26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jalan Makin Terjal

Persitara vs PSMS

JAKARTA- PSMS takluk 1-0 saat melawat ke Stadion Tugu markas Persitara, Selasa (26/4). Gol Singgih Nurcahyo menit ke-74 cukup membuat PSMS merana. Jalan menuju babak delapan besar pun semakin terjal. Saat ini persaingan menuju delapan besar di Wilayah I semakin ketat. Intinya bagi PSMS adalah kemenangan kontra Persikabo. Kalau sukses meraih tiga angka, maka PSMS lenggang di peringkat ketiga. Itupun, dengan catatan Persita kalah atau seri melawan Persih Tembilan.

Saat ini, PSMS merosot ke peringkat empat dengan raihan 42 angka. Sama dengan angka Persita di peringkat tiga, tapi PSMS kalah selesih gol. Di peringkat lima ada Persih yang mengumpulkan 41 angka. Dan di peringkat enam ada Persipasi yang sudah mengumpulkan 40 poin.

Di atas kertas, langkah PSMS berat karena sulit menang di kandang Persikabo. Maka peluang lolos ke babak delapan besar ada di tangan Persih yang menyisakan satu laga kandang. Lawannya adalah Persita. Keduanya harus bertarung keras untuk lolos. Kalau sampai Persita yang menang, maka Persita yang lolos. Meskipun PSMS menang kontra Persikabo dan Persita juga menang kontra Persih, maka yang akan lolos adalah Persita karena selisih gol. Yang membuat PSMS lolos adalah Persih menang, dan PSMS menang.

Kembali ke pertandingan, skuad  PSMS punya banyak peluang. Bahkan sempat membuat gol lewat tandukan Rahmat di menit 71. Namun gol itu dianulir wasit karena dianggap offside. Berawal dari sontekan Gaston Castano lewat tendangan bebas, bola membentur tiang dan liar ke kotak penalti. Diheading Mahadi Rais lalu bola menuju jangkauan kepala Rahmat. Disundul dan gol. Sayang lines man mengangkat bendera, sedangkan wasit awalnya tampak akan mensahkan gol itu.

Kecewa dengan keadaan, skuad terlena. Menit ke-74, gantian Persitara menyerang dengan cepat. Singgih Nurcahyo berhasil lepas dari kawalan dan dengan lelusa menyontek bola ke gawang Andy Setiawan. Gol 1-0. Selebihnya, PSMS kembali menyerang. Namun apa daya, peluang tak bisa dimanfaatkan menjadi gol. Apalagi di penghujung laga terjadi kericuhan. Dimulai dengan kartu merah yang diberikan wasit kepada Vagner Luis. Vagner yang kesal dan mengacungkan jari tengah ke arah penonton. Melihat hal itu, oknum Panpel Persitara memukul Vagner. Vagner marah dan membalas memukul. Lalu Vagner dikeroyok massa. Fans PSMS yang hadir ke stadion dari kelompok PSMS Medan Fans Club mencoba melindungi Vagner, tapi kubu tuan rumah dari kalangan Panpel dan suporter balik menyerang fans. Alhasil seorang fans luka bacok di bagian leher. Kericuhan tak terhindarkan. Wasit yang awalnya memberikan injuri time empat menit langsung menghentikan laga.

Suharto, Arsitek PSMS tampak pasrah dengan kondisi itu. Namun Suharto tak menyerah dan membeberkan kalau timnya masih punya peluang. “Kalau dibilang kurang beruntung ya memang kita tak beruntung. Tapi kan memang main kita juga kurang baik dengan banyaknya peluang tidak ada yang jadi gol. Kondisi lapangan juga tidak bisa diandalkan. Melawan Persikabo harus bisa menang meskipun itu berat,” terang Suharto.(ful)

Persitara vs PSMS

JAKARTA- PSMS takluk 1-0 saat melawat ke Stadion Tugu markas Persitara, Selasa (26/4). Gol Singgih Nurcahyo menit ke-74 cukup membuat PSMS merana. Jalan menuju babak delapan besar pun semakin terjal. Saat ini persaingan menuju delapan besar di Wilayah I semakin ketat. Intinya bagi PSMS adalah kemenangan kontra Persikabo. Kalau sukses meraih tiga angka, maka PSMS lenggang di peringkat ketiga. Itupun, dengan catatan Persita kalah atau seri melawan Persih Tembilan.

Saat ini, PSMS merosot ke peringkat empat dengan raihan 42 angka. Sama dengan angka Persita di peringkat tiga, tapi PSMS kalah selesih gol. Di peringkat lima ada Persih yang mengumpulkan 41 angka. Dan di peringkat enam ada Persipasi yang sudah mengumpulkan 40 poin.

Di atas kertas, langkah PSMS berat karena sulit menang di kandang Persikabo. Maka peluang lolos ke babak delapan besar ada di tangan Persih yang menyisakan satu laga kandang. Lawannya adalah Persita. Keduanya harus bertarung keras untuk lolos. Kalau sampai Persita yang menang, maka Persita yang lolos. Meskipun PSMS menang kontra Persikabo dan Persita juga menang kontra Persih, maka yang akan lolos adalah Persita karena selisih gol. Yang membuat PSMS lolos adalah Persih menang, dan PSMS menang.

Kembali ke pertandingan, skuad  PSMS punya banyak peluang. Bahkan sempat membuat gol lewat tandukan Rahmat di menit 71. Namun gol itu dianulir wasit karena dianggap offside. Berawal dari sontekan Gaston Castano lewat tendangan bebas, bola membentur tiang dan liar ke kotak penalti. Diheading Mahadi Rais lalu bola menuju jangkauan kepala Rahmat. Disundul dan gol. Sayang lines man mengangkat bendera, sedangkan wasit awalnya tampak akan mensahkan gol itu.

Kecewa dengan keadaan, skuad terlena. Menit ke-74, gantian Persitara menyerang dengan cepat. Singgih Nurcahyo berhasil lepas dari kawalan dan dengan lelusa menyontek bola ke gawang Andy Setiawan. Gol 1-0. Selebihnya, PSMS kembali menyerang. Namun apa daya, peluang tak bisa dimanfaatkan menjadi gol. Apalagi di penghujung laga terjadi kericuhan. Dimulai dengan kartu merah yang diberikan wasit kepada Vagner Luis. Vagner yang kesal dan mengacungkan jari tengah ke arah penonton. Melihat hal itu, oknum Panpel Persitara memukul Vagner. Vagner marah dan membalas memukul. Lalu Vagner dikeroyok massa. Fans PSMS yang hadir ke stadion dari kelompok PSMS Medan Fans Club mencoba melindungi Vagner, tapi kubu tuan rumah dari kalangan Panpel dan suporter balik menyerang fans. Alhasil seorang fans luka bacok di bagian leher. Kericuhan tak terhindarkan. Wasit yang awalnya memberikan injuri time empat menit langsung menghentikan laga.

Suharto, Arsitek PSMS tampak pasrah dengan kondisi itu. Namun Suharto tak menyerah dan membeberkan kalau timnya masih punya peluang. “Kalau dibilang kurang beruntung ya memang kita tak beruntung. Tapi kan memang main kita juga kurang baik dengan banyaknya peluang tidak ada yang jadi gol. Kondisi lapangan juga tidak bisa diandalkan. Melawan Persikabo harus bisa menang meskipun itu berat,” terang Suharto.(ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/