MEDAN-Dalam suasana serba galau, PSMS versi Liga Indonesia (LI) merayakan ulang tahun ke-63 di Gedung PSMS, Minggu (21/4) lalu. Pesta sederhana dilakukan bersama seluruh awak tim dan para suporter dengan pemotongan kue tart di jeda laga persahabatan PSMS kontra PS Kinantan.
Sesuai rencana turut mengundang kubu PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Mereka diwakili pelatih kepala PSMS LPIS, Edy Syahputra, CEO Wimvi Tri Hadi dan wakil manajer Julius Raja hadir. Satu-satunya pemain yang hadir, M.Ajwad. Bahkan Ketua PSSI, Djohar Arifin Husein turut hadir.
Sebelumnya zikir dan doa dengan puluhan anak yatim mengawali perayaan sederhana itu sekitar pukul 15.00 WIB. Dalam pesta sederhana itu pula Ketua Umum PSMS PT LI, Indra Sakti Harahap nongol. Sudah sejak lama ia tak menampakkan diri di hadapan pemain.
Namun kehadirannya justru “merusak” pesta. Usai laga uji coba yang berakhir dengan kemenangan PSMS, 4-0 itu, pemain berkumpul sembari melepas lelah di sudut lapangan. Indra pun akhirnya untuk pertama kali kembali bertatap muka dengan pemain. Panjang lebar dia menjelaskan sesuatu kepada sejumlah pemain yang masih coba bertahan untuk menjalani latihan.
Wajah-wajah resah itu menunggu kalimat kepastian dari Indra. Namun di tengah pembicaraan seorang pemain, Safrial Irfandi langsung meninggalkan tempat dengan wajah gusar. Tidak hanya Fandi, dalam beberapa menit berikutnya Indra ditinggalkan seluruh pemain yang langsung beranjak ke kamar masing-masing.
“Kenapa baru sekarang bilang gak punya duit? Kenapa gak dari awal?” celetuk gelandang senior, Alamsyah Nasution.
Saat ditanya, Alam, sapaan akrabnya mengatakan para pemain tak mendapat jawaban atas apa yang mereka tuntut. “Kami minta kejelasan bagaimana gaji kami di putaran pertama. Tapi apa yang dia jawab tidak memuaskan kami. Dia bilang gak punya dana. Tapi kenapa baru sekarang. Kalau dari dulu dia bilang pasti pemain tidak ada yang mau dikontrak,” jelasnya.
Senada, Safrial Irfandi juga kecewa dengan jawaban Indra Sakti.
“Dari awal dia ngomong mutar-mutar terus. Hanya beri kata-kata semangat. Padahal kami tadi tanya kejelasan hak kami di putaran pertama. Tapi apa yang dia jawab tidak ada dana. Makanya saya langsung cabut,” jelasnya.
Kiper Zulham Syahputra pun tak kalah gusar dengan tidak adanya kepastian dari Indra Sakti. Menurutnya Indra kerap hadir tanpa membawa solusi.
“Selalu seperti ini. Bukan kali ini saja dia datang tanpa solusi. Pada pertemuan sebelumnya di putaran pertama malah dia yang ninggalin kami saat kami cecar pertanyaan soal gaji,” jelasnya.
Sedangkan Indra Sakti seperti biasa hanya mengumbar ungkapan agar pemain setia dan bersabar. Kepada wartawan juga tak memberikan jawaban eksplisit kapan gaji akan dibayar. “Kondisi ini bukan tidak kami jelaskan kepada pemain dan pelatih sejak awal. Dalam kondisi ini kami meminta kesetiaan mereka. Apalagi kan jelas pemasukan tidak ada dengan tidak ada penonton, sponsor dan lainnya. Pengurus tidak mungkin tidak melihat ini. Tapi kita memilah-milah dulu. Mana yang harus diselamatkan dulu. PSMS kalau tidak bermain akan terkena sanksi. Langsung ke Divisi II,” jelasnya.
“Inilah dinamika dan segala keterbatasan yang harus dialami. PSMS sudah biasa dalam kondisi itu. Inilah cari khas PSMS dan segala keterbatasan dan kekurangan ini seperti menjadi paket. Sudah terbiasa untuk menghantam psikologis,” ujarnya.
Di sisi lain, uji coba pertama di bawah besutan Suharto AD sebagai pelatih kepala pasca tim kembali menggelar latihan sepekan terakhir. Meski hampir dua pekan latihan, performa Riko Simanjuntak dkk masih cukup menjanjikan. Buktinya empat gol sanggup digelontorkan tanpa balas walau skuad tak dibayar hingga kini. (don)