32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gurning Digantikan Edy

MEDAN- Posisi pelatih kepala PSMS LPIS kini lowong. Hengkangnya Abdul Rahman Gurning ke Arema Malang versi IPL membuat Saktiawan Sinaga dkk kini tanpa pembesut. Dikabarkan nama Edy Syahputra mencuat sebagai suksesor.

SUKSESOR: Edy Syahputra dikabarkan akan jadi penerus tampuk kepelatihan PSMS  ditinggalkan Abdul Rahman Gurning  Arema IPL.
SUKSESOR: Edy Syahputra dikabarkan akan jadi penerus tampuk kepelatihan PSMS yang ditinggalkan Abdul Rahman Gurning ke Arema IPL.

Ya, Edy dinilai layak menggantikan Gurning. Baik dari segi administratif maupun kualitas meracik strategi. Lisensi A yang dikantonginya sudah tak lagi mengganjal pelatih berkepala plontos itu untuk duduk di kursi utama jajaran kepelatihan.

Edy saat dikonfirmasi soal itu masih malu-malu. “Saya kan saat ini masih meneruskan program bang Gurning sebagai asisten. Lagian belum ada keputusan soal itu,” ujarnya.

Namun Edy siap menjawab kepercayaan jika memang posisi itu diberikan keadanya.

Edy Syahputra merasa bangga jika memang dirinya akan mengarsiteki PSMS Medan. Satu tugas besar yang harus diembannya pertama adalah membangkitkan kembali motivasi skuad pasca hengkangnya Gurning.

“Kalau memang benar saya, dari situ, nanti saya akan coba sampaikan kepada anak-anak, siapapun yang menjadi pelatih kepala, tidak perlu jadi permasalahan besar. Pada prinsipnya sepak bola mempunya tujuan yang sama. Memang ada pengaruh psikologis di pemain dengan kepergian bang Gurning, tapi  saya lihat tidak terlalu signifikan. Saya rasa tidak sulit menimbulkan motivasi kembali untuk menerima keadaan yang terjadi saat ini,” papar Edy.

Sebenarnya Edy juga mendapat tawaran dari dua klub Jawa yang enggan disebutkannya namanya. Namun dengan kondisi pesepakbolaan nasional yang tak menentu membuat pilihan tetap di Medan lebih realistis. “Seperti juga ke beberapa pemain, tawaran kepada saya juga ada dari dua tim di Jawa. Tapi melihat suasana sepak bola yang kurang kondusif saat ini, sama aja di mana-mana. Dan kepada pemain, saya sudah kasih gambaran agar mereka membuat yang terbaik untuk Medan. Kalau berbuat baik akan datang sendiri tawaran dari luar,” katanya.

Edy yakin dirinya dapat membuat skuad tetap solid. “Mereka pada dasarnya komit membangun Medan ini untuk bisa berprestasi seperti dulu, dan saya jamin mereka paham dan mudah-mudahan enggak keluar,” kata mantan pemain Medan Jaya ini.

Edy sebelumnya dikenal di dunia kepelatihan saat menjadi asisten Suharto AD di Bintang Medan. Setelah itu ia juga ikut Suharto membesut PSMS di musim 2010/2011. Ketika itu PSMS melaju hingga babak 8 besar Divisi Utama.

Tapi Ketua Umum PSMS LPIS, Benny Sihotang mengatakan belum ada keputusan sampai saat ini. (don)

MEDAN- Posisi pelatih kepala PSMS LPIS kini lowong. Hengkangnya Abdul Rahman Gurning ke Arema Malang versi IPL membuat Saktiawan Sinaga dkk kini tanpa pembesut. Dikabarkan nama Edy Syahputra mencuat sebagai suksesor.

SUKSESOR: Edy Syahputra dikabarkan akan jadi penerus tampuk kepelatihan PSMS  ditinggalkan Abdul Rahman Gurning  Arema IPL.
SUKSESOR: Edy Syahputra dikabarkan akan jadi penerus tampuk kepelatihan PSMS yang ditinggalkan Abdul Rahman Gurning ke Arema IPL.

Ya, Edy dinilai layak menggantikan Gurning. Baik dari segi administratif maupun kualitas meracik strategi. Lisensi A yang dikantonginya sudah tak lagi mengganjal pelatih berkepala plontos itu untuk duduk di kursi utama jajaran kepelatihan.

Edy saat dikonfirmasi soal itu masih malu-malu. “Saya kan saat ini masih meneruskan program bang Gurning sebagai asisten. Lagian belum ada keputusan soal itu,” ujarnya.

Namun Edy siap menjawab kepercayaan jika memang posisi itu diberikan keadanya.

Edy Syahputra merasa bangga jika memang dirinya akan mengarsiteki PSMS Medan. Satu tugas besar yang harus diembannya pertama adalah membangkitkan kembali motivasi skuad pasca hengkangnya Gurning.

“Kalau memang benar saya, dari situ, nanti saya akan coba sampaikan kepada anak-anak, siapapun yang menjadi pelatih kepala, tidak perlu jadi permasalahan besar. Pada prinsipnya sepak bola mempunya tujuan yang sama. Memang ada pengaruh psikologis di pemain dengan kepergian bang Gurning, tapi  saya lihat tidak terlalu signifikan. Saya rasa tidak sulit menimbulkan motivasi kembali untuk menerima keadaan yang terjadi saat ini,” papar Edy.

Sebenarnya Edy juga mendapat tawaran dari dua klub Jawa yang enggan disebutkannya namanya. Namun dengan kondisi pesepakbolaan nasional yang tak menentu membuat pilihan tetap di Medan lebih realistis. “Seperti juga ke beberapa pemain, tawaran kepada saya juga ada dari dua tim di Jawa. Tapi melihat suasana sepak bola yang kurang kondusif saat ini, sama aja di mana-mana. Dan kepada pemain, saya sudah kasih gambaran agar mereka membuat yang terbaik untuk Medan. Kalau berbuat baik akan datang sendiri tawaran dari luar,” katanya.

Edy yakin dirinya dapat membuat skuad tetap solid. “Mereka pada dasarnya komit membangun Medan ini untuk bisa berprestasi seperti dulu, dan saya jamin mereka paham dan mudah-mudahan enggak keluar,” kata mantan pemain Medan Jaya ini.

Edy sebelumnya dikenal di dunia kepelatihan saat menjadi asisten Suharto AD di Bintang Medan. Setelah itu ia juga ikut Suharto membesut PSMS di musim 2010/2011. Ketika itu PSMS melaju hingga babak 8 besar Divisi Utama.

Tapi Ketua Umum PSMS LPIS, Benny Sihotang mengatakan belum ada keputusan sampai saat ini. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/