasalahan gaji yang belum dibayarkan. Baik pemain lokal maupun pemain asing. Eks kapten PSMS ISL, Sasa Zecevic mengharapkan hal itu menjadi pelajaran berharga bagi sepak bola tanah air. Terutama harus adanya garansi untuk pembayaran hak pemain.
Meski sudah berkostum Persegres Gresik United, Sasa berharap pada PT Liga Indonesia untuk menuntaskan gajinya selama memperkuat PSMS.
“Saya beruntung dapat klub baru dengan keuangan yang baik. Tentang gaji yang belum berbayar dari klub saya musim lalu, saya hanya bisa berharap kepada PT Liga. Sama seperti semua pemain lain yang menunggu hasil dari PT Liga, setelah kesepakatan membantu membayarkan gaji pemain dari beberapa klub ISL,” ujarnya.
Sasa mengkalkulasi, setidaknya masih punya tujuh bulan gaji yang urung dibayar oleh manajemen PSMS, dengan sisa 10 persen uang muka kontrak.
“Berapa akhirnya yang akan dibantu dibayarkan, saya belum tahu. Dari yang saya tahu, mereka (PT Liga) akan memberikan kabar terbaru sebelum ISL bergulir. Jadi saya menunggu saja,” timpalnya.
Musim depan, lanjutnya, PT Liga bisa mem bantu dengan memproteksi hak pemain.
“Misalnya memberlakukan aturan untuk klub, ya semacam untuk menghindari masalah yang sama. Soal bagaimananya, saya bukan orang yang berkompeten, di federasi ada orang-orang yang jauh lebih ahli untuk mengaturnya. Intinya bagaimana bisa membuat semua pihak terpuaskan, klub, pemain, PT Liga, suporter, wasit, semuanya,” pungkasnya.
Sementara APPI menginginkan pemain juga tegas dengan nasibnya. Ada tiga hal yang disarankan APPI untuk pemain agar bisa terhindar dari kasus keterlambatan pembayaran gaji.
“Jangan mau bermain atau bertanding, jika gaji belum dibayar. Kedua, jangan mau tanda tangan kontrak kalau tidak ada jaminan asuransi dan ketiga jangan tanda tangan kontrak kalau tidak ada bank garansi untuk membayar kontrak yang tersisa,” tegas CEO APPI, Valentino Simanjuntak.
Pihaknya juga berharap setelah pertemuan KPSI, PSSI dan Menpora, ada titik terang soal kompetisi depan. Begitupun, menurut Valentino, siapapun yang akan menjadi operator liga musim depan, harus memerhatikan hal ini.
“Ini kan masih simpang siur siapa operator liga musim depan. Setelah pertemuan tersebut, kami ingin yang terpilih untuk mengatur kompetisi bersikap tegas dan mampu mendukung soal pembayaran gaji dan kontrak pemain,” bebernya. (don)