28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ngaku-ngaku CEO, tak Sadar Diri

MEDAN-Pelaksana teknis PSMS Idris mengklaim dirinya telah dipilih secara lisan oleh Ketum PSMS Rahudman Harahap sebagai CEO PSMS. Dan pengakuan ini sangat menciderai hati seluruh masyarakat Kota Medan, utamanya  pecinta tim Ayam Kinantan.

Pasalnya, PSMS yang ditangani Idris selama dua musim tak menghasilkan apa-apa. Malah menyingkap ketidak becusan manajemen PSMS saat itu.

Apalagi, ditengarai selama dua tahun menangani PSMS, oleh banyak pihak Idris dinilai tidak transparan kepada masyarakat, utamanya kepada pecinta tim Ayam Kinantan. Ini bisa dilihat dari tidak adanya laporan hasil penjualan tiket pertandingan PSMS yang berlangsung di Stadion Teladan Medan.

Ketum PSMS yang juga Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap saat dikonfirmasi mengenai pengakuan Idris bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai CEO, justru membantahnya.

Dari pernyataan tegas yang disampaikan Wali Kota kemarin, tak ayal membantah klaim Idris. “Bukan dia. Kita akan pastikan untuk itu (penunjukan CEO) pada orang yang tepat,” ujar Ketum PSMS singkat sembari tersenyum, saat ditemui di Palladium Mall sekira pukul 11.30 WIB, Selasa (15/11).

Tak ayal, bantahan yang dilontarkan Wali Kota Medan itu menimbulkan berbagai tanggapan serta mosi tidak percaya kepada Idris. “Kalau Idris, tak susah ditanya lagi. Muak kita. Pertanggungjawaban terhadap pemakaian dana APBD untuk klub selama dua musim saja tak ada. Bagaimana mau dipercaya?” tanya Parlin Siagian, mantan pemain PSMS era 70 an.

Selanjutnya Parlin menghimbau Idris yang telah gagal dalam dua musim untuk legowo.

“Harus sadar diri lah. Dia kan sudah gagal selama menjadi pengurus. Masak masih pede juga untuk kembali mengurus? Kita harus sadar kalau kita sebenarnya memang tak mampu,” tandas Parlin.

Mengetahui Idris mengklaim diri sebagai CEO PSMS tanpa ada SK dari Ketum PSMS, Parlin kembali berang. “Dia itu memang gila-gila CEO. Tak pernah sadar diri, sementara Ketum PSMS saja belum mengeluarkan SK. Bagaimana ia bisa menegaskan dirinya menduduki posisi itu (CEO PSMS, Red),” tutur Parlin.
Intinya, sambung Parlin, yang mengurus PSMS ke depan harusnya memang yang memiliki visi dan misi untuk membangun PSMS agar kembali disegani di pentas nasional.
Ungkapan senada juga ditegaskan media officer PSMS Fans Club (PFC) Hari Saragih. Mewakili seluruh fans PSMS Hari mengaku tak setuju dengan penunjukan Idris sebagai CEO PSMS.
“Hal yang dilakukan oknum ini sangat tak bertanggung jawab dan riskan membuat keadaan semakin runyam,  karena kerap melontarkan opini-opini yang tak jelas. Dia selalu melakukan pembodohan publik. Semua pemain-pemain top disebutnya mau bergabung, tapi nyatanya sampai sekarang tak seorang pemain pun yang dikontrak,” tandas Hari.
“Dengan track record yang dimilikinya selama satu setengah musim, dia sudah tak layak menjadi pengurus.
Ke depan Hari berharap agar pengurus bisa menyelesaikan masalah yang ada di tubuh PSMS sekarang ini.
“Pemain harus mendapat kejelasan status, sehingga bisa lebih fokus ketika berlatih. Selain itu, soliditas tim harus tetap terjaga,  karena 26 November  kompetisi sudah bergulir. Kami berharap PSMS meraih hasil maksimal,” tandasnya. (saz)

MEDAN-Pelaksana teknis PSMS Idris mengklaim dirinya telah dipilih secara lisan oleh Ketum PSMS Rahudman Harahap sebagai CEO PSMS. Dan pengakuan ini sangat menciderai hati seluruh masyarakat Kota Medan, utamanya  pecinta tim Ayam Kinantan.

Pasalnya, PSMS yang ditangani Idris selama dua musim tak menghasilkan apa-apa. Malah menyingkap ketidak becusan manajemen PSMS saat itu.

Apalagi, ditengarai selama dua tahun menangani PSMS, oleh banyak pihak Idris dinilai tidak transparan kepada masyarakat, utamanya kepada pecinta tim Ayam Kinantan. Ini bisa dilihat dari tidak adanya laporan hasil penjualan tiket pertandingan PSMS yang berlangsung di Stadion Teladan Medan.

Ketum PSMS yang juga Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap saat dikonfirmasi mengenai pengakuan Idris bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai CEO, justru membantahnya.

Dari pernyataan tegas yang disampaikan Wali Kota kemarin, tak ayal membantah klaim Idris. “Bukan dia. Kita akan pastikan untuk itu (penunjukan CEO) pada orang yang tepat,” ujar Ketum PSMS singkat sembari tersenyum, saat ditemui di Palladium Mall sekira pukul 11.30 WIB, Selasa (15/11).

Tak ayal, bantahan yang dilontarkan Wali Kota Medan itu menimbulkan berbagai tanggapan serta mosi tidak percaya kepada Idris. “Kalau Idris, tak susah ditanya lagi. Muak kita. Pertanggungjawaban terhadap pemakaian dana APBD untuk klub selama dua musim saja tak ada. Bagaimana mau dipercaya?” tanya Parlin Siagian, mantan pemain PSMS era 70 an.

Selanjutnya Parlin menghimbau Idris yang telah gagal dalam dua musim untuk legowo.

“Harus sadar diri lah. Dia kan sudah gagal selama menjadi pengurus. Masak masih pede juga untuk kembali mengurus? Kita harus sadar kalau kita sebenarnya memang tak mampu,” tandas Parlin.

Mengetahui Idris mengklaim diri sebagai CEO PSMS tanpa ada SK dari Ketum PSMS, Parlin kembali berang. “Dia itu memang gila-gila CEO. Tak pernah sadar diri, sementara Ketum PSMS saja belum mengeluarkan SK. Bagaimana ia bisa menegaskan dirinya menduduki posisi itu (CEO PSMS, Red),” tutur Parlin.
Intinya, sambung Parlin, yang mengurus PSMS ke depan harusnya memang yang memiliki visi dan misi untuk membangun PSMS agar kembali disegani di pentas nasional.
Ungkapan senada juga ditegaskan media officer PSMS Fans Club (PFC) Hari Saragih. Mewakili seluruh fans PSMS Hari mengaku tak setuju dengan penunjukan Idris sebagai CEO PSMS.
“Hal yang dilakukan oknum ini sangat tak bertanggung jawab dan riskan membuat keadaan semakin runyam,  karena kerap melontarkan opini-opini yang tak jelas. Dia selalu melakukan pembodohan publik. Semua pemain-pemain top disebutnya mau bergabung, tapi nyatanya sampai sekarang tak seorang pemain pun yang dikontrak,” tandas Hari.
“Dengan track record yang dimilikinya selama satu setengah musim, dia sudah tak layak menjadi pengurus.
Ke depan Hari berharap agar pengurus bisa menyelesaikan masalah yang ada di tubuh PSMS sekarang ini.
“Pemain harus mendapat kejelasan status, sehingga bisa lebih fokus ketika berlatih. Selain itu, soliditas tim harus tetap terjaga,  karena 26 November  kompetisi sudah bergulir. Kami berharap PSMS meraih hasil maksimal,” tandasnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/