PSMS versi PT Liga Indonesia telah bertolak ke Sigli, Jumat (22/2) kemarin lewat penerbangan udara. Dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, tim berangkat ke Sigli lewat jalan darat dan tiba pukul 16.30 WIB di hotel Grand Asan Hotel Sigli.
KALI ini skuad mengusung keyakinan tinggi untuk bangkit dari kegagalan sebelumnya. Luka pasca kekalahan dari PS Bangka akan coba diobati. Syaratnya dengan memetik kemenangan. Karena itu tim pelatih terus memompa semangat timnya selama sepekan persiapan.
“Momen inilah yang harus kami rebut untuk merubah situasi. Sigli bukan MU atau tim yang tidak bisa dikalahkan di kandang. Anak-anak punya kemauan untuk bangkit itu yang terpenting,” kata pelatih kepala PSMS, Suimin Diharja.
Memang tidak mudah untuk membangkitkan kembali motivasi skuad yang terpuruk. Apalagi di tengah kondisi finansial yang buruk. Namun kekhawatiran soal itu sudah diretas. Tim sudah pasti menjalani laga away Minggu (24/2) nanti di Stadion Kuta Asan, markas PSAP Sigli. Sekarang tugas pemain adalah mengembalikan kembali kepercayaan masyarakat.
“Saat inilah kesempatan untuk bisa mengembalikan lagi kepercayaan masyarakat untuk kami. Saya yakin jika kami pulang bawa kemenangan, tim ini akan lebih baik. Di Sigli nanti akan menjadi awal kebangkitan,” katanya.
Di sisi teknis, persiapan sudah dimatangkan. Penggeberan materi compact defence yang dipadu dengan materi serangan counter attack akan menjadi senjata,” katanya.(don)
PSMS versi PT Liga Indonesia telah bertolak ke Sigli, Jumat (22/2) kemarin lewat penerbangan udara. Dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, tim berangkat ke Sigli lewat jalan darat dan tiba pukul 16.30 WIB di hotel Grand Asan Hotel Sigli.
KALI ini skuad mengusung keyakinan tinggi untuk bangkit dari kegagalan sebelumnya. Luka pasca kekalahan dari PS Bangka akan coba diobati. Syaratnya dengan memetik kemenangan. Karena itu tim pelatih terus memompa semangat timnya selama sepekan persiapan.
“Momen inilah yang harus kami rebut untuk merubah situasi. Sigli bukan MU atau tim yang tidak bisa dikalahkan di kandang. Anak-anak punya kemauan untuk bangkit itu yang terpenting,” kata pelatih kepala PSMS, Suimin Diharja.
Memang tidak mudah untuk membangkitkan kembali motivasi skuad yang terpuruk. Apalagi di tengah kondisi finansial yang buruk. Namun kekhawatiran soal itu sudah diretas. Tim sudah pasti menjalani laga away Minggu (24/2) nanti di Stadion Kuta Asan, markas PSAP Sigli. Sekarang tugas pemain adalah mengembalikan kembali kepercayaan masyarakat.
“Saat inilah kesempatan untuk bisa mengembalikan lagi kepercayaan masyarakat untuk kami. Saya yakin jika kami pulang bawa kemenangan, tim ini akan lebih baik. Di Sigli nanti akan menjadi awal kebangkitan,” katanya.
Di sisi teknis, persiapan sudah dimatangkan. Penggeberan materi compact defence yang dipadu dengan materi serangan counter attack akan menjadi senjata,” katanya.(don)
