MEDAN- Untuk pertama kali playmaker anyar PSMS asal Slovenia Nastja Cehc bergabung latihan bersama tim di Stadion Kebun Bunga, Senin (16/4) sore. Usai latihan dengan guyuran hujan deras sekitar satu jam, latihan ringan dan peregangan tersebut dipimpin langsung caretaker coach PSMS Suharto AD.
Telah berada tujuh hari di Indonesia, Nastja Cehc tak mau banyak bicara. “Saya datang pertama kali ke Indonesia untuk bermain sepak bola dan menunjukkan kemampuan. Saya tak mau muluk-muluk,” ungkapnya di Mess Kebun Bunga.
Menanggapi atmosfer sepak bola di Indonesia, ia mengaku sama sekali tak bisa membandingkannya dengan di negara asalnya. “Karena penduduk di sana (Slovenia) hanya berkisar dua juta orang. Mengenai dukungan suporter di sini (Indonesia), itu sungguh luar biasa,” ujar Cehc yang kerap melontarkan senyum dan tawa kecil saat diwawancarai itu.
Pernyataan Cehc mengenai suporter tersebut didapatnya setelah bertanding bersama Ayam Kinantan, julukan PSMS, saat meladeni PSPS Pekanbaru di Stadion Kuantan Singingi Sport Center dan Stadion Utama Gelora Bung Karno saat bentrok Persija Jakarta. “Mengenai lapangan atau pun stadion, tak terdapat perbedaan yang begitu mencolok, namun, itu sudah cukup baik,” katanya lagi.
“Selama saya di sini intinya, atmosfer persepakbolaan cukup positif. Tapi jika harus membandingkan kondisi atau karakter sepak bola di sini (Indonesia) dengan Slovenia, saya tidak bisa. Sudah 11 tahun saya berkarir di sepak bola dan delapan tahun berada di luarnya,” tambah Cehc.
Cehc juga sempat menceritakan pengalaman pertamanya merumput bersama PSMS saat kontra PSPS. “Sungguh terdapat perbedaan cuaca dan suhu yang cukup drastis. Saat di Pekanbaru, saya baru bermain 15 menit, namun, saya serasa mau mati. Saat itu saya baru saja tiba di Indonesia,” jelasnya.
“Saya susah konsentrasi setelahnya, saya melihat ada 44 orang di tengah lapangan,” ujarnya sambil melempar tawa kecil. (saz)