31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Pilih Ketua Baru

MEDAN- Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang memutuskan penyatuan kompetisi tak serta merta memuluskan berakhirnya dualisme di klub. Seperti PSMS yang saat ini masih juga belum menemukan formula penyatuan yang tepat. Kabarnya Wali Kota Medan Rahudman Harahap menginstruksikan agar Ketua Umum PSMS dipilih ulang.

Soal penyatuan, harapan sempat mencuat kala pertemuan dua ketua umum versi PT LI, Indra Sakti Harahap dan versi LPIS, Benny Sihotang yang difasilitas Ketua Umum KONI Medan, Zulhifzi Lubis, Kamis (21/3) lalu di Kantor KONI Medan. Namun pertemuan masih menemui jalan buntu dan hasilnya hanya kata normatif untuk bersatu tanpa ada detail.

Mereka sepakat untuk bertemu Wali Kota Medan pada keesokan harinya. Namun sampai Sabtu (23/3) kemarin tak ada kabar kalau ketiganya bertemu. Ketua KONI Medan, Zulhifzi Lubis mengatakan pertemuan belum bisa digelar karena kesibukan orang nomor satu kota Medan itu.
“Belum jadi karena Pak wali sibuk. Yang pasti beliau mendukung penyatuan. Tapi sarannya agar memilih ketua umum baru yang bukan Indra ataupun Benny. Jadi biar menjaga netralitas,” kata pria yang akrab disapa Opunk Ladon itu.

Saran itu sudah coba disampaikan Opunk ke dua ketua umum itu. Namun seperti diprediksi Indra enggan adanya pemilihan ketua umum lagi. Opunk membenarkan keengganan Indra. “Indra bilang, PSMS LI tetap akan melanjutkan kompetisi divisi utama PT LI dan menolak menyetujui melakukan pemilihan ketua umum lagi. Bahasa dia ke saya, mereka lanjut terus sampai akhir musim,” ucapnya.

Indra memang merasa di atas angin dengan hanya disahkannya produk kompetisi PT Liga Indonesia mulai 2014 mendatang. Karena itu jikapun bersedia bersatu, kubu Benny yang harus merapat ke pihaknya. Bukan peleburan yang dimaksud. Sayang, Indra juga masih menutup keran informasi darinya kepada media pasca KLB.

Padahal di balik bersikerasnya Indra, ia juga tengah kebingungan untuk melanjutkan perjalanan tim di putaran kedua. Sampai saat ini gaji pemain dan pelatih urung dilunasi. Belum lagi biaya operasional tim seperti konsumsi untuk biaya tandang yang membutuhkan dana tidak sedikit.
Lain dengan Indra yang ngotot, Benny  sejatinya sudah pasrah dengan keadaan. Apalagi Divisi Utama PT LPIS nantinya belum jelang akan berujung kemana. Sebab hanya 4 klub IPL yang akan mendapat tempat di kompetisi ISL musim depan. Belum lagi kontrak pemain yang sampai sekarang belum bisa dipenuhinya.

Namun jikapun penyatuan menemui jalan buntu, Benny tak punya opsi lain selain tetap mengikuti kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia. Ia tampaknya sudah menyiapkan langkah seperti rencana sebelumnya. Apalagi titik terang soal jadwal sudah mulai ada pasca pertemuan klub-klub LPIS di Jakarta 21-22 Maret lalu.

“Plan A tetap harapannya PSMS bisa satu dan ikut kompetisi mana saja kami siap. Tapi jika memang pihak sebelah tidak mau bersatu, kami harus lanjut terus di Divisi Utama. CEO sudah ada,” kata Benny. (don)

MEDAN- Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang memutuskan penyatuan kompetisi tak serta merta memuluskan berakhirnya dualisme di klub. Seperti PSMS yang saat ini masih juga belum menemukan formula penyatuan yang tepat. Kabarnya Wali Kota Medan Rahudman Harahap menginstruksikan agar Ketua Umum PSMS dipilih ulang.

Soal penyatuan, harapan sempat mencuat kala pertemuan dua ketua umum versi PT LI, Indra Sakti Harahap dan versi LPIS, Benny Sihotang yang difasilitas Ketua Umum KONI Medan, Zulhifzi Lubis, Kamis (21/3) lalu di Kantor KONI Medan. Namun pertemuan masih menemui jalan buntu dan hasilnya hanya kata normatif untuk bersatu tanpa ada detail.

Mereka sepakat untuk bertemu Wali Kota Medan pada keesokan harinya. Namun sampai Sabtu (23/3) kemarin tak ada kabar kalau ketiganya bertemu. Ketua KONI Medan, Zulhifzi Lubis mengatakan pertemuan belum bisa digelar karena kesibukan orang nomor satu kota Medan itu.
“Belum jadi karena Pak wali sibuk. Yang pasti beliau mendukung penyatuan. Tapi sarannya agar memilih ketua umum baru yang bukan Indra ataupun Benny. Jadi biar menjaga netralitas,” kata pria yang akrab disapa Opunk Ladon itu.

Saran itu sudah coba disampaikan Opunk ke dua ketua umum itu. Namun seperti diprediksi Indra enggan adanya pemilihan ketua umum lagi. Opunk membenarkan keengganan Indra. “Indra bilang, PSMS LI tetap akan melanjutkan kompetisi divisi utama PT LI dan menolak menyetujui melakukan pemilihan ketua umum lagi. Bahasa dia ke saya, mereka lanjut terus sampai akhir musim,” ucapnya.

Indra memang merasa di atas angin dengan hanya disahkannya produk kompetisi PT Liga Indonesia mulai 2014 mendatang. Karena itu jikapun bersedia bersatu, kubu Benny yang harus merapat ke pihaknya. Bukan peleburan yang dimaksud. Sayang, Indra juga masih menutup keran informasi darinya kepada media pasca KLB.

Padahal di balik bersikerasnya Indra, ia juga tengah kebingungan untuk melanjutkan perjalanan tim di putaran kedua. Sampai saat ini gaji pemain dan pelatih urung dilunasi. Belum lagi biaya operasional tim seperti konsumsi untuk biaya tandang yang membutuhkan dana tidak sedikit.
Lain dengan Indra yang ngotot, Benny  sejatinya sudah pasrah dengan keadaan. Apalagi Divisi Utama PT LPIS nantinya belum jelang akan berujung kemana. Sebab hanya 4 klub IPL yang akan mendapat tempat di kompetisi ISL musim depan. Belum lagi kontrak pemain yang sampai sekarang belum bisa dipenuhinya.

Namun jikapun penyatuan menemui jalan buntu, Benny tak punya opsi lain selain tetap mengikuti kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia. Ia tampaknya sudah menyiapkan langkah seperti rencana sebelumnya. Apalagi titik terang soal jadwal sudah mulai ada pasca pertemuan klub-klub LPIS di Jakarta 21-22 Maret lalu.

“Plan A tetap harapannya PSMS bisa satu dan ikut kompetisi mana saja kami siap. Tapi jika memang pihak sebelah tidak mau bersatu, kami harus lanjut terus di Divisi Utama. CEO sudah ada,” kata Benny. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/