26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sakti Ditawari Rp20 Juta per Bulan

UPAYA memperbaiki performa tim di putaran kedua dilakukan PSMS versi PT  Liga Indonesia (LI). Salah satunya dengan merekrut amunisi baru. Tak jauh-jauh sejumlah pemain PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang tengah diincar.

Kabarnya ada enam pemain yang akan coba dibujuk untuk bergabung. Arsitek tim, Suharto AD tak membantah hal tersebut.
“Ya benar ada 6 pemain. Kami tahu mereka (PSMS LPIS) masih persiapan juga. Tapi kalau mereka (pemain) berniat bergabung ke mari boleh-boleh saja. Tentunya dengan adanya mereka, tim ini akan lebih bagus,” ujar Suharto kemarin.

Suharto enggan menyebut nama-nama yang diincarnya. Saat ini ia juga belum bisa memastikan seperti apa kesediaan pemain. “Belum tahu mereka mau atau tidak. Yang pasti kita ambil yang sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Lalu bagaimana dengan penggajian? Seperti diketahui hak pemain di putaran pertama saja PSMS tak mampu membayarnya. Menurut Suharto perekrutan ini merupakan inisiatif manajer tim, Sarwono.

“Ke depannya sepertinya ada upaya-upaya mencari pendanaan. Bukan dari ketum, tapi dari pak manajer,” ungkap pelatih PSMS sejak musim Divisi Utama 2010/2011 itu.

Namun di antara enam pemain itu, dua diantaranya adalah pilar tim, Donny F Siregar dan Saktiawan Sinaga. Sakti mengakui jika dirinya pun dihubungi.
“Bang Harto telepon aku.  Kontraknya gaji 20 juta per bulan. Tapi aku minta tambah. Apa lagi PSMS LI hanya akan berkompetisi tiga bulan lagi lamanya. Aku mau, asal jangan janji. Pemain mereka saja belum dibayar. Bayar dulu gaji mereka harusnya. Aku mau ke sana kalau bayar di depan,” jelas Sakti.
Tidak hanya PSMS LI, Sakti juga diincar Pelita Bandung Raya (PBR) dengan nilai Rp40 juta per bulan. Sakti mengakui dirinya kini tengah bimbang. Apalagi PSMS LPIS juga tak memberi kejelasan dengan belum membayar penuh gaji pertama.

“Ya, di sini (PSMS LPIS) pun aku belum jelas nasibnya. Yang penting mana yang jelas saja aku mau,” bebernya.
Pelatih PSMS LPIS, Edy Syahputra juga sudah mendengar kabar tersebut dan tak akan menghalangi pemain. Namun dirinya memberi pertimbangan.  “Ya saya dengar, tapi saya beri penjelasan. Kalau statusnya sama gak jelasnya buat apa. Yang dikeluarkan atau dicoret dan tidak dicoret juga sampai sekarang belum terima gaji,” jelasnya. (don)

UPAYA memperbaiki performa tim di putaran kedua dilakukan PSMS versi PT  Liga Indonesia (LI). Salah satunya dengan merekrut amunisi baru. Tak jauh-jauh sejumlah pemain PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang tengah diincar.

Kabarnya ada enam pemain yang akan coba dibujuk untuk bergabung. Arsitek tim, Suharto AD tak membantah hal tersebut.
“Ya benar ada 6 pemain. Kami tahu mereka (PSMS LPIS) masih persiapan juga. Tapi kalau mereka (pemain) berniat bergabung ke mari boleh-boleh saja. Tentunya dengan adanya mereka, tim ini akan lebih bagus,” ujar Suharto kemarin.

Suharto enggan menyebut nama-nama yang diincarnya. Saat ini ia juga belum bisa memastikan seperti apa kesediaan pemain. “Belum tahu mereka mau atau tidak. Yang pasti kita ambil yang sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Lalu bagaimana dengan penggajian? Seperti diketahui hak pemain di putaran pertama saja PSMS tak mampu membayarnya. Menurut Suharto perekrutan ini merupakan inisiatif manajer tim, Sarwono.

“Ke depannya sepertinya ada upaya-upaya mencari pendanaan. Bukan dari ketum, tapi dari pak manajer,” ungkap pelatih PSMS sejak musim Divisi Utama 2010/2011 itu.

Namun di antara enam pemain itu, dua diantaranya adalah pilar tim, Donny F Siregar dan Saktiawan Sinaga. Sakti mengakui jika dirinya pun dihubungi.
“Bang Harto telepon aku.  Kontraknya gaji 20 juta per bulan. Tapi aku minta tambah. Apa lagi PSMS LI hanya akan berkompetisi tiga bulan lagi lamanya. Aku mau, asal jangan janji. Pemain mereka saja belum dibayar. Bayar dulu gaji mereka harusnya. Aku mau ke sana kalau bayar di depan,” jelas Sakti.
Tidak hanya PSMS LI, Sakti juga diincar Pelita Bandung Raya (PBR) dengan nilai Rp40 juta per bulan. Sakti mengakui dirinya kini tengah bimbang. Apalagi PSMS LPIS juga tak memberi kejelasan dengan belum membayar penuh gaji pertama.

“Ya, di sini (PSMS LPIS) pun aku belum jelas nasibnya. Yang penting mana yang jelas saja aku mau,” bebernya.
Pelatih PSMS LPIS, Edy Syahputra juga sudah mendengar kabar tersebut dan tak akan menghalangi pemain. Namun dirinya memberi pertimbangan.  “Ya saya dengar, tapi saya beri penjelasan. Kalau statusnya sama gak jelasnya buat apa. Yang dikeluarkan atau dicoret dan tidak dicoret juga sampai sekarang belum terima gaji,” jelasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/