MEDAN- Performa apik eks skuad PON Sumut di PON XVIII Riau lalu membuat mereka menjadi incaran. Bahkan bagi dua PSMS, Hardiyantono cs saat ini tengah menjadi rebutan. Baik PSMS versi Indra Sakti Harahap maupun PSMS versi Benny Sihotang berminat menggunakan tenaga para peraih perak itu.
Hardiyantono, misalnya, pemegang ban kapten Sumut pada PON lalu ini disebut-sebut akan segera menyusul empat rekannya di skuad PSMS versi Indra. Menurut asisten pelatih, Suharto AD, ada satu tambahan pemain PON yang akan mengikuti latihan mulai Senin (19/11) lusa.
“Ada tambahan lagi satu. Yang gondrong dan badannya tinggi besar. Hardiyantono kalau gak salah namanya,” katanya ditemui di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Saat dikonfirmasi Hardiyantono membenarkan adanya ajakan untuknya bergabung dengan PSMS besutan Suimin Diharja itu. Namun ia belum bergabung.
“Iya sudah diajak untuk latihan disana. Tapi saya belum datang. Bang Mardianto (pelatih kiper-red) yang mengajak,” katanya.
Yang membuat bek berpostur jangkung itu bingung adalah adanya ajakan lain dari PSMS besutan Abdul Rahman Gurning kepadanya.
“Saya juga diajak PSMS-nya Pak Benny untuk latihan Selasa (20/11) depan. Karena itu saya masih bingung mau ikut latihan yang mana,” tambahnya.
Apalagi disebut Tono, sapaan akrabnya. keduanya menjanjikan tawaran menggiurkan yakni sodoran kontrak.
“Kalau saya sih nyari yang jelas-jelas sajalah. Tapi memang dua-dua menawarkan kejelasan. Makanya saya belum tahu mau ikut latihan yang mana,” ungkapnya.
Tono sepertinya punya dua pertimbangan. Kedekatan emosional dengan Mardianto, pelatih kiper PSMS versi Indra Sakti yang juga eks pelatih kiper Sumut di PON bisa menjadi pertimbangan. Namun di sisi lain, ia ingin banyak menimba ilmu dengan para pemain senior berpengalaman seperti Saktiawan Sinaga, Donny F Siregar dan lainnya di PSMS versi Benny.
“Kalau dilihat-lihat PSMS Pak Benny sepertinya lebih jelas. Apalagi di sana kan banyak senior-senior berpengalaman. Kalau saya sih ingin bermain dengan mereka dan menimba ilmu dari pengalaman mereka,” jelasnya.
Sebelumnya ia sempat dikait-kaitkan dengan beberapa klub luar Medan. Namun Hardiyantono membantah.
“Itu Cuma isu saja bang. Lagipula tidak ada konfirmasi. Kalau pun mau memulai karir sepak bola profesional lebih bagus di Sumut saya. Ya di PSMS. Tapi masalah dualisme ini buat saya dan kawan-kawan bingung,” tambahnya.(don)