PSMS vs Mitra Kukar
TENGGARONG-Hasil imbang yang diraih PSMS di laga perdana Babak 8 Besar Divisi Utama menjadikan langkah ke semifinal tersendat. Hari ini, saat melawan Mitra Kukar, kemenangan wajib diraih. Bukan hanya sekadar menang, namun juga harus dengan skor besar.
Dua syarat itu wajib dipenuhi, karena bukan tidak mungkin untuk menentukan siapa juara Grup B nantinya akan ditentukan dari koleksi gol. Maklum, dengan hasil imbang yang diraih keempat tim, peluang melaju ke babak berikutnya masih sama besar. Meski hal itu sulit diwujudkann
namun asa itu masih ada.
Asisten Pelatih PSMS, Edi Saputra mengaku, sudah menyiapkan taktik jitu menahan serangan kubu lawan. Berbeda saat bertemu PSAP Sigli, dia sudah menyiapkan sedikit perubahan taktik di laga kedua ini.
“Kami ubah sedikit. Pemain Mitra Kukar punya pengalaman, tapi kami tidak gentar,” tuturnya, saat disambangi Kaltim Post (grup Sumut Pos), di Hotel Fatma, tempat kesebelasan PSMS Medan menginap.
Ketiadaan Luis Vagner memang membuatnya khawatir. Meski demikian, Edi menganggap absennya Vagner di pos pertahanan dipastikan tak mengurangi kekokohan lini belakang. Bahkan, ia menegaskan pengganti Vagner sama kuatnya mampu menahan laju gempuran penyerang lawan.
“Saya sebenarnya agak kecewa Vagner terkena kartu merah. Tapi itulah pertandingan kami harus siap berbagai kemungkinan,” paparnya.
Peluang itu tentu saja akan dimanfaatkan Mitra Kukar untuk menghabisi Ayam Kinantan, julukan PSMS Medan.
“Penyempurnaan permainan harus terus kami asah. Banyak sejumlah peluang sewaktu bentrok Persiba Bantul belum berbuah gol. Pemantapan penyelesaian akhir jadi tugas utama,” kata Asisten Pelatih Mitra Kukar, Assegaf Razak.
Dikatakan Assegaf, kekuatan ke-4 tim yang tergabung di Grup B cukup merata. “Peluang semua tim saya kira seimbang. Tinggal siapa yang lebih siap, itu yang berpeluang besar meraih kemenangan,” paparnya.
Mitra sendiri, kemarin, tidak berlatih di lapangan rumput, padahal panitia penyelenggara (Panpel) sudah menyiapkan tempat. Pagi harinya mereka hanya jogging, sekadar mengembalikan kondisi kebugaran. Maklum, dengan hanya beristirahat sehari, fisik pemain bisa terkuras jika terus-terusan digenjot. (ede/obi/jpnn)