30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kick Off Babak 8 Besar 15 November, PSMS Main di Palembang

BERSAMA: Perwakilan tim yang lolos ke babak delapan besar Liga 2 foto bersama usai menggelar manager meeting di Jakarta, Rabu (23/10).
BERSAMA: Perwakilan tim yang lolos ke babak delapan besar Liga 2 foto bersama usai menggelar manager meeting di Jakarta, Rabu (23/10).

Format dan jadwal pertandingan babak delapan besar Liga 2 musim 2019 akhirnya diputuskan dalam manager meeting di Jakarta, Rabu (23/10). Hasilnya Grup Y yang diisi PSMS Medan akan bermain di Stadion Jakabaring, Palembang.

DALAM manager meeting tersebut, PT Liga Indonesia Baru (LIB), sebagai operator memutuskan babak delapan besar menggunakan format home tournament dan digelar di tempat netral. “Format home tournament dan digelar di tempat netral,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Rabu (23/10) malam.

PSMS yang bergabung di Grup Y bersama Persik Kediri, Persita Tangerang dan Martaputra akan bermain di Stadion Jakabaring, Palembang. Sedangkan Grup X yang berisikan Persiraja Banda Aceh, Persewar Waropen, Sriwijaya FC dan Mitra Kukar main di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Julius Raja menceritakan, proses pemilihan tuan rumah tersebut sempat berlangsung alot. Masing-masing tim ngotot untuk menjadi tuan rumah. “Akhirnya diputuskan di tempat netral,” ungkapnya.

Awalnya PT LIB memutuskan Grup Y digelar di Cikarang. Tiga tim lainnya, PSMS, Persiraja dan Martaputra protes, karena dekat dengan markas Persita. PSMS kemudian meminta agar digelar di Palembang. Usulan PSMS tersebut mendapat dukungan dari Sriwijaya FC.

“Kita protes karena digalar di Cikarang. Kan, dekat dengan markas Persita. Kemudian Sriwijaya mengusulkan agar digelar di markas mereka. Kita kemudian mendukung. Akhirnya diputuskan di Palembang,” tambahnya.

Menurut pria yang akrab dipanggil King tersebut, PSMS setuju di Palembang, karena di sana banyak pendukung Ayam Kinantan. Selain itu, suporter dari Medan bisa datang ke Palembang melalui bus.

“Bus dari Medan ke Palembang, kan banyak. Jadi suporter bisa datang ke sana. Itu juga menjadi pertimbangkan kita setuju di Palembang,” paparnya.

Pada manager meeting tersebut, juga diputuskan bahwa kick off babak delapan besar mulai 15 November. Ayam Kinantan akan memulai persaingan dengan menghadapi Persik Kediri.

Sedangkan usulan PSMS agar diperbolehkan mengganti pemain, ditolak PT LIB. Semua tim yang lolos babak delapan besar tidak bisa menambah atau menukar pemain. “Usulan pergantian pemain ditolak, cuma semua kartu kuning di putihkan,” ucapnya.

Pelatih PSMS Jafri Sastra menyambut baik hasil manager meeting tersebut. Dia mengaku siap bermain di Palembang. “Sebenarnya kita berharap agar diperbolehkan mengganti pemain. Dengan keputusan tersebut, kita akan memanfaatkan pemain yang ada,” sebutnya singkat. (dek)

BERSAMA: Perwakilan tim yang lolos ke babak delapan besar Liga 2 foto bersama usai menggelar manager meeting di Jakarta, Rabu (23/10).
BERSAMA: Perwakilan tim yang lolos ke babak delapan besar Liga 2 foto bersama usai menggelar manager meeting di Jakarta, Rabu (23/10).

Format dan jadwal pertandingan babak delapan besar Liga 2 musim 2019 akhirnya diputuskan dalam manager meeting di Jakarta, Rabu (23/10). Hasilnya Grup Y yang diisi PSMS Medan akan bermain di Stadion Jakabaring, Palembang.

DALAM manager meeting tersebut, PT Liga Indonesia Baru (LIB), sebagai operator memutuskan babak delapan besar menggunakan format home tournament dan digelar di tempat netral. “Format home tournament dan digelar di tempat netral,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Rabu (23/10) malam.

PSMS yang bergabung di Grup Y bersama Persik Kediri, Persita Tangerang dan Martaputra akan bermain di Stadion Jakabaring, Palembang. Sedangkan Grup X yang berisikan Persiraja Banda Aceh, Persewar Waropen, Sriwijaya FC dan Mitra Kukar main di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Julius Raja menceritakan, proses pemilihan tuan rumah tersebut sempat berlangsung alot. Masing-masing tim ngotot untuk menjadi tuan rumah. “Akhirnya diputuskan di tempat netral,” ungkapnya.

Awalnya PT LIB memutuskan Grup Y digelar di Cikarang. Tiga tim lainnya, PSMS, Persiraja dan Martaputra protes, karena dekat dengan markas Persita. PSMS kemudian meminta agar digelar di Palembang. Usulan PSMS tersebut mendapat dukungan dari Sriwijaya FC.

“Kita protes karena digalar di Cikarang. Kan, dekat dengan markas Persita. Kemudian Sriwijaya mengusulkan agar digelar di markas mereka. Kita kemudian mendukung. Akhirnya diputuskan di Palembang,” tambahnya.

Menurut pria yang akrab dipanggil King tersebut, PSMS setuju di Palembang, karena di sana banyak pendukung Ayam Kinantan. Selain itu, suporter dari Medan bisa datang ke Palembang melalui bus.

“Bus dari Medan ke Palembang, kan banyak. Jadi suporter bisa datang ke sana. Itu juga menjadi pertimbangkan kita setuju di Palembang,” paparnya.

Pada manager meeting tersebut, juga diputuskan bahwa kick off babak delapan besar mulai 15 November. Ayam Kinantan akan memulai persaingan dengan menghadapi Persik Kediri.

Sedangkan usulan PSMS agar diperbolehkan mengganti pemain, ditolak PT LIB. Semua tim yang lolos babak delapan besar tidak bisa menambah atau menukar pemain. “Usulan pergantian pemain ditolak, cuma semua kartu kuning di putihkan,” ucapnya.

Pelatih PSMS Jafri Sastra menyambut baik hasil manager meeting tersebut. Dia mengaku siap bermain di Palembang. “Sebenarnya kita berharap agar diperbolehkan mengganti pemain. Dengan keputusan tersebut, kita akan memanfaatkan pemain yang ada,” sebutnya singkat. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/