25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Medan Juara Bung!

Punggawa PSMS Medan Merayakan Kemenangan
Punggawa PSMS Medan Merayakan Kemenangan

SUMUTPOS.CO- Minggu (13/9) menjadi malamnya PSMS Medan. Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya menjadi saksi bagaimana perjuangan PSMS Medan untuk memenuhi harapan gelar juara bagi pendukungnyan
Sebuah laga dramatis saat menumbangkan Persinga Ngawi 2-1 pada final Piala Kemerdekaan 2015 menjadi sajian Legimin Raharjo dkk.

PSMS benar-benar bermain spartan pada malam itu. Mereka benar-benar menunjukkan ingin menjadi juara. Terbukti PSMS mampu membalikkan keadaan. Bahkan gol penentu kemenangan dari kepala pemain paling senior sekaligus kapten PSMS, Legimin Raharjo di injury time laga.

PSMS memang benar-benar harus bekerja keras pada malam itu. Persinga Ngawi membuktikan diri jika mereka tak silau dengan nama besar PSMS. Terbukti Laskar Alas Ketonggo, julukan Persinga mampu unggul pada menit ke-26.

Berawal dari antisipasi Guntur Pranata yang tidak sempurna saat meninju bola, jatuh ke kaki pemain Persinga, Jefri Kurniawan. Dengan tenang dia melesakkan bola. Skor 1-0 sempat membuat PSMS panik. Apalagi sejumlah peluang lewat Guntur Triaji dua kali mengenai tiang dan mistar.

Kerasnya laga membuat wasit Munadi yang memimpin laga sudah harus mengeluarkan empat kartu kuning meski laga baru berjalan 20 menit. Bahkan PSMS harus kehilangan 10 orang saat Asrul Reza menerima kartu kuning kedua pada menit ke-38. Meski unggul jumlah pemain, Persinga sendiri tak mampu menambah keunggulan hingga paruh pertama usai.

Kalah jumlah pemain, Pelatih PSMS, Suharto AD pun coba menutupi lubang yang ditinggalkan Asrul di paruh kedua. Hasilnya Legimin yang usianya sudah tak lagi muda mampu berperan sebagai gelandang pengangkut air yang lebih enerjik. Dia juga memasukkan Aldino menggantikan Tambun yang mati kutu di babak pertama.

Benar saja, Aldino yang lebih banyak memulai laga dari bangku cadangan di Piala Kemerdekaan memberi bukti. Umpan set pieces Legimin Raharjo ditanduknya menjadi gol penyama kedudukan pada menit ke-61.

Gol ini membuat semangat PSMS kian meninggi. Tak peduli jika lawan unggul jumlah pemain. Saat wasit bersiap meniup peluit tanda berakhirnya 2×45, Legimin Raharjo menjadi aktor penentu. Pemain yang sempat berkelana di Persik, Persegres, dan PBR ini menanduk bola yang lagi-lagi dari set pieces.

Sorak sorai akhirnya pecah di Gelora Bung Tomo. Gol itu adalah gol terakhir yang tercipta dan waktu tak lagi cukup bagi Persinga untuk membalas.

Pelatih PSMS, Suharto Ad, mengakui jika timnya tidak ada jalan lain setelah bermain dengan sepuluh orang kecuali tampil all out. ’’Perjuangan anak-anak luar biasa. Kami bisa membalikkan keadaan karena strategi yang tepat,’’ tutur Suharto.

Sementara Aldino Herdianto yang mencetak gol penyama kedudukan tak kuasa menahan haru. ’’Ini berkat semangat pantang kendur rekan setim. Kemenangan ini untuk rakyat Medan,’’ ujar super sub PSMS Medan, Aldino Herdianto.

Sementara Pelatih Persinga, Moch. Hasan mengaku jika anak asuhnya kurang fokus usai gol dari Aldino. ’’Saya lihat mereka terbebani. Terlebih, PSMS memang tampil hebat malam ini (kemarin),’’ ujar Hasan.

Di Medan, sejumlah supporter PSMS menggelar nonton bareng (nobar) di Lapangan Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah. Nobar itu digelar Asisten Kota (PSSI) Kota Medan, Nanda Ramli beserta para pendukung PSMS. Hadir dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Kota Medan Dzulmi Eldin.

Para pendukung PSMS Medan, seketika bangkit sambil bersorak lalu menyanyikan lagu yang biasa dinyanyikan untuk mendukung PSMS Medan saat bertanding. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, menyambut sangat gembira kemenangan PSMS Medan itu.

“ Kita menang karena kita Benar. Salam 1 jari untuk kemenangan, “ sorak supporter PSMS, disambut sorakan kemeriahan.

Dzulmi Eldin, mengaku sangat bersyukur dengan kemenangan PSMS Medan itu. Dikatakannya, cita-cita dan keinginan masyarakat Sumut khususnya Kota Medan, telah tercapai dan terbukti dengan kerja keras dan sikap pantang menyerah para Pemain PSMS Medan yang bermain dengan 10 orang pemain.

“ Semoga ini menjadi motifasi dan juga momentum untuk kebangkitan PSMS Medan di masa akan datang. Untuk itu kita juga berharap masyarakat Medan dan Sumatera Utara, terus mendukung PSMS Medan,” ungkap Eldin singkat.

Dia mengaku akan mendukung PSMS dengan cara menggalang masyarakat, dan memberikan dukungan dengan membangun dan memperbaiki fasilitas untuk PSMS maju. (don/ain/ril)

Punggawa PSMS Medan Merayakan Kemenangan
Punggawa PSMS Medan Merayakan Kemenangan

SUMUTPOS.CO- Minggu (13/9) menjadi malamnya PSMS Medan. Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya menjadi saksi bagaimana perjuangan PSMS Medan untuk memenuhi harapan gelar juara bagi pendukungnyan
Sebuah laga dramatis saat menumbangkan Persinga Ngawi 2-1 pada final Piala Kemerdekaan 2015 menjadi sajian Legimin Raharjo dkk.

PSMS benar-benar bermain spartan pada malam itu. Mereka benar-benar menunjukkan ingin menjadi juara. Terbukti PSMS mampu membalikkan keadaan. Bahkan gol penentu kemenangan dari kepala pemain paling senior sekaligus kapten PSMS, Legimin Raharjo di injury time laga.

PSMS memang benar-benar harus bekerja keras pada malam itu. Persinga Ngawi membuktikan diri jika mereka tak silau dengan nama besar PSMS. Terbukti Laskar Alas Ketonggo, julukan Persinga mampu unggul pada menit ke-26.

Berawal dari antisipasi Guntur Pranata yang tidak sempurna saat meninju bola, jatuh ke kaki pemain Persinga, Jefri Kurniawan. Dengan tenang dia melesakkan bola. Skor 1-0 sempat membuat PSMS panik. Apalagi sejumlah peluang lewat Guntur Triaji dua kali mengenai tiang dan mistar.

Kerasnya laga membuat wasit Munadi yang memimpin laga sudah harus mengeluarkan empat kartu kuning meski laga baru berjalan 20 menit. Bahkan PSMS harus kehilangan 10 orang saat Asrul Reza menerima kartu kuning kedua pada menit ke-38. Meski unggul jumlah pemain, Persinga sendiri tak mampu menambah keunggulan hingga paruh pertama usai.

Kalah jumlah pemain, Pelatih PSMS, Suharto AD pun coba menutupi lubang yang ditinggalkan Asrul di paruh kedua. Hasilnya Legimin yang usianya sudah tak lagi muda mampu berperan sebagai gelandang pengangkut air yang lebih enerjik. Dia juga memasukkan Aldino menggantikan Tambun yang mati kutu di babak pertama.

Benar saja, Aldino yang lebih banyak memulai laga dari bangku cadangan di Piala Kemerdekaan memberi bukti. Umpan set pieces Legimin Raharjo ditanduknya menjadi gol penyama kedudukan pada menit ke-61.

Gol ini membuat semangat PSMS kian meninggi. Tak peduli jika lawan unggul jumlah pemain. Saat wasit bersiap meniup peluit tanda berakhirnya 2×45, Legimin Raharjo menjadi aktor penentu. Pemain yang sempat berkelana di Persik, Persegres, dan PBR ini menanduk bola yang lagi-lagi dari set pieces.

Sorak sorai akhirnya pecah di Gelora Bung Tomo. Gol itu adalah gol terakhir yang tercipta dan waktu tak lagi cukup bagi Persinga untuk membalas.

Pelatih PSMS, Suharto Ad, mengakui jika timnya tidak ada jalan lain setelah bermain dengan sepuluh orang kecuali tampil all out. ’’Perjuangan anak-anak luar biasa. Kami bisa membalikkan keadaan karena strategi yang tepat,’’ tutur Suharto.

Sementara Aldino Herdianto yang mencetak gol penyama kedudukan tak kuasa menahan haru. ’’Ini berkat semangat pantang kendur rekan setim. Kemenangan ini untuk rakyat Medan,’’ ujar super sub PSMS Medan, Aldino Herdianto.

Sementara Pelatih Persinga, Moch. Hasan mengaku jika anak asuhnya kurang fokus usai gol dari Aldino. ’’Saya lihat mereka terbebani. Terlebih, PSMS memang tampil hebat malam ini (kemarin),’’ ujar Hasan.

Di Medan, sejumlah supporter PSMS menggelar nonton bareng (nobar) di Lapangan Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah. Nobar itu digelar Asisten Kota (PSSI) Kota Medan, Nanda Ramli beserta para pendukung PSMS. Hadir dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Kota Medan Dzulmi Eldin.

Para pendukung PSMS Medan, seketika bangkit sambil bersorak lalu menyanyikan lagu yang biasa dinyanyikan untuk mendukung PSMS Medan saat bertanding. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, menyambut sangat gembira kemenangan PSMS Medan itu.

“ Kita menang karena kita Benar. Salam 1 jari untuk kemenangan, “ sorak supporter PSMS, disambut sorakan kemeriahan.

Dzulmi Eldin, mengaku sangat bersyukur dengan kemenangan PSMS Medan itu. Dikatakannya, cita-cita dan keinginan masyarakat Sumut khususnya Kota Medan, telah tercapai dan terbukti dengan kerja keras dan sikap pantang menyerah para Pemain PSMS Medan yang bermain dengan 10 orang pemain.

“ Semoga ini menjadi motifasi dan juga momentum untuk kebangkitan PSMS Medan di masa akan datang. Untuk itu kita juga berharap masyarakat Medan dan Sumatera Utara, terus mendukung PSMS Medan,” ungkap Eldin singkat.

Dia mengaku akan mendukung PSMS dengan cara menggalang masyarakat, dan memberikan dukungan dengan membangun dan memperbaiki fasilitas untuk PSMS maju. (don/ain/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/