28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Dapur PSMS PT LPIS Ngepul Lagi

27-PSMS PT LPIS Kembali LatihanMEDAN-Krisis finansial yang melanda PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) belum berlalu. Namun, sedikit titik terang sudah terlihat dengan kembalinya mengepul dapur di Mess Kebun Bunga, sejak Kamis (27/6). Para pemain akhirnya bisa kembali menikmati asupan gizi secara seragam setelah sempat terhenti lebih dari sepekan.
Hal itu pun berdampak pada program pelatih yang bisa kembali dijalankan dengan penuh. Digelarnya training camp (TC) kembali membuat Pelatih Kepala Edy Syahputra bisa menggelar latihan dua sesi sehari. Sepekan terakhir ia menyiasatinya dengan latihan hanya di pagi hari. “Syukur akhirnya anak-anak bisa kembali mendapat asupan gizi sesuai menu dokter tim, dan TC bisa digelar lagi. Jadi saya nggak ragu memberi porsi latihan dengan intensitas tinggi,” tutur Edy usai latihan.
Edy mengaku, sepekan terakhir merupakan periode sulit karena ia harus menyesuaikan program dengan kondisi fisik anak asuhnya. “Ya, memang belakangan saya harus menyiasatinya dengan latihan pagi saja. Jadi tidak terlalu ada penggenjotan fisik karena gizi tak seragam. Tapi tak masalah karena memang belum ada kepastian apakah PSSB Bireuen jadi untuk menghadapi kami,” ungkap Edy.
Namun sejatinya, tidak hanya soal dapur, para pemain sejauh ini juga menanti kepastian soal gaji. Pasca berkompetisi April lalu, praktis skuad PSMS belum menerima gaji penuh sebulan. Sejauh ini persentase pembayaran gaji bulan pertama masih 60-70 persen. Mereka hanya menerima pinjaman-pinjaman. Edy mengakui dari pembicaraan terakhir dengan Manajer PSMS Syukri Wardi, ada harapan bakal cairnya pinjaman sebelum laga kontra PSSB, 30 Juni mendatang. “Katanya manajer mau memberikan pinjaman sebelum lawa Bireuen,” jelasnya.
Terakhir pemain menerima kucuran dana berupa uang harian saat PSMS berlaga dengan Persikab di Bandung. Tak demikian dengan pemain yang tak dibawa tur.
Di sisi lain, Edy langsung menggeber persiapan teknis tiga hari jelang laga kontra PSSB. Termasuk latihan fisik dengan porsi yang lebih berat. “Tadi pagi 50 persen materinya speed endurance. Dengan lari 10, 30, sampai 90 menit. Untuk tekniknya, kami main finishing play. Sore kembali endurance 12 menit dan small game,” paparnya.
Soal strategi, Edy mensimulasikan permainan dari sayap. Berbekal pertemuan di putaran pertama kontra PSSB, ia melihat sisi lemah lawan pada sektor sayap. “Saya membaca waktu main ke Bireuen, mereka lemah di kanan dan kiri. Karena itu saya juga terapkan perubahan untuk meng-cover posisi pemain. Termasuk menyiapkan alternatifnya,” kata Edy.
Untuk sisi pertahanan, Edy terlihat menduetkan Sugiono dengan Agung Prasetyo. Duet ini baru akan pertama kali jika dipasang. “Agung, Irwanto, dan Sugiono masing-masing punya kekuatan dan kelamahan. Memang Sugiono dan Agung belum pernah saya duetkan. Kalau di tengah mungkin ada perubahan tergantung situasi. Tapi seperti menghadapi Persikab, empat gelandang sejajar diisi Edy di sisi kiri, Juned (Juanda Mayadi) di kanan, serta Donny dan Madya punya tanggung jawab yang sama. Nanti saya akan lihat lagi sampai Sabtu (29/6) siapa yang paling siap,” tandas mantan stoper PSMS dan Medan Jaya itu. (don)

27-PSMS PT LPIS Kembali LatihanMEDAN-Krisis finansial yang melanda PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) belum berlalu. Namun, sedikit titik terang sudah terlihat dengan kembalinya mengepul dapur di Mess Kebun Bunga, sejak Kamis (27/6). Para pemain akhirnya bisa kembali menikmati asupan gizi secara seragam setelah sempat terhenti lebih dari sepekan.
Hal itu pun berdampak pada program pelatih yang bisa kembali dijalankan dengan penuh. Digelarnya training camp (TC) kembali membuat Pelatih Kepala Edy Syahputra bisa menggelar latihan dua sesi sehari. Sepekan terakhir ia menyiasatinya dengan latihan hanya di pagi hari. “Syukur akhirnya anak-anak bisa kembali mendapat asupan gizi sesuai menu dokter tim, dan TC bisa digelar lagi. Jadi saya nggak ragu memberi porsi latihan dengan intensitas tinggi,” tutur Edy usai latihan.
Edy mengaku, sepekan terakhir merupakan periode sulit karena ia harus menyesuaikan program dengan kondisi fisik anak asuhnya. “Ya, memang belakangan saya harus menyiasatinya dengan latihan pagi saja. Jadi tidak terlalu ada penggenjotan fisik karena gizi tak seragam. Tapi tak masalah karena memang belum ada kepastian apakah PSSB Bireuen jadi untuk menghadapi kami,” ungkap Edy.
Namun sejatinya, tidak hanya soal dapur, para pemain sejauh ini juga menanti kepastian soal gaji. Pasca berkompetisi April lalu, praktis skuad PSMS belum menerima gaji penuh sebulan. Sejauh ini persentase pembayaran gaji bulan pertama masih 60-70 persen. Mereka hanya menerima pinjaman-pinjaman. Edy mengakui dari pembicaraan terakhir dengan Manajer PSMS Syukri Wardi, ada harapan bakal cairnya pinjaman sebelum laga kontra PSSB, 30 Juni mendatang. “Katanya manajer mau memberikan pinjaman sebelum lawa Bireuen,” jelasnya.
Terakhir pemain menerima kucuran dana berupa uang harian saat PSMS berlaga dengan Persikab di Bandung. Tak demikian dengan pemain yang tak dibawa tur.
Di sisi lain, Edy langsung menggeber persiapan teknis tiga hari jelang laga kontra PSSB. Termasuk latihan fisik dengan porsi yang lebih berat. “Tadi pagi 50 persen materinya speed endurance. Dengan lari 10, 30, sampai 90 menit. Untuk tekniknya, kami main finishing play. Sore kembali endurance 12 menit dan small game,” paparnya.
Soal strategi, Edy mensimulasikan permainan dari sayap. Berbekal pertemuan di putaran pertama kontra PSSB, ia melihat sisi lemah lawan pada sektor sayap. “Saya membaca waktu main ke Bireuen, mereka lemah di kanan dan kiri. Karena itu saya juga terapkan perubahan untuk meng-cover posisi pemain. Termasuk menyiapkan alternatifnya,” kata Edy.
Untuk sisi pertahanan, Edy terlihat menduetkan Sugiono dengan Agung Prasetyo. Duet ini baru akan pertama kali jika dipasang. “Agung, Irwanto, dan Sugiono masing-masing punya kekuatan dan kelamahan. Memang Sugiono dan Agung belum pernah saya duetkan. Kalau di tengah mungkin ada perubahan tergantung situasi. Tapi seperti menghadapi Persikab, empat gelandang sejajar diisi Edy di sisi kiri, Juned (Juanda Mayadi) di kanan, serta Donny dan Madya punya tanggung jawab yang sama. Nanti saya akan lihat lagi sampai Sabtu (29/6) siapa yang paling siap,” tandas mantan stoper PSMS dan Medan Jaya itu. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/