MEDAN-Sepak bola Sumut dan nasional telah kehilangan mantan pemain PSMS dan tim nasional era 60-70an Wibisono pada 6 Juli lalu. Dua pekan berselang, laga amal untuk mengenang pemain yang terkenal dengan tendangan gledeknya ini digelar di Stadion Teladan, Kamis (25/7) kemarin mempertemukan Mantan PSMS era 70-80an dengan tim Pemprovsu. Hasilnya kedua tim bermain imbang 1-1.
Kegiatan juga dirangkai dengan doa bersama untuk almarhum. Dipimpin mantan pemain PSMS H. Amansyah para pemain khidmat berdoa di pinggir lapangan sebelum kembali melanjutkan laga. Turut hadir keluarga almarhum yang diwakili istri Hj.Asma Hasibuan dan ketiga anak almarhum, Septianda Perdana, Septiandi Yudistira dan Evi.
Dalam kesempatan yang sama, sumbangan sebesar Rp 15 juta diberikan kepada keluarga almarhum Wibisono. “Ini pertandingan amal yang kami gelar secara spontan mengenang mantan pemain PSMS dan PSSI, Wibisono. Ini sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasa beliau saat mengangkat prestasi sepak bola PSMS dan bersama timnas di era dulu,” ujar Sekdar Provsu, Nurdin Lubis.
Rekan setim Wibisono, Parlin Siagian mengatakan syukur atas kehadiran para mantan pemain dan manajer timnas U-23, Hasrul Azwar. “Bersyukur kita mantan pemain dan pemprovsu bisa buat kegiatan amal ini untuk Wibisono dan Pak Hasrul mau berpartisipasi,” ujarnya.
Istri Wibisono, Hj.Asma Hasibuan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian yang diberikan dari mantan pemain dan Pemprovsu. “Terima kasih atas dukungan dari teman-teman Wibisono yang telah bersusah payah menggelar kegiatan ini. Saya mohon maaf atas kesalahan semasa hidup almarhum,” bebernya.
Pada laga tersebut mantan PSMS diperkuat para mantan pemain lintas generasi. Diantaranya hadir Samsuddin, Sugiar (kiper),H Nobon, Sunardi A, Yongky, Sumardi, Sunarto, Musimin, Edi Saputra, Adi Sumarno, Yusli, Suwarno, Hamdardi, dan Syamsir Alamsyah, Sumantraji, Amrustian dan Julius Raja.
Begitupun Pemprovsu diperkuat materi yang tak kalah mentereng.Kehadiran anggota DPR RI yang juga Manajer timnas U-23, Hasrul Azwar, Sekda Provsu, Nurdin Lubis, Sekretaris Disporasu, Sakiruddin dan beberapa mantan pemain seperti Bahdiar Raja Manurung, Waluyo dan lainnya membuat laga berlangsung ketat. (don)