25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Pemain Malah Disudutkan

10-PSMS v PersihMEDAN-Kekecewaan skuad PSMS PT Liga Indonesia (LI) kepada Ketua Umumnya Indra Sakti Harahap atas tertunggaknya gaji berbulan-bulan masih membara. Namun ibarat luka yang disiram garam, luka kian terasa pedih menyusul statement Indra yang mengancam akan menghapus hak 11 pemain yang berdemo di Jakarta jika nantinya dihukum sanksi oleh Komisi Disiplin PSSI.
Indra yang sebelumnya mengadakan pertemuan dengan PT LI dan Komisi Disiplin PSSI di Jakarta pekan lalu, sempat berkoar kepada sejumlah media Ibu Kota jika dirinya berhak menghapus hak pemain sesuai kesepakatan kontrak jika pemain berprilaku buruk.
Sontak amarah pemain kian meninggi mendengar hal itu. “Luar biasa. Kami tidak habis pikir kenapa ia bisa bilang seperti itu. Memang pada dasarnya tidak mau bayar gaji kami makanya ia bilang seperti itu. Lagipula kami berada di Jakarta kan hanya menuntut hak. Siapa bilang kami berprilaku buruk. Itu akibat gaji kami tidak dibayar berbulan-bulan,” tutur Kiper PSMS LI Irwin Ramadhana.
Menurut Irwin, apa yang mereka lakukan di Jakarta merupakan dampak dari sikap Indra yang tidak menunjukkan itikad baik untuk membayar gaji. Apalagi selama berlatih di putaran kedua, Indra tak sekalipun terlihat hadir di Kebun Bunga. “Jangan bicara hukum menghukum saja. Pemain disudutkan padahal hanya menuntut hak. Lebih bagus penuhi dulu hak kami baru bicara sanksi,” ungkap Irwin.
Sementara, bek PSMS LI Hardiantono, tak habis pikir dengan sikap Indra. Ia sampai tak bisa lagi berkata-kata untuk menanggapi hal tersebut. “Saya nggak tahu lagi mau bilang apa soal Indra. Mudah-mudahan suatu hari nanti ia tersadar dan terbuka pikirannya. Saya bingung mau komentar apa lagi dengan sikap seperti itu,” ujar mantan kapten PON Sumut ini lewat pesan blackberry messenger.
Sebelumnya PSMS mendapat dana subsidi dari PT LI sebesar Rp200 juta. Dengan perincian 50 persen untuk pemain dan 50 persen untuk klub. Namun dana subsidi yang akan cair pasca tanda tangannya itu kini malah ditahannya.
Pelatih Kepala PSMS Suharto AD, juga melontarkan pembelaan terhadap pemain. “Ya, apa yang mereka lakukan di Jakarta bukan untuk unjuk rasa. Tapi hanya menuntut gaji. Itu mungkin juga akibat keterangan sepihak dari Indra. Nanti ketika kami dipanggil kami akan jelaskan kepada Komdis dan PT LI,” ujar Suharto.
Bertemu Komdis PSSI 12 Juli
Jatuh tidaknya sanksi Komdis PSSI tergantung hasil pertemuan pemain dengan Komisi Disiplin PSSI dalam waktu dekat ini. Surat pemanggilan juga sudah sampai ke pemain dan pelatih. “Ya, sudah dapat surat resminya. Kami dipanggil Jumat (12/7) nanti,” jelas pelatih berkepala plontos itu.
Namun yang membingungkan Suharto adalah biaya keberangkatan. Pasalnya sudah jelas pemain dan pelatih tidak punya dana untuk keberangkatan karena gaji juga belum cair. “Mana tak punya dana untuk berangkat. Belum ada dijelaskan apakah biaya dari mereka atau kami sendiri,” tandas Suharto. (don)

10-PSMS v PersihMEDAN-Kekecewaan skuad PSMS PT Liga Indonesia (LI) kepada Ketua Umumnya Indra Sakti Harahap atas tertunggaknya gaji berbulan-bulan masih membara. Namun ibarat luka yang disiram garam, luka kian terasa pedih menyusul statement Indra yang mengancam akan menghapus hak 11 pemain yang berdemo di Jakarta jika nantinya dihukum sanksi oleh Komisi Disiplin PSSI.
Indra yang sebelumnya mengadakan pertemuan dengan PT LI dan Komisi Disiplin PSSI di Jakarta pekan lalu, sempat berkoar kepada sejumlah media Ibu Kota jika dirinya berhak menghapus hak pemain sesuai kesepakatan kontrak jika pemain berprilaku buruk.
Sontak amarah pemain kian meninggi mendengar hal itu. “Luar biasa. Kami tidak habis pikir kenapa ia bisa bilang seperti itu. Memang pada dasarnya tidak mau bayar gaji kami makanya ia bilang seperti itu. Lagipula kami berada di Jakarta kan hanya menuntut hak. Siapa bilang kami berprilaku buruk. Itu akibat gaji kami tidak dibayar berbulan-bulan,” tutur Kiper PSMS LI Irwin Ramadhana.
Menurut Irwin, apa yang mereka lakukan di Jakarta merupakan dampak dari sikap Indra yang tidak menunjukkan itikad baik untuk membayar gaji. Apalagi selama berlatih di putaran kedua, Indra tak sekalipun terlihat hadir di Kebun Bunga. “Jangan bicara hukum menghukum saja. Pemain disudutkan padahal hanya menuntut hak. Lebih bagus penuhi dulu hak kami baru bicara sanksi,” ungkap Irwin.
Sementara, bek PSMS LI Hardiantono, tak habis pikir dengan sikap Indra. Ia sampai tak bisa lagi berkata-kata untuk menanggapi hal tersebut. “Saya nggak tahu lagi mau bilang apa soal Indra. Mudah-mudahan suatu hari nanti ia tersadar dan terbuka pikirannya. Saya bingung mau komentar apa lagi dengan sikap seperti itu,” ujar mantan kapten PON Sumut ini lewat pesan blackberry messenger.
Sebelumnya PSMS mendapat dana subsidi dari PT LI sebesar Rp200 juta. Dengan perincian 50 persen untuk pemain dan 50 persen untuk klub. Namun dana subsidi yang akan cair pasca tanda tangannya itu kini malah ditahannya.
Pelatih Kepala PSMS Suharto AD, juga melontarkan pembelaan terhadap pemain. “Ya, apa yang mereka lakukan di Jakarta bukan untuk unjuk rasa. Tapi hanya menuntut gaji. Itu mungkin juga akibat keterangan sepihak dari Indra. Nanti ketika kami dipanggil kami akan jelaskan kepada Komdis dan PT LI,” ujar Suharto.
Bertemu Komdis PSSI 12 Juli
Jatuh tidaknya sanksi Komdis PSSI tergantung hasil pertemuan pemain dengan Komisi Disiplin PSSI dalam waktu dekat ini. Surat pemanggilan juga sudah sampai ke pemain dan pelatih. “Ya, sudah dapat surat resminya. Kami dipanggil Jumat (12/7) nanti,” jelas pelatih berkepala plontos itu.
Namun yang membingungkan Suharto adalah biaya keberangkatan. Pasalnya sudah jelas pemain dan pelatih tidak punya dana untuk keberangkatan karena gaji juga belum cair. “Mana tak punya dana untuk berangkat. Belum ada dijelaskan apakah biaya dari mereka atau kami sendiri,” tandas Suharto. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/