Para pemain pelamar PSMS sudah menunjukkan performanya kepada tim seleksi kali terakhir, Jumat (19/10). Lebih dari 50-an pelamar selama dua pekan mereka berjibaku di lapangan Kebun Bunga untuk menarik perhatian tim pelatih maupun tim talent scouting sebagai juri penilai. Kini, nasib mereka ditentukan hari ini saat tim pelatih, talent scouting dan pengurus menggelar rapat di Hotel JW Mariot.
Memang dari 59 nama yang lolos ke tahap kedua, tak utuh hadir. Setiap hari ada saja pemain yang absen. Pada seleksi kemarin, Saktiawan Sinaga menunjukkan komitmennya dengan ikut seleksi. Dua pemain amatir kemarin absen tanpa keterangan. Mereka adalah Dedi Rosadi dan M Yusuf Anggara. Dari kategori non amatir, Jecky Pasarella dan Markus Horison absen.
“Dedi Rosadi dan Yusuf Anggara tanpa keterangan. Jecky katanya sudah izin sama Harto (Suharto-Red) karena sakit,” katanya.
Lantas bagaimana dengan para pemain yang tak sekalipun hadir? Novi Handriawan, Ade Chandra Kirana dan Donny Fernando Siregar kini menunggu nasibnya. Novi dan Ade alias Acong tanpa keterangan. Sementara Donny meski berhalangan karena tengah berada di Sleman untuk melakoni laga eksebisi kontra Timnas U-23, posisinya juga riskan karena menurut Suimin yang bersangkutan tidak izin kepadanya namun kepada tim pelatih lainnya.
“Para pemain yang tidak hadir sama sekali Novi, Acong dan Donny. Itu akan dibicarakan Sabtu (20/10) nanti. Kalian boleh dengar sendiri,” katanya.
Untuk tahap kedua ini, kuota pemain yang lolos mengalami perubahan. Dari rencana awal 25 pemain, nantinya akan ada sedikit penambahan menjadi 34 pemain. “Untuk ke tahap berikutnya setiap posisi kita ambil tiga. Jadi dengan penjaga gawang empat orang mungkin akan ada 34 pemain. Jadi ini bentuk antisipasi jika nantinya ada kegagalan saat negosiasi,” ungkapnya.
Dari 34 pemain nantinya, Suimin juga melihat potensi para pemain amatir yang cukup menonjol selama seleksi. “Banyak pemain amatir yang menonjol. Dari 34 pemain yang lolos untuk amatir bisa 7-10 orang. Artinya sudah 25 persen dari jumlah keseluruhan itu,” terangnya.
Nantinya Suimin juga akan menentukan ranking pemain di setiap posisi. Itu menyasar performa yang ditunjukkannya selama seleksi. “Penentuan ranking selama seleksi. Jadi untuk setiap posisi diurutkan berdasar ranking. Bahkan bukan tidak mungkin ranking amatir melebih pemain liga. Tapi maksimal di urutan kedua. Karena mereka kalah di mental yang belum teruji dan atmosfer pertandingan,” ujarnya.
Pada rapat penentuan pemain besok potensi perdebatan semakin kencang daripada rapat penentuan seleksi tahap pertama pekan lalu. Apalagi di luar tes medis dan fisik, seleksi ini yang paling menentukan. Tim talent scouting menegaskan nama besar tidak akan mempengaruhi penilaian. Jika tak menunjukkan ketidakseriusan mungkin tercoret. (don)