MEDAN – Pagi ini 18 skuad PSMS plus sejumlah offisial berangkat ke Tenggarong Kalimantan Timur untuk melakoni pentas Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia.
Berangkat hanya dengan 18 pemain saja tentu sedikit riskan.Perinciannya, 16 pemain plus dua kiper. Tentu jumlah tersebut cukup sedikit, pasalnya PSMS akan melakoni tiga laga dalam rentan waktu enam hari.
“18 pemain berangkat besok (hari ini). Di delapan besar kami membawa dua kiper, satu tidak ikut,” ujar Asisten Pelatih PSMS Edy Syahputra di Mes Kebun Bunga Medan kemarin.
Hari Jumat (13/5) mendatang, PSMS Medan akan menghadapi PSAP Sigli, Minggu (15/3), gantian tuan rumah Mitra Kukar yang menantang PSMS Medan. Di pertandingan terakhir Rabu (18/5), Persiba Bantul akan menjadi tim yang harus dijajal skuad asuhan pelatih Suharto.
Diakui Edy, 18 pemain yang dibawa adalah jumlah maksimal yang dimiliki tim. Pasca operasi cairan tendon kaki kiri Zulkarnain, praktis pemain yang ada hanya sejumlah itu. “Pemain sudah nggak ada lagi selain Zulkarnain yang masih dalam tahap pemulihan setelah operasi. 18 pemain itulah yang akan diberdayakan,” ujar Edy lagi.
Diakuinya, babak delapan besar yang sarat gengsi sedikit mengkhawatirkan pihak pelatih. Potensi cedera yang bisa saja menghampiri akan membuat PSMS krisis pemain. Tapi menurut Edy, kekhawatiran tersebut juga harus disiasati. “Terus terang kami sedikit khawatir dengan jumlah pemain yang ada. Tapi antisipasinya juga sudah kami siapkan. Selain kami yakin kondisi lapangan stadion yang bagus tidak akan terlalu berdampak pada kondisi pemain,” bebernya lagi.
Dari 18 pemain, gelandang menjadi pengoleksi pemain terbanyak. Ada tujuh nama pemain tengah yang ada di kubu PSMS Medan yakin, Alfian Habibi, M Afan Lubis, Almiro Valadares, Faisal Azmi, Tri Yudha Handoko, Ade Candra Kirana, Donny F Siregar. Banyaknya jumlah gelandang membuat Edy menuturkan, pihaknya akan memanfaatkan lini ini untuk berjuang pada pertandingan.
“Strateginya, di sektor gelandang yang berjibaku. Dengaan kondisi lapangan yang bagus, kami akan memberikan instruksi kepada pemain depan dan belakang untuk pandai-pandai memanfaatkan situasi dan menjaga dirinya.” kata mantan pelatih PS Madina Medan Jaya itu.
PSMS Medan dan tujuh tim lain yang bertarung di putaran Delapan Besar memang bisa saja melakukan penambahan pemain lokal. Tetapi menurut Edy, hal tersebut akan beresiko melemahkan. “Kalaupun ada pemain baru yang datang, kami tidak akan terima karena nanti malah beresiko membuat permainan tidak padu,” tandasnya. (ful)
Kebersamaan yang selama ini tercipta sudah membuat tim solid, jadi kami tidak mau mengambil resiko dengan menambah pemain,” tandas Edy. (ful)