28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PT LI Minta PSMS Rekonsiliasi

PT Liga Indonesia belum juga mengeluarkan keputusan memilih PSMS mana yang akan menjadi peserta Divisi Utama. Sebelumnya, 19 November disebut CEO Joko Driyono menjadi tenggat waktunya. Kini PT LI mengajukan prasyarat lainnya. PSMS harus rekonsiliasi jika ingin diterima sebagai peserta.

“Saya sudah bertemu di Jakarta dengan pihak PT LI. Tapi mereka mau PSMS itu rekonsiliasi. Karena tak mungkin dua PSMS bermain di satu kompetisi yang sama,” kata Benny Sihotang.
Lantas, apa karena persyaratan itu Benny tidak jadi menyerahkan berkas pendaftaran? “Kalau pendaftaran sudah kita lakukan. Begitu juga berkas PSMS kubu lainnya Bang Indra sudah masuk. Jadi sudah dua berkas pendaftaran masuk. Tapi ya itu, PT LI mintanya PSMS itu satu. Kalau soal mereka tidak mau terima kita karena dualisme itu saya tidak tahu,” jelasnya.

Namun, jalan rekonsiliasi yang belakangan sempat dikoarkan hampir buntu. Kedua pihak masih belum menemui kata sepakat dengan tawaran dari masing-masing opsi. Benny sebelumnya menawarkan CEO untuk Indra.
Sementara Indra meminta pertemuan kembali dengan klub-klub. “Kalau saya sih senang dengan rekonsiliasi. Tapi memang ini yang belum kita temukan jalannya. Harus ada terobosan baru yang akan kita buat. Saya harus bicarakan ini dengan Bang Indra,” katanya.

Benny mengaku tidak nyaman dengan kondisi yang terjadi. Rekonsiliasi tentu tidak mudah, karena kondisinya sudah semakin rumit. Namun Benny akan membicarakan ini hanya empat mata dengan Indra. “Biar nanti kami bicarakan berdua saja. Gak usah yang lain ikut. Saya pun tidak nyaman dengan kondisi ini. Secepatnyalah lebih baik,” tambahnya.

Dengan kompetisi yang kian dekat, apakah PT LI tidak memberikan tenggat waktu? “Tidak ada mereka ngasih deadline. Tapi memang rekonsiliasi ni dulu yang akan kita bicarakan lagi,” katanya.
Bagaimana jika rekonsiliasi tetap buntu? Mengalihkan berkas pendaftaran ke PT LPIS bisa saja menjadi opsi. “Jalan ke sana terbuka tetap. Tapi memang belum ada tanda-tanda mereka membuka pendaftaran. PSSI juga belum membuat keputusan. Itu nanti dulu lah yang penting rekonsiliasi ini coba dijalankan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PSMS versi RULB, Indra Sakti Harahap kecewa dengan ketidaktegasan PT LI yang sebelumnya mengatakan akan mengeluarkan keputusan 19 November. “Sudah berapa kali mereka tunda. Sampai sekarang belum ada keputusan. Jadi kami harus ambil sikap,” ujarnya.

Sikap yang dimaksud Indra adalah mulai memikirkan kemungkinan menjajaki PT LPIS.Dirinya sudah melakukan komunikasi dengan PT LPIS lewat Dityo Pramono. “Komunikasi sudah kita lakukan.  Jika tidak juga ada keputusan, Senin nanti ke PT LPIS untuk mendaftarkannya,” ujarnya.

Namun kemungkinan menjajal ke LPIS justru akan melemahkan posisi tawarnya. Apalagi sebelumnya, skuadnya yang berpeluang besar berkompetisi di PT LI setelah juga berkomunikasi lewat Eks CEO PSMS ISL, Idris SE. Saat coba menghubungi CEO PT LI, Joko Driyono, telepon selularnya tidak aktif. (don)

PT Liga Indonesia belum juga mengeluarkan keputusan memilih PSMS mana yang akan menjadi peserta Divisi Utama. Sebelumnya, 19 November disebut CEO Joko Driyono menjadi tenggat waktunya. Kini PT LI mengajukan prasyarat lainnya. PSMS harus rekonsiliasi jika ingin diterima sebagai peserta.

“Saya sudah bertemu di Jakarta dengan pihak PT LI. Tapi mereka mau PSMS itu rekonsiliasi. Karena tak mungkin dua PSMS bermain di satu kompetisi yang sama,” kata Benny Sihotang.
Lantas, apa karena persyaratan itu Benny tidak jadi menyerahkan berkas pendaftaran? “Kalau pendaftaran sudah kita lakukan. Begitu juga berkas PSMS kubu lainnya Bang Indra sudah masuk. Jadi sudah dua berkas pendaftaran masuk. Tapi ya itu, PT LI mintanya PSMS itu satu. Kalau soal mereka tidak mau terima kita karena dualisme itu saya tidak tahu,” jelasnya.

Namun, jalan rekonsiliasi yang belakangan sempat dikoarkan hampir buntu. Kedua pihak masih belum menemui kata sepakat dengan tawaran dari masing-masing opsi. Benny sebelumnya menawarkan CEO untuk Indra.
Sementara Indra meminta pertemuan kembali dengan klub-klub. “Kalau saya sih senang dengan rekonsiliasi. Tapi memang ini yang belum kita temukan jalannya. Harus ada terobosan baru yang akan kita buat. Saya harus bicarakan ini dengan Bang Indra,” katanya.

Benny mengaku tidak nyaman dengan kondisi yang terjadi. Rekonsiliasi tentu tidak mudah, karena kondisinya sudah semakin rumit. Namun Benny akan membicarakan ini hanya empat mata dengan Indra. “Biar nanti kami bicarakan berdua saja. Gak usah yang lain ikut. Saya pun tidak nyaman dengan kondisi ini. Secepatnyalah lebih baik,” tambahnya.

Dengan kompetisi yang kian dekat, apakah PT LI tidak memberikan tenggat waktu? “Tidak ada mereka ngasih deadline. Tapi memang rekonsiliasi ni dulu yang akan kita bicarakan lagi,” katanya.
Bagaimana jika rekonsiliasi tetap buntu? Mengalihkan berkas pendaftaran ke PT LPIS bisa saja menjadi opsi. “Jalan ke sana terbuka tetap. Tapi memang belum ada tanda-tanda mereka membuka pendaftaran. PSSI juga belum membuat keputusan. Itu nanti dulu lah yang penting rekonsiliasi ini coba dijalankan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PSMS versi RULB, Indra Sakti Harahap kecewa dengan ketidaktegasan PT LI yang sebelumnya mengatakan akan mengeluarkan keputusan 19 November. “Sudah berapa kali mereka tunda. Sampai sekarang belum ada keputusan. Jadi kami harus ambil sikap,” ujarnya.

Sikap yang dimaksud Indra adalah mulai memikirkan kemungkinan menjajaki PT LPIS.Dirinya sudah melakukan komunikasi dengan PT LPIS lewat Dityo Pramono. “Komunikasi sudah kita lakukan.  Jika tidak juga ada keputusan, Senin nanti ke PT LPIS untuk mendaftarkannya,” ujarnya.

Namun kemungkinan menjajal ke LPIS justru akan melemahkan posisi tawarnya. Apalagi sebelumnya, skuadnya yang berpeluang besar berkompetisi di PT LI setelah juga berkomunikasi lewat Eks CEO PSMS ISL, Idris SE. Saat coba menghubungi CEO PT LI, Joko Driyono, telepon selularnya tidak aktif. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/