PUBLIK Medan berharap PSMS tak lagi terseret dualisme. Hal itu coba direspon kedua kubu kepengurusan dalam PSMS baik Indra Sakti Harahap maupun Iswanda Ramli yang memotori digelarnya RULB akhir September nanti. Namun proses menuju rekonsiliasi masih jauh karena belum adanya kesamaan persepsi.
Kedua kubu telah bertemu. Bahkan frekuensinya telah mencapai dua kali. Hal ini diakui Ketua Umum PSMS, versi RULB Hotel Candi, Indra Sakti Harahap. “Ya, saya sudah bertemu dengan bang Nanda Ramli dua kali. Intinya membicarakan rekonsiliasi PSMS. Kami berharap, PSMS ini bisa satu,” katanya.
Namun, selama dua kali pertemuan tersebut, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Medan tersebut mengakui, belum ada titik temu dalam pertemuan tersebut. “Responnya bagus. Tapi memang belum ada pembicaraan lanjutan setelah pertemuan tersebut. Karena memang belum ada titik temu dan perbedaan itu biasa. Jadi belum ada keputusan apa-apa,” ungkapnya.
Sebelumnya kubu Iswanda Ramli berharap Indra bisa ikut kembali dalam pemilihan yang akan digelar September nanti. Namun Indra belum punya itikad untuk mengarah kesitu. “Apa mungkin saya melakukan itu lagi? Kan RULB kemarin sudah sesuai mekanisme. Silakan saja dikaji ulang. Yang jelas bagaimana caranya menyatukan PSMS Medan tanpa saya harus ikut RULB lagi,” katanya.
Pertemuan kedua kubu itu pun diakui Penanggung jawab RULB versi pengurus harian, Iswanda Ramli. “Sebelumnya saya sudah bertemu Indra Sakti secara langsung dua kali. Tapi beliau belum memberi jawaban. Dalam pekan ini kami akan kembali melakukan pendekatan. Langkah ini merupakan komitmen kami untuk mewujudkan satunya PSMS Medan. Kalau soal bargaining, nggak ada. Kita nggak mau berkonspirasi,” lanjutnya.
Memang diakui Nanda upaya menggandeng Indra adalah dengan ikutnya Ketua ICMI Medan itu pada RULB akhir September atau awal Oktober nanti. Apalagi proses RULB sebelumnya dinilai tidak sesuai mekanisme pada AD/ART. Pemilihan ulang dinilai tidak akan menurunkan martabat Indra cs.
Nanda yang juga menjabat Ketua Tim Verifikasi mengaku kuatir dengan keputusan Joint Committee (JC) perihal pembiaran guliran dua liga (PSSI-KPSI). Keputusan yang membuka keran lebar terulangnya dualisme di level klub-klub. Begitupun, ia membantah pihaknya sudah menentukan arah kompetisi. Penegasan ini, imbuhnya guna mencegah spekulasi yang beredar di ruang publik. Sejauh ini Nanda masih yakin meskipun Indra beberapa memberikan penegasan soal sikapnya yang tidak mungkin ikut RULB lagi. “Kita optimis beliau bersedia. Harapannya ya mengalah dan rendah hati jugalah menyikapi perbedaan yang ada. Karena itu kami akan terus berupaya dalam pekan ini. Gawat kalau PSMS ini jadi dua, pasti sulit mendapat sponsor,” bebernya.
Didasari keputusan Joint Commite yang melegalkan dua kompetisi, Nanda menyebut PSMS belum punya arahan memilih salah satu opsi karena kondisi klub kebanggaan Medan itu belum kondusif. “Keputusan JC sungguh tidak melegakan. Kita berharap ada pemufakatan kembali saat Kongres Luar Biasa (KLB) digelar. Sebelum itu terjadi, kami akan rangkul Indra Sakti dkk, di situlah nanti akan disepakati bersama dimana PSMS memilih kompetisi,” pungkasnya. (don)