30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pengurus dan Manajemen Gagal

PSMS akan memasuki musim ketiga di Divisi Utama yang merupakan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia. Artinya PSMS terus didera kegagalan melangkah ke Indonesian Super League (ISL) yang merupakan kasta tertinggi sepak bola nasional.

Siapakah yang gagal? Pertanyaan klasik yang jawabannya mudah ditebak, utamanya bagi para fans setia PSMS. Rata-rata menjawab pasti: pengurus dan manajemen gagal total.

Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan salah satunya. Barisan kelompok pecinta PSMS yang memiliki jumlah anggota terbesar ini (7866), berharap ada revolusi besar di kepengurusan PSMS musim depan.
“Siapa lagi yang patut disalahkan? Tentu saja pengurus dan manajemen. Kalau memang tidak bisa mengurus lagi, harusnya sadar diri dan mundur. Beri kesempatan kepada orang lain yang memang bisa mengurus tim dengan baik,” koar Nata Simangunsong Ketua SMeCK kemarin.

Bukti kegagalan sudah terlihat jelas. Tiga musim main di kasta kedua kompetisi tentu saja jadi alasan utama yang tak terbantahkan. Kalau ingin melihat kegagalan lain, SMeCK juga punya jawaban. Salah satunya adalah tak berkembangnya markas PSMS: Stadion Teladan.

“Lihatlah ada waktu dua tahun untuk membenahi Stadion Teladan karena PSMS sedang tidak bermain di ISL. Kalaupun musim depan lolos ISL, tetap saja tak bisa main di hadapan pendukung sendiri karena kondisi Stadion Teladan sangat memprihatinkan. Harusnya ada desakan dari pengurus PSMS agar Stadion Teladan direnovasi,” tambah Nata.
Dosa lain adalah tak adanya sponsor yang bisa digandeng pengurus. Kalau orientasi pengurus masih menyusu APBD, maka tempatnya tak lagi cocok di PSMS. Ini karena musim depan seluruh klub di Indonesia haram pakai APBD. (ful)

PSMS akan memasuki musim ketiga di Divisi Utama yang merupakan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia. Artinya PSMS terus didera kegagalan melangkah ke Indonesian Super League (ISL) yang merupakan kasta tertinggi sepak bola nasional.

Siapakah yang gagal? Pertanyaan klasik yang jawabannya mudah ditebak, utamanya bagi para fans setia PSMS. Rata-rata menjawab pasti: pengurus dan manajemen gagal total.

Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan salah satunya. Barisan kelompok pecinta PSMS yang memiliki jumlah anggota terbesar ini (7866), berharap ada revolusi besar di kepengurusan PSMS musim depan.
“Siapa lagi yang patut disalahkan? Tentu saja pengurus dan manajemen. Kalau memang tidak bisa mengurus lagi, harusnya sadar diri dan mundur. Beri kesempatan kepada orang lain yang memang bisa mengurus tim dengan baik,” koar Nata Simangunsong Ketua SMeCK kemarin.

Bukti kegagalan sudah terlihat jelas. Tiga musim main di kasta kedua kompetisi tentu saja jadi alasan utama yang tak terbantahkan. Kalau ingin melihat kegagalan lain, SMeCK juga punya jawaban. Salah satunya adalah tak berkembangnya markas PSMS: Stadion Teladan.

“Lihatlah ada waktu dua tahun untuk membenahi Stadion Teladan karena PSMS sedang tidak bermain di ISL. Kalaupun musim depan lolos ISL, tetap saja tak bisa main di hadapan pendukung sendiri karena kondisi Stadion Teladan sangat memprihatinkan. Harusnya ada desakan dari pengurus PSMS agar Stadion Teladan direnovasi,” tambah Nata.
Dosa lain adalah tak adanya sponsor yang bisa digandeng pengurus. Kalau orientasi pengurus masih menyusu APBD, maka tempatnya tak lagi cocok di PSMS. Ini karena musim depan seluruh klub di Indonesia haram pakai APBD. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/