25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

PSMS Bergeming

Terkait Ultimatum Pemko Terhadap PSMS PT Liga Indonesia

MEDAN-Permasalahan mess dan stadion Kebun Bunga kembali mencuat pasca surat teguran dari Pemko Medan lewat Satpol PP Kota Medan yang dilayangkan Kamis (8/1) lalu. Training Camp (TC) skuad PSMS PT Liga Indonesia yang baru berjalan dua hari kini terusik dengan ultimatum itu. Namun sepertinya Affan Lubis dkk tak bergeming.

Ketua Umum Indra Sakti Harahap saat dikonfirmasi, bersikukuh tetap bertahan. Ia mengkritisi sikap Pemko Medan yang sepertinya pilih kasih. “Pemko jangan arogan. Apa dasarnya kami dilarang. Toh, kami juga bawa nama PSMS. Jadi kenapa ada yang dibolehkan dan ada yang tidak? Kami juga sudah layangkan surat permohonan penggunaan mess tapi tidak dibalas malah dapat teguran,” jelasnya.

Indra merasa heran, saat TC sudah berjalan pihak PSMS LPIS terkesan panik. Apalagi pembenahan sudah kami lakukan di gedung putih yang menjadi tempat digelarnya TC. “Air yang sebelumnya mati sudah kami urus untuk dihidupkan. Kami juga sudah bersihkan. Kami bermain juga bawa nama Medan di kompetisi Indonesia. Kami tetap akan jalan,” jelasnya.

Kebun Bunga disebutnya identik dengan PSMS dan itu menjadi alasan pihaknya tak akan hengkang dari Kebun Bunga. “Kami bertahan, karena PSMS rumahnya di Kebun Bunga. Kami tak akan pergi,” jelasnya.

Pada surat teguran disebutkan surat permohonan izin dari Indra Sakti sudah ditolak namun Sekretaris Tim Fityan Hamdi, mengaku surat belum diterima pihaknya. “Kalau kata-nya ditolak kami tidak pernah terima suratnya. Nggak akan terjadi bentrok, gesekan di bawah juga tidak pernah ada. Kita sama-sama bawa nama PSMS Medan,” tuturnya.

Apalagi menurutnya selama ini tidak ada masalah antar kedua kubu. Contohnya penggunaan lapangan, pihak mencoba menyinkronkan jadwal. “Sejauh ini kedua pelatih koordinasi. Lapangan bagi dua. Kami berhak sebagai masyarakat yang mau menggunakan fasilitas Pemko Medan itu. PSMS mana yang benar? Kami juga didukung klub,” tambahnya.

Apa tanggapan PSMS LPIS? Ketua Umum Benny Sihotang mengaku dihubungi Indra Sakti soal itu. “Kemarin Bang Indra telepon saya untuk tetap menggunakan setengah. mess Kebun Bunga. Kami masih akan rapat. Tapi ini aset Pemko Medan, jadi silahkan saja orang Bang Indra komunikasi ke Pemko Medan lagi. Kalau nanti diputuskan ulang, mess ini harus berbagi ya kami siap kok. Hanya saja, saat ini kami yang dapat izin, ya kita bermain dengan peraturan yang ada saja. Yang dapat izin yang berhak menggunakan,” katanya.

Benny menyebut legalitas pihaknya dari Dinas Pertamanan Kota Medan menentukan yang berhak menggunakan mess. “Harusnya, orang Bang Indra legowo dan harus keluar dari mess karena yang diberi izin adalah kami, PSMS yang di bawah saya. Tapi, masalahnya teman-teman sana (Indra Sakti, red) memakainya,” ungkap Dirut PD Pasar Kota Medan ini.

Lalu bagaimana kondisi pemain? Gelandang PSMS PT Liga Indonesia Affan Lubis, menyayangkan hal ini bisa terjadi. “Kalau saya, sangat menyayangkan kenapa ini bisa terjadi. Tapi kami pemain akan tetap fokus untuk mengikuti latihan sesuai instruksi pelatih,” pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Satpol PP Kota Medan telah mengeluarkan surat resmi secara tertulis terhadap PSMS PT Liga Indonesia (LI) untuk segera angkat kaki dari Stadion maupun Mess Kebun Bunga Medan. Jika PSMS versi Indra Sakti ini tak mengindahkan perintah tertulis itu hingga tiga kali berturut-turut, maka Satpol PP Kota Medan akan melakukannya dengan paksa. “Kami harap Pak Indra Sakti mengerti hal ini, dan bisa legowo,” tutur Kepala Satpol PP Kota Medan M Sofyan kepada Sumut Pos, Rabu (9/1).

Lebih lanjut Sofyan menuturkan, Stadion Kebun Bunga sudah digunakan oleh PSMS versi Benny Sihotang. Jadi, keberadaan PSMS versi Indra Sakti ditolak oleh Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan.

Saat disinggung kenapa Dinas Pertaman Kota Medan menolak? Sofyan enggan menjawab, dan mengarahkan agar langsung bertanya kepada Dinas Pertamanan Kota Medan. “Coba tanya langsung saja ke Dinas Pertamanan,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis, mengatakan, PSMS versi Benny Sihotang lebih dulu meminta izin penggunaan Stadion Kebun Bunga. Setelah diizinkan, baru PSMS versi Indra Sakti baru mengajukan hal sama. “Jadi, tidak boleh kita keluarkan dua izin di tempat sama,” ungkapnya.

Erwin juga membantah sudah terjadi pilih kasih antara kedua kubu PSMS ini. “Bukan pilih kasih. Bagaimana saya memberi izin? Sementara dia (Indra Sakti, red) tidak pernah bermohon,” tegasnya. (don/gus/ial)

Terkait Ultimatum Pemko Terhadap PSMS PT Liga Indonesia

MEDAN-Permasalahan mess dan stadion Kebun Bunga kembali mencuat pasca surat teguran dari Pemko Medan lewat Satpol PP Kota Medan yang dilayangkan Kamis (8/1) lalu. Training Camp (TC) skuad PSMS PT Liga Indonesia yang baru berjalan dua hari kini terusik dengan ultimatum itu. Namun sepertinya Affan Lubis dkk tak bergeming.

Ketua Umum Indra Sakti Harahap saat dikonfirmasi, bersikukuh tetap bertahan. Ia mengkritisi sikap Pemko Medan yang sepertinya pilih kasih. “Pemko jangan arogan. Apa dasarnya kami dilarang. Toh, kami juga bawa nama PSMS. Jadi kenapa ada yang dibolehkan dan ada yang tidak? Kami juga sudah layangkan surat permohonan penggunaan mess tapi tidak dibalas malah dapat teguran,” jelasnya.

Indra merasa heran, saat TC sudah berjalan pihak PSMS LPIS terkesan panik. Apalagi pembenahan sudah kami lakukan di gedung putih yang menjadi tempat digelarnya TC. “Air yang sebelumnya mati sudah kami urus untuk dihidupkan. Kami juga sudah bersihkan. Kami bermain juga bawa nama Medan di kompetisi Indonesia. Kami tetap akan jalan,” jelasnya.

Kebun Bunga disebutnya identik dengan PSMS dan itu menjadi alasan pihaknya tak akan hengkang dari Kebun Bunga. “Kami bertahan, karena PSMS rumahnya di Kebun Bunga. Kami tak akan pergi,” jelasnya.

Pada surat teguran disebutkan surat permohonan izin dari Indra Sakti sudah ditolak namun Sekretaris Tim Fityan Hamdi, mengaku surat belum diterima pihaknya. “Kalau kata-nya ditolak kami tidak pernah terima suratnya. Nggak akan terjadi bentrok, gesekan di bawah juga tidak pernah ada. Kita sama-sama bawa nama PSMS Medan,” tuturnya.

Apalagi menurutnya selama ini tidak ada masalah antar kedua kubu. Contohnya penggunaan lapangan, pihak mencoba menyinkronkan jadwal. “Sejauh ini kedua pelatih koordinasi. Lapangan bagi dua. Kami berhak sebagai masyarakat yang mau menggunakan fasilitas Pemko Medan itu. PSMS mana yang benar? Kami juga didukung klub,” tambahnya.

Apa tanggapan PSMS LPIS? Ketua Umum Benny Sihotang mengaku dihubungi Indra Sakti soal itu. “Kemarin Bang Indra telepon saya untuk tetap menggunakan setengah. mess Kebun Bunga. Kami masih akan rapat. Tapi ini aset Pemko Medan, jadi silahkan saja orang Bang Indra komunikasi ke Pemko Medan lagi. Kalau nanti diputuskan ulang, mess ini harus berbagi ya kami siap kok. Hanya saja, saat ini kami yang dapat izin, ya kita bermain dengan peraturan yang ada saja. Yang dapat izin yang berhak menggunakan,” katanya.

Benny menyebut legalitas pihaknya dari Dinas Pertamanan Kota Medan menentukan yang berhak menggunakan mess. “Harusnya, orang Bang Indra legowo dan harus keluar dari mess karena yang diberi izin adalah kami, PSMS yang di bawah saya. Tapi, masalahnya teman-teman sana (Indra Sakti, red) memakainya,” ungkap Dirut PD Pasar Kota Medan ini.

Lalu bagaimana kondisi pemain? Gelandang PSMS PT Liga Indonesia Affan Lubis, menyayangkan hal ini bisa terjadi. “Kalau saya, sangat menyayangkan kenapa ini bisa terjadi. Tapi kami pemain akan tetap fokus untuk mengikuti latihan sesuai instruksi pelatih,” pungkasnya.

Sementara itu, sebelumnya Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Satpol PP Kota Medan telah mengeluarkan surat resmi secara tertulis terhadap PSMS PT Liga Indonesia (LI) untuk segera angkat kaki dari Stadion maupun Mess Kebun Bunga Medan. Jika PSMS versi Indra Sakti ini tak mengindahkan perintah tertulis itu hingga tiga kali berturut-turut, maka Satpol PP Kota Medan akan melakukannya dengan paksa. “Kami harap Pak Indra Sakti mengerti hal ini, dan bisa legowo,” tutur Kepala Satpol PP Kota Medan M Sofyan kepada Sumut Pos, Rabu (9/1).

Lebih lanjut Sofyan menuturkan, Stadion Kebun Bunga sudah digunakan oleh PSMS versi Benny Sihotang. Jadi, keberadaan PSMS versi Indra Sakti ditolak oleh Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan.

Saat disinggung kenapa Dinas Pertaman Kota Medan menolak? Sofyan enggan menjawab, dan mengarahkan agar langsung bertanya kepada Dinas Pertamanan Kota Medan. “Coba tanya langsung saja ke Dinas Pertamanan,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Erwin Lubis, mengatakan, PSMS versi Benny Sihotang lebih dulu meminta izin penggunaan Stadion Kebun Bunga. Setelah diizinkan, baru PSMS versi Indra Sakti baru mengajukan hal sama. “Jadi, tidak boleh kita keluarkan dua izin di tempat sama,” ungkapnya.

Erwin juga membantah sudah terjadi pilih kasih antara kedua kubu PSMS ini. “Bukan pilih kasih. Bagaimana saya memberi izin? Sementara dia (Indra Sakti, red) tidak pernah bermohon,” tegasnya. (don/gus/ial)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/