32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PSMS Yakin Tak Kena Sanksi

Skuad PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) kini menunggu nasib pasca tidak mampu menghadiri sidang Komisi Disiplin PSSI di Jakarta, Rabu (24/7) lalu. Sampai saat ini keputusan komdis belum keluar termasuk soal ancaman sanksi kepada 11 pemain yang berdemo di kantor PSSI Juni lalu.

Sekretaris tim, Fityan Hamdy mengatakan sampai saat ini belum mendengar soal hasil sidang Komdis yang tengah menjadi pembahasan di PSSI meskipun skuad PSMS tidak hadir. “Belum tahu seperti apa. Tapi kami optimis tidak akan dikenai sanksi. Apalagi kami sudah jabarkan alasan tidak dapat mengikuti sidang dan kronologis keterangan soal pengaturan skor juga tidak berangkat ke Bengkulu,” ujar Sekretaris tim, Fityan Hamdy.

Menurut Fityan jika memang Komdis mau menjatuhkan sanksi kepada PSMS harusnya ditujukan kepada Ketua Umum Indra Sakti. “Jika memang mereka menuduh kita berprilaku buruk dengan berdemo di Jakarta harusnya Indra Sakti yang dihukum. Apa tidak membayar gaji dan melanggar kontrak itu tidak merupakan prilaku buruk? Setiap tanggal 10 tertuang di kontrak gaji pemain, pelatih dan official harus dibayar. Ini sudah berbulan-bulan kenapa PSSI tidak menyalahkan Indra Sakti?,” ujar Fityan saat berbincang kemarin.

Selain itu pemain merasa tidak merupakan kapasitasnya membiayai diri sendiri untuk mengikuti sidang komdis tanpa akomodasi dari pengurus PSMS. Apalagi kondisi finansial tak kunjung membaik tanpa adanya pembayaran. Sampai saat ini Ketua Umum PSMS LI, Indra Sakti Harahap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kondisi miris ini tak juga menunjukkan itikad baik untuk membayar gaji yang diklaim tertunggak delapan bulan itu. “Mana ada uang kita membiayai sidang. Janganlah kami diperburuk lagi kondisinya dengan menghadiri sidang,” ujar Alamsyah Nasution, Gelandang PSMS LI.

Sementara pemain kini seperti sudah patah arang karena perjuangan yang dilakukan untuk menuntut gaji tak juga membuahkan hasil malah terancam disanksi. Kiper PSMS LI, Irwin Ramadhana mengatakan kompetisi telah berlalu memasuki hitungan dua bulan, namun sepeserpun gaji tak mampir ke rekeningnya. Termasuk dana subsidi Rp 100 juta yang dijanjikan PT Liga Indonesia. Pemain yang dicoret di pertengahan putaran kedua lalu, Affan Lubis mengatakan akan sia-sia mengharapkan Indra Sakti membayar gaji.

“Dari awal saya sudah lihat dia tidak punya itikad baik. Makanya kalau tidak dibayar untuk apa bermain. Kalau berharap dari situ saja kasihan keluarga kita di rumah,” ujar Affan yang kini merumput bersama PS Kwarta di Divisi I. (don)

Skuad PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) kini menunggu nasib pasca tidak mampu menghadiri sidang Komisi Disiplin PSSI di Jakarta, Rabu (24/7) lalu. Sampai saat ini keputusan komdis belum keluar termasuk soal ancaman sanksi kepada 11 pemain yang berdemo di kantor PSSI Juni lalu.

Sekretaris tim, Fityan Hamdy mengatakan sampai saat ini belum mendengar soal hasil sidang Komdis yang tengah menjadi pembahasan di PSSI meskipun skuad PSMS tidak hadir. “Belum tahu seperti apa. Tapi kami optimis tidak akan dikenai sanksi. Apalagi kami sudah jabarkan alasan tidak dapat mengikuti sidang dan kronologis keterangan soal pengaturan skor juga tidak berangkat ke Bengkulu,” ujar Sekretaris tim, Fityan Hamdy.

Menurut Fityan jika memang Komdis mau menjatuhkan sanksi kepada PSMS harusnya ditujukan kepada Ketua Umum Indra Sakti. “Jika memang mereka menuduh kita berprilaku buruk dengan berdemo di Jakarta harusnya Indra Sakti yang dihukum. Apa tidak membayar gaji dan melanggar kontrak itu tidak merupakan prilaku buruk? Setiap tanggal 10 tertuang di kontrak gaji pemain, pelatih dan official harus dibayar. Ini sudah berbulan-bulan kenapa PSSI tidak menyalahkan Indra Sakti?,” ujar Fityan saat berbincang kemarin.

Selain itu pemain merasa tidak merupakan kapasitasnya membiayai diri sendiri untuk mengikuti sidang komdis tanpa akomodasi dari pengurus PSMS. Apalagi kondisi finansial tak kunjung membaik tanpa adanya pembayaran. Sampai saat ini Ketua Umum PSMS LI, Indra Sakti Harahap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kondisi miris ini tak juga menunjukkan itikad baik untuk membayar gaji yang diklaim tertunggak delapan bulan itu. “Mana ada uang kita membiayai sidang. Janganlah kami diperburuk lagi kondisinya dengan menghadiri sidang,” ujar Alamsyah Nasution, Gelandang PSMS LI.

Sementara pemain kini seperti sudah patah arang karena perjuangan yang dilakukan untuk menuntut gaji tak juga membuahkan hasil malah terancam disanksi. Kiper PSMS LI, Irwin Ramadhana mengatakan kompetisi telah berlalu memasuki hitungan dua bulan, namun sepeserpun gaji tak mampir ke rekeningnya. Termasuk dana subsidi Rp 100 juta yang dijanjikan PT Liga Indonesia. Pemain yang dicoret di pertengahan putaran kedua lalu, Affan Lubis mengatakan akan sia-sia mengharapkan Indra Sakti membayar gaji.

“Dari awal saya sudah lihat dia tidak punya itikad baik. Makanya kalau tidak dibayar untuk apa bermain. Kalau berharap dari situ saja kasihan keluarga kita di rumah,” ujar Affan yang kini merumput bersama PS Kwarta di Divisi I. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/