26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kompetisi Masih Belum Jelas, Manajemen Ingin Pemain Paham Situasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan hingga saat ini sangat mengakomodir aspirasi yang disampaikan pelatih maupun para penggawa Ayam Kinantan, meski kompetisi belum jelas kapan akan bergulir.

Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang mengaku, saat ini klub menjadi pihak yang sangat dirugikan akibat belum adanya kepastian kompetisi. Tapi dia mengatakan, pelatih dan pemain juga ikut terkena imbas.

Seperti diketahui, baik Liga 1 maupun Liga 2, belum dapat dipastikan kapan akan bergulir. Hal ini membuat sejumlah klub ada yang memilih membubarkan timnya. Namun PSMS tetap memilih bertahan.

PSMS sebelumnya bahkan rela menerapkan kebijakan gaji pemain 40 persen di masa penundaan kompetisi, sementara banyak klub lain hanya membayarkan 25 persen, sesuai regulasi PSSI. Karena itu, sebagai manajer klub yang memiliki target promosi ke Liga 1 musim berikutnya, Mulyadi berharap, para pemain tak kehilangan motivasi.

“Saya rasa PSMS sudah sangat mengakomodir harapan para pemain, termasuk pelatih, soal gaji. Tapi saat ini, menurut kami itu yang terbaik,” ungkap Mulyadi, Selasa (17/11).

Mulyadi juga mengatakan, hingga saat ini memang belum ada kepastian adanya izin dari Polri terkait penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Tanah Air, yang sudah di reschedule oleh PSSI dan PT LIB, yakni pada Februari 2021.

Sebagai klub peserta, PSMS pun hanya bisa dalam posisi menunggu kabar dan keputusan PSSI selaku federasi sepakbola di Indonesia.

“Kami masih menunggu kabar dari PSSI terkait kepastian kompetisi dan regulasi,” jelas Mulyadi lagi.

Lebih lanjut, Mulyadi mengakui, situasi kompetisi yang belum jelas saat ini, turut membuat klub tak mendapat penghasilan. Tak hanya itu, kondisi ini juga membuat sponsor banyak yang mulai mengerem dananya untuk tim.

Karena itu, Manajemen pun berharap, dengan situasi dan kondisi saat ini, para pemain juga ikut memahaminya. Pemain diminta bersabar sampai kembali dikumpulkan lagi menjalani pemusatan latihan (TC).

“Jadi ada saling pengertian antara manajemen dan pemain. Kami sudah mengakomodir harapan pemain, karena itu kami minta pemain juga harus melihat kondisi klub, yang tidak mendapatkan penghasilan dari kompetisi yang masih ditunda ini. Di masa pandemi ini, sponsor juga tidak mengucurkan dana, subsudi pun tersendat. Jadi kami harapkan kita semua sama-sama paham akan situasi ini,” pungkas Mulyadi. (tnc/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan hingga saat ini sangat mengakomodir aspirasi yang disampaikan pelatih maupun para penggawa Ayam Kinantan, meski kompetisi belum jelas kapan akan bergulir.

Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang mengaku, saat ini klub menjadi pihak yang sangat dirugikan akibat belum adanya kepastian kompetisi. Tapi dia mengatakan, pelatih dan pemain juga ikut terkena imbas.

Seperti diketahui, baik Liga 1 maupun Liga 2, belum dapat dipastikan kapan akan bergulir. Hal ini membuat sejumlah klub ada yang memilih membubarkan timnya. Namun PSMS tetap memilih bertahan.

PSMS sebelumnya bahkan rela menerapkan kebijakan gaji pemain 40 persen di masa penundaan kompetisi, sementara banyak klub lain hanya membayarkan 25 persen, sesuai regulasi PSSI. Karena itu, sebagai manajer klub yang memiliki target promosi ke Liga 1 musim berikutnya, Mulyadi berharap, para pemain tak kehilangan motivasi.

“Saya rasa PSMS sudah sangat mengakomodir harapan para pemain, termasuk pelatih, soal gaji. Tapi saat ini, menurut kami itu yang terbaik,” ungkap Mulyadi, Selasa (17/11).

Mulyadi juga mengatakan, hingga saat ini memang belum ada kepastian adanya izin dari Polri terkait penyelenggaraan kompetisi sepak bola di Tanah Air, yang sudah di reschedule oleh PSSI dan PT LIB, yakni pada Februari 2021.

Sebagai klub peserta, PSMS pun hanya bisa dalam posisi menunggu kabar dan keputusan PSSI selaku federasi sepakbola di Indonesia.

“Kami masih menunggu kabar dari PSSI terkait kepastian kompetisi dan regulasi,” jelas Mulyadi lagi.

Lebih lanjut, Mulyadi mengakui, situasi kompetisi yang belum jelas saat ini, turut membuat klub tak mendapat penghasilan. Tak hanya itu, kondisi ini juga membuat sponsor banyak yang mulai mengerem dananya untuk tim.

Karena itu, Manajemen pun berharap, dengan situasi dan kondisi saat ini, para pemain juga ikut memahaminya. Pemain diminta bersabar sampai kembali dikumpulkan lagi menjalani pemusatan latihan (TC).

“Jadi ada saling pengertian antara manajemen dan pemain. Kami sudah mengakomodir harapan pemain, karena itu kami minta pemain juga harus melihat kondisi klub, yang tidak mendapatkan penghasilan dari kompetisi yang masih ditunda ini. Di masa pandemi ini, sponsor juga tidak mengucurkan dana, subsudi pun tersendat. Jadi kami harapkan kita semua sama-sama paham akan situasi ini,” pungkas Mulyadi. (tnc/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/