30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

SMeCK Hooligan Mulai Arogan

Ulah oknum Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, yang mengintimidasi para jurnalis olahraga saat meliput uji coba PSMS versus PSBL Langsa di Stadion Teladan Selasa (225/10), mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Medan Pers Club (MPC) salah satu yang menyayangkan aksi tak simpatik oknum pendukung PSMS tersebut. Ketua MPC, Hendra DS menyebut aksi intimidasi oknum tersebut termasuk ke dalam pelecehan tugas jurnalistik. Dan hal itu melanggar hukum.

“Kita dari MPC meyanyangkan adanya tindakan intimidasi dari kelompok suporter terhadap wartawan. Itu tidak bisa ditolerir,” beber Hendra DS ketika dimintai komentarnya Rabu (26/10).

Hendra menambahkan bahwa wartawan bertugas memberikan informasi kepada masyarakat luas. Maka itu, tugas jurnalistik dilindungi undang-undang. “Kalau ada yang mengganggu tugas wartawan, artinya melanggar undang-undang. Kita harapkan hal itu tak terulang lagi,” sambungnya.

Menurut salah satu wartawan senior ini, tidak bakal ada satu organisasi tertentu yang bisa besar dengan sendirinya, tanpa bantuan publikasi dari media massa. “Organisasi kecil, atau kelompok kecil bisa jadi besar karena pemberitaan. Sebaliknya, organisasi besar, tidak akan dilirik masyarakat jika tidak ada pemberitaan akan organisasi tersebut. Jadi tugas jurnalistik itu harus dihargai sebagai corong informasi masyarakat,” beber Hendra lagi.

Pada peliputan uji coba yang akhirnya dimenangkan PSBL Langsa 2-0 itu, kawan-kawan dari beberapa media dihampiri oknum yang disinyalir dari anggota SMeCK. Oknum tersebut melakukan penghinaan kepada wartawan yang meliput dengan teriakan: Hei kalian wartawan ngapain kalian di situ. Sana buat berita yang bagus, kalian foto itu semua biar ada gaji kalian. Tak hanya sekali, tindakan menjurus anarkis juga diarahkan kepada wartawan. Namun saat itu wartawan tidak sama sekali membalas ucapan oknum tersebut.

Sementara itu Ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada wartawan. Menurutnya hal itu merupakan ulah oknum tertentu yang ingin memecah hubungan baik antara SMeCK dan wartawan. (ful/saz)

Ulah oknum Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, yang mengintimidasi para jurnalis olahraga saat meliput uji coba PSMS versus PSBL Langsa di Stadion Teladan Selasa (225/10), mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Medan Pers Club (MPC) salah satu yang menyayangkan aksi tak simpatik oknum pendukung PSMS tersebut. Ketua MPC, Hendra DS menyebut aksi intimidasi oknum tersebut termasuk ke dalam pelecehan tugas jurnalistik. Dan hal itu melanggar hukum.

“Kita dari MPC meyanyangkan adanya tindakan intimidasi dari kelompok suporter terhadap wartawan. Itu tidak bisa ditolerir,” beber Hendra DS ketika dimintai komentarnya Rabu (26/10).

Hendra menambahkan bahwa wartawan bertugas memberikan informasi kepada masyarakat luas. Maka itu, tugas jurnalistik dilindungi undang-undang. “Kalau ada yang mengganggu tugas wartawan, artinya melanggar undang-undang. Kita harapkan hal itu tak terulang lagi,” sambungnya.

Menurut salah satu wartawan senior ini, tidak bakal ada satu organisasi tertentu yang bisa besar dengan sendirinya, tanpa bantuan publikasi dari media massa. “Organisasi kecil, atau kelompok kecil bisa jadi besar karena pemberitaan. Sebaliknya, organisasi besar, tidak akan dilirik masyarakat jika tidak ada pemberitaan akan organisasi tersebut. Jadi tugas jurnalistik itu harus dihargai sebagai corong informasi masyarakat,” beber Hendra lagi.

Pada peliputan uji coba yang akhirnya dimenangkan PSBL Langsa 2-0 itu, kawan-kawan dari beberapa media dihampiri oknum yang disinyalir dari anggota SMeCK. Oknum tersebut melakukan penghinaan kepada wartawan yang meliput dengan teriakan: Hei kalian wartawan ngapain kalian di situ. Sana buat berita yang bagus, kalian foto itu semua biar ada gaji kalian. Tak hanya sekali, tindakan menjurus anarkis juga diarahkan kepada wartawan. Namun saat itu wartawan tidak sama sekali membalas ucapan oknum tersebut.

Sementara itu Ketua SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada wartawan. Menurutnya hal itu merupakan ulah oknum tertentu yang ingin memecah hubungan baik antara SMeCK dan wartawan. (ful/saz)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/