25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Pemain PSMS Patah Arang

MEDAN-Berbagai upaya sudah dilakukan pemain PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) untuk menuntut gaji yang tertunggak. Mulai dari mengancam mogok bertanding, mengadu ke PSSI dan PT LI, hingga berdemo di rumah Ketua Umum Indra Sakti Harahap. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil karena dompet mereka masih juga belum dialiri uang dari hasil kerja keras mereka.
Lalu apa upaya selanjutnya? Pemain sepertinya sudah patah arang dengan kondisi yang tak juga menuntun mereka menuju titik terang. Karena itu pemain kini pasrah menunggu pembayaran gaji. Di saat Ramadan yang sudah lebih separuh dijalani dan menjelang Lebaran tanpa gaji.
Kiper PSMS LI Zulhamsyah Putra, mengatakan, dirinya dan rekan-rekan bukannya tidak melanjutkan perjuangan menuntut gaji. Namun masih menunggu hasil dari perjuangan yang dilakukan terus menerus sejak kompetisi tuntas Juni lalu. Putra sapan akrabnya, kini berharap Indra mau peka. “Kalau kami nuntut terus bukannya nggak bisa, tapi nggak enak juga kalau ribut-ribut di Ramadan ini. Jadi mudah-mudahan saja ada kesadaran. Hatinya (Indra, red)  bisa terketuk untuk membayar gaji kami. Setidaknya ia harus sadar kalau kami ini pemainnya yang juga punya anak-bini,” tutur Putra.
Setidaknya menjelang Lebaran ini Indra mau mencicil gaji agar pemain punya pegangan menghadapi Hari Raya Idul Fitri. “Kalau di Wamena tahun lalu, pengurus masih ada kasih uang THR. Di sini apa, kami nggak dipedulikan. Kalau bisa dibilang, tahun ini Lebaran yang paling suram,” ungkap ayah satu anak ini.
Senada, gelandang senior Alamsyah Nasution, mengatakan, sudah bingung harus berbuat apa lagi menuntut gajinya supaya keluar. “Jadi kalau ditanya kegiatanku apa saja? Ya ini, jalan sana-sini, liatin anak istri di rumah, pokoknya serba bingung. Kami sudah berjuang ke sana-sini. Tapi sampai sekarang hasilnya belum ada. Coba tanyakan Indra, sebenarnya kapan gaji kami dibayar. Kami kerja pakai tenaga,” jelasnya.
Sementara, Mantan Kapten PSMS Affan Lubis, yang kini membela Kwarta FC pun juga sudah patah arang mengharapkan gajinya saat membela PSMS bakal keluar. Ia  tidak melihat adanya itikad Indra membayar gaji pemain. Syukur sekarang ia bisa mengharapkan penghasilan dari membela Kwarta di Divisi I. “Kalau saya lihat memang Indra tidak ada niat untuk bayar gaji. Syukur saya sekarang bisa dikontrak Kwarta. Tapi bagaimana dengan kawan-kawan yang lain. Orang kerja tanpa gaji bagaimana? Jangan bicara loyalitaslah. Kalau satu-dua bulan masih dimaklumi. Ini berbulan-bulan. Pemain kerja bukan hanya sekedar main bola,” tandas pemain 35 tahun ini. (don)

MEDAN-Berbagai upaya sudah dilakukan pemain PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) untuk menuntut gaji yang tertunggak. Mulai dari mengancam mogok bertanding, mengadu ke PSSI dan PT LI, hingga berdemo di rumah Ketua Umum Indra Sakti Harahap. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil karena dompet mereka masih juga belum dialiri uang dari hasil kerja keras mereka.
Lalu apa upaya selanjutnya? Pemain sepertinya sudah patah arang dengan kondisi yang tak juga menuntun mereka menuju titik terang. Karena itu pemain kini pasrah menunggu pembayaran gaji. Di saat Ramadan yang sudah lebih separuh dijalani dan menjelang Lebaran tanpa gaji.
Kiper PSMS LI Zulhamsyah Putra, mengatakan, dirinya dan rekan-rekan bukannya tidak melanjutkan perjuangan menuntut gaji. Namun masih menunggu hasil dari perjuangan yang dilakukan terus menerus sejak kompetisi tuntas Juni lalu. Putra sapan akrabnya, kini berharap Indra mau peka. “Kalau kami nuntut terus bukannya nggak bisa, tapi nggak enak juga kalau ribut-ribut di Ramadan ini. Jadi mudah-mudahan saja ada kesadaran. Hatinya (Indra, red)  bisa terketuk untuk membayar gaji kami. Setidaknya ia harus sadar kalau kami ini pemainnya yang juga punya anak-bini,” tutur Putra.
Setidaknya menjelang Lebaran ini Indra mau mencicil gaji agar pemain punya pegangan menghadapi Hari Raya Idul Fitri. “Kalau di Wamena tahun lalu, pengurus masih ada kasih uang THR. Di sini apa, kami nggak dipedulikan. Kalau bisa dibilang, tahun ini Lebaran yang paling suram,” ungkap ayah satu anak ini.
Senada, gelandang senior Alamsyah Nasution, mengatakan, sudah bingung harus berbuat apa lagi menuntut gajinya supaya keluar. “Jadi kalau ditanya kegiatanku apa saja? Ya ini, jalan sana-sini, liatin anak istri di rumah, pokoknya serba bingung. Kami sudah berjuang ke sana-sini. Tapi sampai sekarang hasilnya belum ada. Coba tanyakan Indra, sebenarnya kapan gaji kami dibayar. Kami kerja pakai tenaga,” jelasnya.
Sementara, Mantan Kapten PSMS Affan Lubis, yang kini membela Kwarta FC pun juga sudah patah arang mengharapkan gajinya saat membela PSMS bakal keluar. Ia  tidak melihat adanya itikad Indra membayar gaji pemain. Syukur sekarang ia bisa mengharapkan penghasilan dari membela Kwarta di Divisi I. “Kalau saya lihat memang Indra tidak ada niat untuk bayar gaji. Syukur saya sekarang bisa dikontrak Kwarta. Tapi bagaimana dengan kawan-kawan yang lain. Orang kerja tanpa gaji bagaimana? Jangan bicara loyalitaslah. Kalau satu-dua bulan masih dimaklumi. Ini berbulan-bulan. Pemain kerja bukan hanya sekedar main bola,” tandas pemain 35 tahun ini. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/