M Khaidir dan Soeharto Masuk Bursa Pelatih PSMS versi Indra Sakti
MEDAN- Kepengurusan PSMS versi Indra Sakti Harahap terus bergerak mempersiapkan tim untuk kompetisi musim depan dengan membidik beberapa eks pemain. Namun bagaimana dengan sosok pelatih?
Tak jauh berbeda dengan pemain, merekrut pelatih juga masih sebatas wacana. Meskipun kabarnya beberapa nama mulai masuk daftar bidikan. Dua diantaranya Suharto, Pelatih PSMS ISL musim lalu dan M Khaidir, caretaker pelatih PSMS IPL musim lalu.
Khaidir mengaku pernah dihubungi pengurus PSMS versi Hotel Candi kepemimpinan Ketua Umum Indra Sakti Harahap untuk halal bihalal antara pengurus dan pemain. “Tapi memang, belum ada menyinggung ke arah pembicaraan melatih PSMS. Selanjutnya, pemain juga berkumpul di rumah saya yang akhirnya membuat saya berinisiatif untuk membuat partai uji coba antara mantan pemain PSMS Medan 14 September nanti,” ungkap mantan pelatih PSMS, Persiraja Banda Aceh, PSDS Deliserdang dan Persigo Gorontalo ini.
Sebagai pelatih, jika dibutuhkan, dirinya mengaku siap mengemban amanah itu, asal punya target yang jelas dan PSMS punya manajemen yang baik. “Kalau saya sih, tergantung targetnya apa. Kita berkaca dari musim lalu juga, jangan sampai masalah gaji bermasalah. Gaji harus jadi prioritas, karena itu berpengaruh bagi pemain. Sebenarnya untuk soal dualisme untuk apa kita ributkan, toh timnya belum ada. Bagus bentuk dulu tim baru kita bicara lebih lanjut karena membentuk tim itu tidak mudah,” terangnya.
Namun dualisme yang terancam terjadi sangat dikhawatirkan Khaidir. Ia berharap itu tidak terjadi. ”PSMS cukup satu. Kita lihat sendiri selama ini, apa hal positif yang didapat dari dualisme tersebut? Malah yang ada hanya kehancuran. Jadi saya rasa, janganlah ada dualisme lagi,” ucap Khaidir.
Sementara Suharto saat dikonfirmasi kemarin mengaku belum ada dihubungi pengurus manapun. “Belum tahu soal itu. Belum ada dihubungi baik kepengurusan Indra Sakti maupun manajemen sebelumnya,” katanya.
Suharto tak memungkiri keinginannya untuk kembali mengarsiteki PSMS. Namun Suharto punya syarat yang harus dipenuhi. Perihal manajemen yang harus profesional.
“Lihat situasinya dulu. Kalau kondisi manajemennya bagus kenapa tidak. Kalau sama dengan kejadian musim lalu mending enggak usah. Karena memang kekecewaan saya luar biasa. Gaji enam bulan sampai sekarang belum ada penyelesaiannya,” tambahnya.(don)