26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Legimin tak Pernah Persoalkan Harga

MEDAN- Kiprah PSMS dalam beberapa tahun terus terpuruk di kancah sepak bola tanah air. Tak ayal setiap musim para suporter sangat mendambakan PSMS diperkuat pemain-pemain berkualitas yang dapat mendongkrak prestasi klub berlambang daun tembakau itu.

Nama-nama mantan Bintang PSMS yang kini berlabuh di klub-klub lain didengungkan untuk dibawa pulang kembali.

Salah satunya Legimin Raharjo. Pemain yang hijrah usai membawa PSMS ke final Liga Indonesia 2007/2008 ini sangat dirindukan suporter PSMS. Legimin malang melintang di sejumlah klub tanah air seperti Persik Kediri dan terakhir memperkuat Arema Indonesia di Indonesian Premier League (IPL) musim lalu. Lantas apakah Legimin mau kembali?

Legimin tak membantah keinginnya untuk kembali memperkuat PSMS. Apalagi inilah klub yang membesarkan namanya. “Kalau ditanya mau bergabung kembali saya sama seperti yang lain. Selalu punya keinginan untuk kembali kesini. Namun itu kan tidak mudah,” katanya.

Apalagi jika bermain di PSMS Legimin bisa dekat dengan keluarganya. Selama ini Gimin, sapaan akrabnya tidak sepenuhnya bisa berkumpul bersama istri dan anaknya. “Selama ini kadang dibawa. Kadang juga tinggal di Medan,” tambahnya.

Menurut pemain kelahiran 30 tahun silam ini, stigma yang kerap dilekatkan kepada para mantan pemain soal mematok harga terlalu tinggi untuk tim itu tidak benar. Itu yang kerap membuatnya kecewa. “Bagaimana kami selalu disebut-sebut mematok harga tinggi. Padahal kami tidak pernah persoalkan harga. Apalagi untuk PSMS. Tapi selama ini anggapannya seperti itu. Padahal tidak ada pembicaraan sama sekali,” ujar pemain jebolan PPLP 1998 ini.

Begitupun Legimin saat ini hanya ingin menatap kepastian. Toh, PSMS saat ini tidak terlihat tanda-tanda memanggilnya kembali. Sementara Arema Indonesia yang dibelanya musim lalu berniat mempertahankannya. “Kalau mau kemana sih belum tahu. Tapi katanya saya akan dipertahankan di sana. Kita lihat saja nanti ke depannya,” katanya.

Bagaimana dengan Arema Indonesia yang saat ini masih tersangkut dualisme? Seperti diketahui musim lalu Singo Edan terpecah menjadi dua manajemen dan berkiprah di ISL dan IPL. “Kalau soal itu biar menjadi urusan mereka. Saya tidak mau pikirkan itu,” pungkasnya. (mag-18)

MEDAN- Kiprah PSMS dalam beberapa tahun terus terpuruk di kancah sepak bola tanah air. Tak ayal setiap musim para suporter sangat mendambakan PSMS diperkuat pemain-pemain berkualitas yang dapat mendongkrak prestasi klub berlambang daun tembakau itu.

Nama-nama mantan Bintang PSMS yang kini berlabuh di klub-klub lain didengungkan untuk dibawa pulang kembali.

Salah satunya Legimin Raharjo. Pemain yang hijrah usai membawa PSMS ke final Liga Indonesia 2007/2008 ini sangat dirindukan suporter PSMS. Legimin malang melintang di sejumlah klub tanah air seperti Persik Kediri dan terakhir memperkuat Arema Indonesia di Indonesian Premier League (IPL) musim lalu. Lantas apakah Legimin mau kembali?

Legimin tak membantah keinginnya untuk kembali memperkuat PSMS. Apalagi inilah klub yang membesarkan namanya. “Kalau ditanya mau bergabung kembali saya sama seperti yang lain. Selalu punya keinginan untuk kembali kesini. Namun itu kan tidak mudah,” katanya.

Apalagi jika bermain di PSMS Legimin bisa dekat dengan keluarganya. Selama ini Gimin, sapaan akrabnya tidak sepenuhnya bisa berkumpul bersama istri dan anaknya. “Selama ini kadang dibawa. Kadang juga tinggal di Medan,” tambahnya.

Menurut pemain kelahiran 30 tahun silam ini, stigma yang kerap dilekatkan kepada para mantan pemain soal mematok harga terlalu tinggi untuk tim itu tidak benar. Itu yang kerap membuatnya kecewa. “Bagaimana kami selalu disebut-sebut mematok harga tinggi. Padahal kami tidak pernah persoalkan harga. Apalagi untuk PSMS. Tapi selama ini anggapannya seperti itu. Padahal tidak ada pembicaraan sama sekali,” ujar pemain jebolan PPLP 1998 ini.

Begitupun Legimin saat ini hanya ingin menatap kepastian. Toh, PSMS saat ini tidak terlihat tanda-tanda memanggilnya kembali. Sementara Arema Indonesia yang dibelanya musim lalu berniat mempertahankannya. “Kalau mau kemana sih belum tahu. Tapi katanya saya akan dipertahankan di sana. Kita lihat saja nanti ke depannya,” katanya.

Bagaimana dengan Arema Indonesia yang saat ini masih tersangkut dualisme? Seperti diketahui musim lalu Singo Edan terpecah menjadi dua manajemen dan berkiprah di ISL dan IPL. “Kalau soal itu biar menjadi urusan mereka. Saya tidak mau pikirkan itu,” pungkasnya. (mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/