26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sambut Pelatih PSMS Jefri Sastra, Supporter Berharap Lolos ke Liga 1

Pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra

PSMS Medan kini ditukangi pelatih anyar, Jafri Sastra, per 8 September 2019. Harapan demi harapan pun mencuat ke pundak sang pelatih baru, dan paling utama adalah promosi ke Liga 1 musim depan. Hal ini diungkapkan para pendukung setia Ayam Kinantan, yang tergabung dalam Ultras 1950 Connection.

Pembina Ultras 1950 Connection, M Zulham Lubis mengatakan, dengan hadirnya kepemimpinan baru di tubuh PSMS, diharapkan Legimin Raharjo dan kawan-kawan bisa bangkit dari keterpurukan, kembali ke jalur kemenangan, dan bisa lolos ke babak 8 besar, serta harapan utamanya adalah bisa promosi ke Liga 1.

“Harapan kami bisa mendongkrak permainan PSMS, dan bisa membawa tim kembali ke Liga 1 tahun depan,” ungkap Zulham, Senin (9/9).

Menurut Zulham, sebagai pendukung, tentu mereka ingin adanya perbaikan di tubuh PSMS. Apalagi di 2 laga terakhir, Ayam Kinantan tak meraih satu poin pun. “Perlu perbaikan di lini pertahanan dan serang, agar lebih bagus. Kami ingin PSMS menang di semua sisa pertandingan,” harapnya.

Terkait kepemimpinan Jafri, Zulham mengaku, belum bisa memberikan pendapat. Namun dia mengatakan, pengalaman Jafri sebagai pelatih seharusnya tak perlu diragukan lagi. Apalagi dia juga pernah menanggani PSIS Semarang.

Zulham pun berharap, tangan dingin Jafri mampu memberi perubahan signifikan kepada hasil pertandingan-pertandingan berikutnya, dengan harapan bisa lolos ke babak 8 besar. “Belum tahu bagaimana (tanggapan soal Jafri). Mudah-mudahan bagus saat melatih PSMS. Dia kan bekas pelatih PSIS, sudah pasti dia punya jam terbang tinggi dalam kepelatihan. Kami hanya bisa berkomentar, setelah ada hasil pertandingan,” jelasnya.

Seperti diketahui, PSMS resmi menunjuk Jafri sebagai pelatih menggantikan Abdul Rahman Gurning. Jafri sudah diperkenalkan PSMS pada sesi konferensi pers, Minggu (8/9) di Sekretariat PSMS.

Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang mengatakan, sebelumnya Gurning sudah memutuskan mundur sebagai pelatih. Begitu juga dengan pelatih kiper, Sugiar. “Coach Gurning memutuskan mengundurkan diri dengan alasan keluarga. Begitu juga dengan coach Sugiar. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama ini, yang telah memberi kontribusi. Saat ini kami perkenalkan Jafri sebagai pelatih, Sabani sebagai pelatih kiper, dan Budi Kurnia sebagai pelatih fisik. Mereka akan kami kontrak sampai November 2019, sesuai regulasi Liga 2,” ungkapnya.

Sementara itu, Jafri mengaku senang bisa bergabung dengan PSMS. Meskipun harus menghadapi tantangan berat meloloskan PSMS ke Liga 1. “Saya tidak merasa mempertaruhkan reputasi. Tidak ada yang lebih pintar. Setiap pelatih punya karakternya. Jadi saya anggap ini sebagai tantangan. Masih ada sisa 7 pertandingan lagi, dan saya berharap bisa membuat perubahan positif,” katanya.

Saat ini PSMS ada di posisi 7 dengan 24 poin. Dengan sisa 7 laga, Jafri tetap yakin bisa membawa Ayam Kinantan lolos ke babak 8 besar. “Saya hanya melanjutkan dari Bang Gurning. Dan 15 laga sebelumnya jadi pelajaran untuk ke depan. Insya Allah saya akan meningkatkan motivasi dan mental pemain,” ujarnya.

“Saya mengikuti perkembangan sepak bola. Ada beberapa pemain senior yang pernah bekerja sama dengan saya. Ada Syaiful (Ramadhan), Ilham (Fathoni), dan Eli Nasoka. Saya juga kenal baik dengan Legimin. Saya akan lihat komposisinya dulu dan berdiskusi dengan Edi Syahputra (Asisten Pelatih),” imbuh Jafri.

Pertahanan PSMS yang buruk juga menjadi sorotan Jafri, yang harus dibenahi jelang laga lawan PSCS Cilacap, 12 September mendatang. “Saya lihat dari selisih gol memang pertahanan jadi satu yang harus dibenahi. Tapi saya mau lihat sentuhan bolanya dulu di latihan perdana,” pungkasnya. (bbs/glc/saz)

Pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra

PSMS Medan kini ditukangi pelatih anyar, Jafri Sastra, per 8 September 2019. Harapan demi harapan pun mencuat ke pundak sang pelatih baru, dan paling utama adalah promosi ke Liga 1 musim depan. Hal ini diungkapkan para pendukung setia Ayam Kinantan, yang tergabung dalam Ultras 1950 Connection.

Pembina Ultras 1950 Connection, M Zulham Lubis mengatakan, dengan hadirnya kepemimpinan baru di tubuh PSMS, diharapkan Legimin Raharjo dan kawan-kawan bisa bangkit dari keterpurukan, kembali ke jalur kemenangan, dan bisa lolos ke babak 8 besar, serta harapan utamanya adalah bisa promosi ke Liga 1.

“Harapan kami bisa mendongkrak permainan PSMS, dan bisa membawa tim kembali ke Liga 1 tahun depan,” ungkap Zulham, Senin (9/9).

Menurut Zulham, sebagai pendukung, tentu mereka ingin adanya perbaikan di tubuh PSMS. Apalagi di 2 laga terakhir, Ayam Kinantan tak meraih satu poin pun. “Perlu perbaikan di lini pertahanan dan serang, agar lebih bagus. Kami ingin PSMS menang di semua sisa pertandingan,” harapnya.

Terkait kepemimpinan Jafri, Zulham mengaku, belum bisa memberikan pendapat. Namun dia mengatakan, pengalaman Jafri sebagai pelatih seharusnya tak perlu diragukan lagi. Apalagi dia juga pernah menanggani PSIS Semarang.

Zulham pun berharap, tangan dingin Jafri mampu memberi perubahan signifikan kepada hasil pertandingan-pertandingan berikutnya, dengan harapan bisa lolos ke babak 8 besar. “Belum tahu bagaimana (tanggapan soal Jafri). Mudah-mudahan bagus saat melatih PSMS. Dia kan bekas pelatih PSIS, sudah pasti dia punya jam terbang tinggi dalam kepelatihan. Kami hanya bisa berkomentar, setelah ada hasil pertandingan,” jelasnya.

Seperti diketahui, PSMS resmi menunjuk Jafri sebagai pelatih menggantikan Abdul Rahman Gurning. Jafri sudah diperkenalkan PSMS pada sesi konferensi pers, Minggu (8/9) di Sekretariat PSMS.

Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang mengatakan, sebelumnya Gurning sudah memutuskan mundur sebagai pelatih. Begitu juga dengan pelatih kiper, Sugiar. “Coach Gurning memutuskan mengundurkan diri dengan alasan keluarga. Begitu juga dengan coach Sugiar. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama ini, yang telah memberi kontribusi. Saat ini kami perkenalkan Jafri sebagai pelatih, Sabani sebagai pelatih kiper, dan Budi Kurnia sebagai pelatih fisik. Mereka akan kami kontrak sampai November 2019, sesuai regulasi Liga 2,” ungkapnya.

Sementara itu, Jafri mengaku senang bisa bergabung dengan PSMS. Meskipun harus menghadapi tantangan berat meloloskan PSMS ke Liga 1. “Saya tidak merasa mempertaruhkan reputasi. Tidak ada yang lebih pintar. Setiap pelatih punya karakternya. Jadi saya anggap ini sebagai tantangan. Masih ada sisa 7 pertandingan lagi, dan saya berharap bisa membuat perubahan positif,” katanya.

Saat ini PSMS ada di posisi 7 dengan 24 poin. Dengan sisa 7 laga, Jafri tetap yakin bisa membawa Ayam Kinantan lolos ke babak 8 besar. “Saya hanya melanjutkan dari Bang Gurning. Dan 15 laga sebelumnya jadi pelajaran untuk ke depan. Insya Allah saya akan meningkatkan motivasi dan mental pemain,” ujarnya.

“Saya mengikuti perkembangan sepak bola. Ada beberapa pemain senior yang pernah bekerja sama dengan saya. Ada Syaiful (Ramadhan), Ilham (Fathoni), dan Eli Nasoka. Saya juga kenal baik dengan Legimin. Saya akan lihat komposisinya dulu dan berdiskusi dengan Edi Syahputra (Asisten Pelatih),” imbuh Jafri.

Pertahanan PSMS yang buruk juga menjadi sorotan Jafri, yang harus dibenahi jelang laga lawan PSCS Cilacap, 12 September mendatang. “Saya lihat dari selisih gol memang pertahanan jadi satu yang harus dibenahi. Tapi saya mau lihat sentuhan bolanya dulu di latihan perdana,” pungkasnya. (bbs/glc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/