30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

3 Pro Duta v Persiraja 0 Sukses Suksesor

MEDAN-Pro Duta memetik kemenangan penting atas Persiraja Banda Aceh 3-0 pada laga lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2012/2013. Dua gol Rahmad Hidayat dan satu gol Ghozali Muharram Siregar membuat ujian awal Slamet Ri-yadi sebagai suksesor Roberto Bianchi berakhir dengan ucapan ‘selamat’.

Pro Duta bahkan sudah unggul cepat saat laga baru berjalan 14 menit. Ghozali Muharram membuka keunggulan ‘Kuda Pegasus’. Usaha Persiraja untuk mengejar ketertinggalan lewat Fahrizal Dilla kerap mentok. Lini pertahanan yang dikoordinir Rifqi tampil cukup kokoh. Sebuah usaha Safrizani di depan kotak penalti justru berbuah kartu kuning karena kakinya menyambar bola yang lebih dulu ditangkap Dennis Romanovs, kiper Pro Duta.

Pro Duta kembali mengancam lewat Ghozali di penghujung babak pertama. Namun tendangannya masih mampu diblok Amiruddin, kiper Persiraja. Skor 1-0 bertahan hingga jeda. Persiraja mengawali langkah di babak kedua dengan permainan yang lebih terkoordinir.
Namun petaka bagi ‘Lantak Laju’ terjadi di menit 58. M Syamer merangsek ke kotak penalti. Usahanya terpaksa diganjal pemain belakang lawan. Rahmad Hidayat tampil sebagai eksekutor dengan dingin menambah keunggulan 2-0. Nurul Zikra di menit 62 terjatuh di kotak penalti. Gol Rahmad mengunci kemenangan Pro Duta 3-0 di menit 78.

Caretaker Pelatih Pro Duta, Slamet Riyadi, cukup senang dengan kemenangan tim. Apalagi sebagai suksesor Roberto Bianchi merupakan beban baginya untuk membawa tim dengan tiga poin. Menurutnya, strategi kemenangan timnya atas Persiraja adalah menerapkan pressing sejak awal.

“Kami melakukan pressing sejak menit-menit awal, agar mereka (Persiraja) nggak bisa mengembangkan permainan. Terutama terjadinya gol cepat itu (Gozali Muharram) untuk meruntuhkan mental mereka,” ungkapnya.

“Sebagai suksesor Beto, manusiawi saya ada merasa beban tanggung jawab,” timpalnya.
Mantan pemain PSMS ini menjelaskan, tim pelatih yang ditinggalkan Roberto Bianchi tak banyak mengubah tipikal permainan Pro Duta.

“Kalau tipe permainan setelah Beto kami lanjutkan, mungkin ada perubahan dengan gaya saya. Saya rasa nggak ada perubahan sirlukasi permainan, agar bermain jangan terburu-buru, hanya berubah di taktik pressure tapi selebihnya sama,” ungkapnya.
Sementara, Pelatih Persiraja Maman Suryaman, mengatakan, kekalahan timnya lantaran tim tuan rumah bermain sabar sepanjang pertandingan. Sedangkan, timnya tidak bisa maksimal karena enam pemain intinya cedera. (don)

MEDAN-Pro Duta memetik kemenangan penting atas Persiraja Banda Aceh 3-0 pada laga lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2012/2013. Dua gol Rahmad Hidayat dan satu gol Ghozali Muharram Siregar membuat ujian awal Slamet Ri-yadi sebagai suksesor Roberto Bianchi berakhir dengan ucapan ‘selamat’.

Pro Duta bahkan sudah unggul cepat saat laga baru berjalan 14 menit. Ghozali Muharram membuka keunggulan ‘Kuda Pegasus’. Usaha Persiraja untuk mengejar ketertinggalan lewat Fahrizal Dilla kerap mentok. Lini pertahanan yang dikoordinir Rifqi tampil cukup kokoh. Sebuah usaha Safrizani di depan kotak penalti justru berbuah kartu kuning karena kakinya menyambar bola yang lebih dulu ditangkap Dennis Romanovs, kiper Pro Duta.

Pro Duta kembali mengancam lewat Ghozali di penghujung babak pertama. Namun tendangannya masih mampu diblok Amiruddin, kiper Persiraja. Skor 1-0 bertahan hingga jeda. Persiraja mengawali langkah di babak kedua dengan permainan yang lebih terkoordinir.
Namun petaka bagi ‘Lantak Laju’ terjadi di menit 58. M Syamer merangsek ke kotak penalti. Usahanya terpaksa diganjal pemain belakang lawan. Rahmad Hidayat tampil sebagai eksekutor dengan dingin menambah keunggulan 2-0. Nurul Zikra di menit 62 terjatuh di kotak penalti. Gol Rahmad mengunci kemenangan Pro Duta 3-0 di menit 78.

Caretaker Pelatih Pro Duta, Slamet Riyadi, cukup senang dengan kemenangan tim. Apalagi sebagai suksesor Roberto Bianchi merupakan beban baginya untuk membawa tim dengan tiga poin. Menurutnya, strategi kemenangan timnya atas Persiraja adalah menerapkan pressing sejak awal.

“Kami melakukan pressing sejak menit-menit awal, agar mereka (Persiraja) nggak bisa mengembangkan permainan. Terutama terjadinya gol cepat itu (Gozali Muharram) untuk meruntuhkan mental mereka,” ungkapnya.

“Sebagai suksesor Beto, manusiawi saya ada merasa beban tanggung jawab,” timpalnya.
Mantan pemain PSMS ini menjelaskan, tim pelatih yang ditinggalkan Roberto Bianchi tak banyak mengubah tipikal permainan Pro Duta.

“Kalau tipe permainan setelah Beto kami lanjutkan, mungkin ada perubahan dengan gaya saya. Saya rasa nggak ada perubahan sirlukasi permainan, agar bermain jangan terburu-buru, hanya berubah di taktik pressure tapi selebihnya sama,” ungkapnya.
Sementara, Pelatih Persiraja Maman Suryaman, mengatakan, kekalahan timnya lantaran tim tuan rumah bermain sabar sepanjang pertandingan. Sedangkan, timnya tidak bisa maksimal karena enam pemain intinya cedera. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/