30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Berbekal Tanda Tangan Lima Pemain

MEDAN- Pengurus PSMS Medan berencana ke kantor PSSI, Senin (20/1) hari ini untuk menyerahkan berkas meminta legalitas untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014.  Enam lembaran berkas akan diserahkan dan PSMS berharap mendapat lampu hijau untuk mengikuti manager meeting pada 27 Januari mendatang.

PSMS vs PSAP
PSMS vs PSAP

Pengurus akan diwakili langsung Ketua Umum PSMS, dr Fauzi Nasution didamping Sekretaris tim PSMS LI musim lalu, Fityan Hamdy. Digandengnya Fityan diyakini untuk menjembatani pertemuan dengan PSSI ataupun PT Liga Indonesia. Pasalnya pria berkacamata ini cukup paham urusan administrasi dan selama ini berurusan dengan PSSI maupun PT LI.

Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja membenarkan ditunjuknya Fityan dan Fauzi untuk berbicara kepada PSSI dengan maksud meminta legalitas kompetisi. Sejauh ini PSMS masih dilanda keresahan apakah bisa bermain di kompetisi musim ini atau tidak. “Senin in Fityan dan dr Fauzi akan ke PSSI untuk memberikan berkas tersebut yang gunanya untuk legalitas kompetisi,”ujarnya kemarin.

Enam berkas yang dimaksud antara lain akte PT PeSeMeS Medan sebagai badan hukum milik PSMS Medan, AD/ART yang di notariatkan, berita acara pelaksana Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) di Hotel Grand Angkasa pada 6 Desember tahun lalu, surat anggota klub tentang pencabutan mandat, daftar klub yang mengikuti RALB dan kesepakatan pemain terhadap tali asih.

Lebih lanjut, ia mengatakan, sebenarnya enam berkas tersebut terlebih dahulu sudah di kirim melalui email. Namun, PSSI ingin melihat berkas yang asli dari pengurus yang baru ini. “Setelah kami berikan ke PSSI, dimungkinkan langsung di periksa untuk pengesahan mereka. Ya, selanjutnya menerima keputusan PSSI untuk mengikuti rapat manajer tersebut,”ucapnya.

Menariknya berkas keenam soal kesepakatan pemain terhadap tali asih turut disertakan sebagai bukti iktikad baik pengurus terhadap para pemain yang tertunggak gajinya. Sebelumnya pengurus dan eks pemain belum sepakat soal pemberian tali asih. Namun menyusul luluhnya lima pemain yang menerima tali asih dengan nominal Rp 5 juta, pengurus menyertakannya sebagai upaya penyelesaian seperti yang diminta PSSI. Mereka adalah Affan Lubis, Riko Simanjuntak, Andi Syafrizal, Ahmad Affandi Lubis dan Syaiful Ramadhan.

Menurut King, sapaan akrabnya, pihaknya tak sebatas mengklaim. Namun sepakatnya lima pemain ini membuka kemungkinan bakal menyusulnya tanda tangan pemain lain. “Mereka terima Rp2 juta dulu untuk kesepakatan Rp 5 juta. Sisanya setelah dapat legalitas. Ya, setelah lima pemain yang mau, kami juga melakukan pendekatan terhadap pemain yang belum setuju,” ujarnya.

Terpisah, Mantan Sekretaris Tim PSMS Medan versi LI, Fityan Hamdy membenarkan adanya pemberian tali asih kepada pemain tersebut. Pemberian tersebut nominalnya sesuai kesepakatan kepada pemain yang bersangkutan. “Ya memang ada lima pemain yang sudah menandatangani untuk pemberian tali asih itu, tapi memang tidak sepenuhnya karena menunggu legalitas kompetisi dari PSSI. Mungkin mereka langsung menelepon pengurus yang baru ini tentang masalah tunggakan gaji tersebut,”ujarnya.

Fityan juga membenarkan jika dirinya ikut untuk mengurus legalitas PSMS musim ini. “Kemungkinan besok saya ke PSSI untuk memberikan berkas yang sudah ada,”ujarnya.

Namun sejatinya kesepakatan lima pemain ini menimbulkan masalah lain. Para pemain lain merasa pemain tidak kompak menanggapi masalah ini.

“Saya heran karena harusnya kita berembuk dulu. Ini kenapa mereka langsung terima. Sementara kawan-kawan lain sudah berjuang menuntut hak hingga ke Jakarta. Kalau saya sendiri berpikir harusnya dirembukkan lagi. Secara pribadi janganlah harganya di bawah lima juta. Apalagi banyak pemain yang menyelesaikan kompetisi hingga tuntas. Ada yang baru bergabung setengah musim,” protes eks kiper PSMS, Irwin Ramadhana (ban/don)

MEDAN- Pengurus PSMS Medan berencana ke kantor PSSI, Senin (20/1) hari ini untuk menyerahkan berkas meminta legalitas untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014.  Enam lembaran berkas akan diserahkan dan PSMS berharap mendapat lampu hijau untuk mengikuti manager meeting pada 27 Januari mendatang.

PSMS vs PSAP
PSMS vs PSAP

Pengurus akan diwakili langsung Ketua Umum PSMS, dr Fauzi Nasution didamping Sekretaris tim PSMS LI musim lalu, Fityan Hamdy. Digandengnya Fityan diyakini untuk menjembatani pertemuan dengan PSSI ataupun PT Liga Indonesia. Pasalnya pria berkacamata ini cukup paham urusan administrasi dan selama ini berurusan dengan PSSI maupun PT LI.

Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja membenarkan ditunjuknya Fityan dan Fauzi untuk berbicara kepada PSSI dengan maksud meminta legalitas kompetisi. Sejauh ini PSMS masih dilanda keresahan apakah bisa bermain di kompetisi musim ini atau tidak. “Senin in Fityan dan dr Fauzi akan ke PSSI untuk memberikan berkas tersebut yang gunanya untuk legalitas kompetisi,”ujarnya kemarin.

Enam berkas yang dimaksud antara lain akte PT PeSeMeS Medan sebagai badan hukum milik PSMS Medan, AD/ART yang di notariatkan, berita acara pelaksana Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) di Hotel Grand Angkasa pada 6 Desember tahun lalu, surat anggota klub tentang pencabutan mandat, daftar klub yang mengikuti RALB dan kesepakatan pemain terhadap tali asih.

Lebih lanjut, ia mengatakan, sebenarnya enam berkas tersebut terlebih dahulu sudah di kirim melalui email. Namun, PSSI ingin melihat berkas yang asli dari pengurus yang baru ini. “Setelah kami berikan ke PSSI, dimungkinkan langsung di periksa untuk pengesahan mereka. Ya, selanjutnya menerima keputusan PSSI untuk mengikuti rapat manajer tersebut,”ucapnya.

Menariknya berkas keenam soal kesepakatan pemain terhadap tali asih turut disertakan sebagai bukti iktikad baik pengurus terhadap para pemain yang tertunggak gajinya. Sebelumnya pengurus dan eks pemain belum sepakat soal pemberian tali asih. Namun menyusul luluhnya lima pemain yang menerima tali asih dengan nominal Rp 5 juta, pengurus menyertakannya sebagai upaya penyelesaian seperti yang diminta PSSI. Mereka adalah Affan Lubis, Riko Simanjuntak, Andi Syafrizal, Ahmad Affandi Lubis dan Syaiful Ramadhan.

Menurut King, sapaan akrabnya, pihaknya tak sebatas mengklaim. Namun sepakatnya lima pemain ini membuka kemungkinan bakal menyusulnya tanda tangan pemain lain. “Mereka terima Rp2 juta dulu untuk kesepakatan Rp 5 juta. Sisanya setelah dapat legalitas. Ya, setelah lima pemain yang mau, kami juga melakukan pendekatan terhadap pemain yang belum setuju,” ujarnya.

Terpisah, Mantan Sekretaris Tim PSMS Medan versi LI, Fityan Hamdy membenarkan adanya pemberian tali asih kepada pemain tersebut. Pemberian tersebut nominalnya sesuai kesepakatan kepada pemain yang bersangkutan. “Ya memang ada lima pemain yang sudah menandatangani untuk pemberian tali asih itu, tapi memang tidak sepenuhnya karena menunggu legalitas kompetisi dari PSSI. Mungkin mereka langsung menelepon pengurus yang baru ini tentang masalah tunggakan gaji tersebut,”ujarnya.

Fityan juga membenarkan jika dirinya ikut untuk mengurus legalitas PSMS musim ini. “Kemungkinan besok saya ke PSSI untuk memberikan berkas yang sudah ada,”ujarnya.

Namun sejatinya kesepakatan lima pemain ini menimbulkan masalah lain. Para pemain lain merasa pemain tidak kompak menanggapi masalah ini.

“Saya heran karena harusnya kita berembuk dulu. Ini kenapa mereka langsung terima. Sementara kawan-kawan lain sudah berjuang menuntut hak hingga ke Jakarta. Kalau saya sendiri berpikir harusnya dirembukkan lagi. Secara pribadi janganlah harganya di bawah lima juta. Apalagi banyak pemain yang menyelesaikan kompetisi hingga tuntas. Ada yang baru bergabung setengah musim,” protes eks kiper PSMS, Irwin Ramadhana (ban/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/