30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Laga Terakhir di Pekanbaru

SUMUTPOS.CO – Harapan PSMS Medan untuk menggelar pertandingan melawan Aceh Babel United di Medan, dipastikan tidak tercapai. Pasalnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan laga terakhir Ayam Kinantan tersebut digelar di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Senin (21/10).

KEPUTUSAN ini tertuang tertuang dalam surat yang diterbitkan PT LIB dengan Nomor : 394/LIB/X/2019 tentang penetapan jadwal pertandingan babak pendahuluan Liga 2 2019 PSMS Medan versus Babel United.

Dalam surat tertanggal 15 Oktober 2019 tersebut, LIB menetapkan pertandingan digelar pada 21 Oktober 2019 di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru.

Surat yang ditandatangani Direktur PT LIB, Dirk Soplanit itu juga meminta manajemen PSMS dan panitia pertandingan bersiap menyusun dan mengelar pertandingan tersebut. “PSMS sebagai tuan rumah segara melakukan koordinasi dengan pihak terkait,” bunyi surat itu.

Keputusan ini tentu sangat merugikan bagi PSMS. Pasalnya, Ayam Kinantan sedang membutuhkan kemenangan untuk memastikan lolos ke babak delapan besar.

Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja mengaku, sempat terjadi perdebatan alot saat menentukan lapangan pertandingan. PSMS sebelumnya mengusulkan Langsa, jika Medan tidak mendapatkan izin. Namun usulan PSMS itu ditolak Babel United.

“Awalnya kita mengusulakan di Medan, karena tanggal 21 itu sudah lewat pelantikan Presiden. Jikapun belum diizikan, kita minta di Langsa, tapi ditolak Babel. Mereka ogah main di Aceh atau di Medan,” ujar Julius Raja kepada Sumut Pos, Selasa (15/10).

Terjadilah perdebatan alot. Babel United minta agar pertandingan digelar di Lapangan PTIK Jakarta, karena mereka sudah dua kali gagal main di Medan. “Kita kemudian meminta, kalaupun di Pulau Jawa, mainnya di Stadion Cibinong, mereka juga menolak,” ungkap Julius Raja.

Karena tidak ada kata tengah, PT LIB kemudian mengusulkan di Pekanbaru. Pasalnya, Pekanbaru dekat dengan Babel dan Medan. “Solusinya di Pekanbaru,” tandas pria yang akrab dipanggil King tersebut.

Pemindahan venue pertandingan ke Pekanbaru, tentu merugikan PSMS. Namun, King berharap agar seluruh masyarakat Medan yang ada di Pekanbaru memberikan dukungan.

“Suporter kita kan ada di Pekanbaru. Mudah-mudahan mereka memberikan dukungan penuh, sehingga PSMS bisa menang,” harapnya. (dek)

SUMUTPOS.CO – Harapan PSMS Medan untuk menggelar pertandingan melawan Aceh Babel United di Medan, dipastikan tidak tercapai. Pasalnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memutuskan laga terakhir Ayam Kinantan tersebut digelar di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Senin (21/10).

KEPUTUSAN ini tertuang tertuang dalam surat yang diterbitkan PT LIB dengan Nomor : 394/LIB/X/2019 tentang penetapan jadwal pertandingan babak pendahuluan Liga 2 2019 PSMS Medan versus Babel United.

Dalam surat tertanggal 15 Oktober 2019 tersebut, LIB menetapkan pertandingan digelar pada 21 Oktober 2019 di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru.

Surat yang ditandatangani Direktur PT LIB, Dirk Soplanit itu juga meminta manajemen PSMS dan panitia pertandingan bersiap menyusun dan mengelar pertandingan tersebut. “PSMS sebagai tuan rumah segara melakukan koordinasi dengan pihak terkait,” bunyi surat itu.

Keputusan ini tentu sangat merugikan bagi PSMS. Pasalnya, Ayam Kinantan sedang membutuhkan kemenangan untuk memastikan lolos ke babak delapan besar.

Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja mengaku, sempat terjadi perdebatan alot saat menentukan lapangan pertandingan. PSMS sebelumnya mengusulkan Langsa, jika Medan tidak mendapatkan izin. Namun usulan PSMS itu ditolak Babel United.

“Awalnya kita mengusulakan di Medan, karena tanggal 21 itu sudah lewat pelantikan Presiden. Jikapun belum diizikan, kita minta di Langsa, tapi ditolak Babel. Mereka ogah main di Aceh atau di Medan,” ujar Julius Raja kepada Sumut Pos, Selasa (15/10).

Terjadilah perdebatan alot. Babel United minta agar pertandingan digelar di Lapangan PTIK Jakarta, karena mereka sudah dua kali gagal main di Medan. “Kita kemudian meminta, kalaupun di Pulau Jawa, mainnya di Stadion Cibinong, mereka juga menolak,” ungkap Julius Raja.

Karena tidak ada kata tengah, PT LIB kemudian mengusulkan di Pekanbaru. Pasalnya, Pekanbaru dekat dengan Babel dan Medan. “Solusinya di Pekanbaru,” tandas pria yang akrab dipanggil King tersebut.

Pemindahan venue pertandingan ke Pekanbaru, tentu merugikan PSMS. Namun, King berharap agar seluruh masyarakat Medan yang ada di Pekanbaru memberikan dukungan.

“Suporter kita kan ada di Pekanbaru. Mudah-mudahan mereka memberikan dukungan penuh, sehingga PSMS bisa menang,” harapnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/