32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

PSMS Dualisme, Sapri Koto Cs Enggan Gabung

MEDAN- Harapan menyaksikan skuad PON Sumut memperkuat PSMS Medan 2012/2013 hampir pasti pupus. Tak sekalipun Hardiyantono cs menampakkan wajahnya saat seleksi tahap awal di Stadion Kebun Bunga selama sepekan terakhir. Padahal, itu menjadi aturan baku yang harus dilalui untuk berkostum PSMS musim ini.
Apalagi Pelatih kepala PSMS, Suimin Diharja telah menegaskan tak ada penambahan pemain lagi di luar 59 nama yang ditetapkan seleksi di tahap kedua. Artinya, pintu masuk telah tertutup untuk para pemain yang memperkuat tim Sumut di PON Riau lalu.

“Untuk tahap kedua yang bersaing para pemain yang dinyatakan lolos dari tahap awal. Jadi bagi saya, tidak ada lagi nama-nama tambahan,” tegasnya.
Tentu saja sangat disayangkan. Kualitas skuad besutan Rudi Saari ini sebelumnya diharapkan publik Medan dapat ditularkan ke PSMS. Prestasi menggapai final PON menjadi alasan skuad PON Sumut dinilai menjanjikan.
Pelatih PON Sumut, Rudi Saari mengaku tak dapat berbuat banyak. Apalagi ia tak punya hak untuk menginstruksikan maupun melarang pemain. Rudi tidak ingin dianggap sebagai figur yang membentengi pemainnya untuk berkarir, apalagi untuk klub PSMS. “Kalaupun mereka tidak ikut seleksi bukan karena saya. Malah saya bilang ke anak-anak, kalau mau bermain di klub profesional harus bermain di PSMS. Bukan ke klub Jawa. Jadi semua keputusan anak-anak sendiri,” tuturnya.

Skuad PON Sumut saat ini tengah mendapat tawaran di PTPN IV untuk bekerja dari manajer PON Sumut, Kamaluddin Harahap. Hal ini menjadi pertimbangan pemain untuk menentukan langkah selanjutnya pasca PON. “Saya tidak tahu ya, kalau mereka mau ikut seleksi mereka pasti bilang ke saya. Tapi sejauh ini tidak ada. Mungkin saat ini mereka ingin fokus mengejar kejelasan di PTPN IV itu. Apalagi, mungkin mereka sedikit paranoid dengan kompetisi sepakbola kita yang terus terpuruk. Gaji tersendat dan sebagainya mungkin membuat mereka ingin mencari kejelasan untuk kesejahteraan mereka,” tambah Rudi.
Lantas apa alasannya? Salah satu pemain PON Sumut, Safri Koto yang baru saja dipanggil timnas mengaku masih bingung dengan kondisi PSMS. Namun dualisme Ayam Kinantan -julukan PSMS- membuatnya berpikir dua kali. Sehingga memilih tidak ingin ikut seleksi di PSMS.

“Saya bingung dengan PSMS yang ada dua. Saya sangat ingin seleksi di PSMS, karena memang saya mau jadi bagian PSMS dan cita-cita saya main di PSMS. Tapi, untuk saat ini saya pilih fokus latihan dan bermain bersama timnas,” pungkasnya.(don)

MEDAN- Harapan menyaksikan skuad PON Sumut memperkuat PSMS Medan 2012/2013 hampir pasti pupus. Tak sekalipun Hardiyantono cs menampakkan wajahnya saat seleksi tahap awal di Stadion Kebun Bunga selama sepekan terakhir. Padahal, itu menjadi aturan baku yang harus dilalui untuk berkostum PSMS musim ini.
Apalagi Pelatih kepala PSMS, Suimin Diharja telah menegaskan tak ada penambahan pemain lagi di luar 59 nama yang ditetapkan seleksi di tahap kedua. Artinya, pintu masuk telah tertutup untuk para pemain yang memperkuat tim Sumut di PON Riau lalu.

“Untuk tahap kedua yang bersaing para pemain yang dinyatakan lolos dari tahap awal. Jadi bagi saya, tidak ada lagi nama-nama tambahan,” tegasnya.
Tentu saja sangat disayangkan. Kualitas skuad besutan Rudi Saari ini sebelumnya diharapkan publik Medan dapat ditularkan ke PSMS. Prestasi menggapai final PON menjadi alasan skuad PON Sumut dinilai menjanjikan.
Pelatih PON Sumut, Rudi Saari mengaku tak dapat berbuat banyak. Apalagi ia tak punya hak untuk menginstruksikan maupun melarang pemain. Rudi tidak ingin dianggap sebagai figur yang membentengi pemainnya untuk berkarir, apalagi untuk klub PSMS. “Kalaupun mereka tidak ikut seleksi bukan karena saya. Malah saya bilang ke anak-anak, kalau mau bermain di klub profesional harus bermain di PSMS. Bukan ke klub Jawa. Jadi semua keputusan anak-anak sendiri,” tuturnya.

Skuad PON Sumut saat ini tengah mendapat tawaran di PTPN IV untuk bekerja dari manajer PON Sumut, Kamaluddin Harahap. Hal ini menjadi pertimbangan pemain untuk menentukan langkah selanjutnya pasca PON. “Saya tidak tahu ya, kalau mereka mau ikut seleksi mereka pasti bilang ke saya. Tapi sejauh ini tidak ada. Mungkin saat ini mereka ingin fokus mengejar kejelasan di PTPN IV itu. Apalagi, mungkin mereka sedikit paranoid dengan kompetisi sepakbola kita yang terus terpuruk. Gaji tersendat dan sebagainya mungkin membuat mereka ingin mencari kejelasan untuk kesejahteraan mereka,” tambah Rudi.
Lantas apa alasannya? Salah satu pemain PON Sumut, Safri Koto yang baru saja dipanggil timnas mengaku masih bingung dengan kondisi PSMS. Namun dualisme Ayam Kinantan -julukan PSMS- membuatnya berpikir dua kali. Sehingga memilih tidak ingin ikut seleksi di PSMS.

“Saya bingung dengan PSMS yang ada dua. Saya sangat ingin seleksi di PSMS, karena memang saya mau jadi bagian PSMS dan cita-cita saya main di PSMS. Tapi, untuk saat ini saya pilih fokus latihan dan bermain bersama timnas,” pungkasnya.(don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/