25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Striker Patah Tangan, Raja Isa Cuek

MEDAN-PSMS kembali menggelar uji coba, melawan tim Divisi Utama ISL PS Gayo Lues. Namun, proyeksi yang diterapkan pelatih PSMS Raja Isa adalah memaksimalkan tim lapis kedua PSMS yang juga disebut PSMS B.

Tak pelak, tim yang memang masih minim jam terbang tersebut dibantai klub asal NAD dengan skor akhir 0-2 di Stadion Kebun Bunga. Gol pertama PS Gayo Lues tercipta pada menit ke-29. PSMS mendapatkan kesempatan memperkecil ketertinggalan, dengan hadiah penalti yang diberikan wasit pada menit ke-37 karena pelanggaran yang dilakukan pemain belakang PS Gayo Lues. Namun, eksekusi penalti tak mampu dimaksimalkan stopper PSMS Ledi Utomo. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum. Dan PS Gayo Lues memperbesar keunggulannya di babak kedua pada menit ke-50.

Pertandingan yang berlangsung memang cukup keras, terbukti dibukukannya empat kartu kuning, tiga untuk PSMS B dan satu kartu kuning untuk PS Gayo Lues.

Parahnya lagi, striker PSMS B Sigit Sudarmawan harus ditarik keluar pada pertengahan babak pertama karena cedera patah tangan. Sigit yang berduel dengan kiper Gayo Lues jatuh dengan posisi tak sempurna, sehingga tangannya patah.
Mengetahui hal tersebut, manajemen PSMS langsung melarikannya ke rumah sakit Permata Bunda. Dari hasil rontgen yang diterima terlihat jelas tulang lengan kanan Sigit tak lagi menyatu.

Namun, Raja Isa yang juga mengetahui hal itu hanya bersikap dingin dan terkesan cuek. Menurutnya, dalam dunia persepak bolaan, cedera merupakan hal lumrah. “Dalam pertandingan cedera yang mungkin dialami pemain itu biasa,” katanya enteng.

Ia berpendapat laga yang dilakoni anak-anak asuhanya tak lain hanya untuk membentuk mental mereka. “Ini kita lakukan untuk mematangkan pemain. Baik dari sisi kebugaran, mental serta taktikal,” papar pelatih berkebangsaan Malaysia itu.

Sementara itu, pelatih PS Gayo Lues Kustiono mengucapkan terimakasih kepada PSMS yang sudah mau melakukan latih tanding dengan tim asuhannya. “Walau kita hanya disuguhkan pemain lapis kedua, kita sangat berterimakasih. Karena dari pertandingan ini kita sudah bisa membentuk standarisasi untuk tim. Dan hasilnya akan kita bawa pada pertandingan perdana Divisi Utama melawan Persip Pekalongan pada 3 Januari 2012 mendatang,” paparnya.
Mengenai permainan keras yang disuguhkan anak-anak asuhannya, Kustiono yang sempat membesut PSMS  itu menjelaskan, memang mendoktrin pemainnya untuk bermain keras bukan permainan kasar. (saz)

MEDAN-PSMS kembali menggelar uji coba, melawan tim Divisi Utama ISL PS Gayo Lues. Namun, proyeksi yang diterapkan pelatih PSMS Raja Isa adalah memaksimalkan tim lapis kedua PSMS yang juga disebut PSMS B.

Tak pelak, tim yang memang masih minim jam terbang tersebut dibantai klub asal NAD dengan skor akhir 0-2 di Stadion Kebun Bunga. Gol pertama PS Gayo Lues tercipta pada menit ke-29. PSMS mendapatkan kesempatan memperkecil ketertinggalan, dengan hadiah penalti yang diberikan wasit pada menit ke-37 karena pelanggaran yang dilakukan pemain belakang PS Gayo Lues. Namun, eksekusi penalti tak mampu dimaksimalkan stopper PSMS Ledi Utomo. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum. Dan PS Gayo Lues memperbesar keunggulannya di babak kedua pada menit ke-50.

Pertandingan yang berlangsung memang cukup keras, terbukti dibukukannya empat kartu kuning, tiga untuk PSMS B dan satu kartu kuning untuk PS Gayo Lues.

Parahnya lagi, striker PSMS B Sigit Sudarmawan harus ditarik keluar pada pertengahan babak pertama karena cedera patah tangan. Sigit yang berduel dengan kiper Gayo Lues jatuh dengan posisi tak sempurna, sehingga tangannya patah.
Mengetahui hal tersebut, manajemen PSMS langsung melarikannya ke rumah sakit Permata Bunda. Dari hasil rontgen yang diterima terlihat jelas tulang lengan kanan Sigit tak lagi menyatu.

Namun, Raja Isa yang juga mengetahui hal itu hanya bersikap dingin dan terkesan cuek. Menurutnya, dalam dunia persepak bolaan, cedera merupakan hal lumrah. “Dalam pertandingan cedera yang mungkin dialami pemain itu biasa,” katanya enteng.

Ia berpendapat laga yang dilakoni anak-anak asuhanya tak lain hanya untuk membentuk mental mereka. “Ini kita lakukan untuk mematangkan pemain. Baik dari sisi kebugaran, mental serta taktikal,” papar pelatih berkebangsaan Malaysia itu.

Sementara itu, pelatih PS Gayo Lues Kustiono mengucapkan terimakasih kepada PSMS yang sudah mau melakukan latih tanding dengan tim asuhannya. “Walau kita hanya disuguhkan pemain lapis kedua, kita sangat berterimakasih. Karena dari pertandingan ini kita sudah bisa membentuk standarisasi untuk tim. Dan hasilnya akan kita bawa pada pertandingan perdana Divisi Utama melawan Persip Pekalongan pada 3 Januari 2012 mendatang,” paparnya.
Mengenai permainan keras yang disuguhkan anak-anak asuhannya, Kustiono yang sempat membesut PSMS  itu menjelaskan, memang mendoktrin pemainnya untuk bermain keras bukan permainan kasar. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/