31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Kondisi 75 Persen Saja Masih Center Terbaik Indonesia

Novabela J Massie, Comeback setelah Empat Tahun Vakum

Gebyar basket Indonesia yang kian semarak membuat Novabela J Massie memutuskan kembali aktif bermain. Namun, empat tahun absen dari kompetisi basket profesional tertinggi tentu membawa perubahan pada penampilan.”

RAGIL UGENG, Bandung

NOVABELA J Massie hanya bermain selama 3,23 menit ketika Merah Putih Predators Jakarta membuat kejutan saat menekuk Sahabat Semarang dengan skor 55-45 di Speedy WNBL Indonesia kemarin. Bela, sapaan karibnya juga tak mencetak satupun poin. Meski begitu, keberadaan pemain kelahiran 11 November 1981 tersebut tetap membawa pengaruh penting bagi Merah Putih. Bela adalah motivator bagi para penggawa Merah Putih yang kebanyakan masih junior.

“Untuk saat ini, karena kondisi fisiknya belum bagus, dia lebih banyak kami fungsikan untuk mengangkat mental pemain lainnya. Kami melihat, kalau ada Bela, anak-anak menjadi lebih pede,” terang Jacky I Hatta, pelatih Merah Putih saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Kondisi Bela memang belum bagus. Di pertandingan pertama kontra Surabaya Fever, dia juga hanya bermain selama 13 menit. Bela menyatakan, kondisi fisiknya belum mencapai 50 persen. Karena itu, dia mesti menjalani program ketat untuk mengembalikan performa terbaiknya. Apalagi, berat badannya juga masih over. Saat ini, Bela masih memiliki berat 95 kg. Angka itu jelas tidak ideal, meskipun sebelumnya Bela juga sudah turun 5 kg.
“Saya memang harus latihan ketat. Tapi saya ingin pemain lain tak bergantung pada saya. Kalau mereka bergantung pada saya, saya jelas tidak mau. Karena itu, saya lebih sering mengangkat mental mereka. Suara saya sampai habis karena teriak-teriak,” ujarnya.

Bela tentu bukan nama asing di dunia basket putri. Pada awal 2000an silam, anak pasangan Janneman Massie dan Dorothy Eillen Novira Wurangian tersebut merupakan center utama Timnas. Posisi di timnas tentu merupakan buah penampilan gemilangnya di level klub saat liga masih bernama Kobanita. Bela pernah memperkuat Merah Putih pada 1999-2001. Pada 2001, dia hijrah ke Mahaputri Jakarta hingga 2004. Karirnya kemudian dihabiskan di Merah Putih mulai 2004 hingga Kobanita bubar pada 2008. Setelah itu, Bela berkutat dengan pekerjaannya. Saat ini, dia menjabat sebagai basketball director di Raffles International School. Di sekolah itu, Bela bekerja layaknya orang kantoran, mulai jam 10:00-18:00 WIB. Tugasnya adalah membentuk tim basket yang tangguh.

Kesibukan itu yang membuatnya tak pernah kepikiran kembali bermain basket di level professional sejak pension 2008 silam. Namun, pengelolaan WNBL yang professional menggoyahkan pendiriannya. Ditambah lagi dengan bujukan dari manajemen Merah Putih, Bela akhirnya bersedia turun gelanggang lagi.

“Perlu pertimbangan sangat matang untuk bermain lagi. Bukan hanya dengan keluarga, tapi juga kantor. Tapi liga memang semakin bagus. Ini menjadi daya tarik tersendiri. Kalau liga bagus, Timnas tentu sangat terbantu.” Tambah Bela.
Jacky pun sudah memiliki program khusus untuk mengembalikan performa Bela. Menurutnya, Bela bisa sangat berbahaya jika sudah bisa bermain konsisten selama tujuh menit di tiap kuarter. Sedikit membuka rahasia, Jacky mempersiapkan Bela agar bisa meledak di seri Surabaya dan Championship Series nanti. Dengan catatan, Merah Putih lolos ke babak tersebut.

“Untuk sekelas Bela, tidak usah 100 persen. Kondisinya 75 persen saja dia sudah center terbaik di Indonesia. Dia memiliki skill dan mental yang kuat. Masalahnya sekarang ini hanyalah kondisi fisiknya,” tegas Jacky. (*)

Novabela J Massie, Comeback setelah Empat Tahun Vakum

Gebyar basket Indonesia yang kian semarak membuat Novabela J Massie memutuskan kembali aktif bermain. Namun, empat tahun absen dari kompetisi basket profesional tertinggi tentu membawa perubahan pada penampilan.”

RAGIL UGENG, Bandung

NOVABELA J Massie hanya bermain selama 3,23 menit ketika Merah Putih Predators Jakarta membuat kejutan saat menekuk Sahabat Semarang dengan skor 55-45 di Speedy WNBL Indonesia kemarin. Bela, sapaan karibnya juga tak mencetak satupun poin. Meski begitu, keberadaan pemain kelahiran 11 November 1981 tersebut tetap membawa pengaruh penting bagi Merah Putih. Bela adalah motivator bagi para penggawa Merah Putih yang kebanyakan masih junior.

“Untuk saat ini, karena kondisi fisiknya belum bagus, dia lebih banyak kami fungsikan untuk mengangkat mental pemain lainnya. Kami melihat, kalau ada Bela, anak-anak menjadi lebih pede,” terang Jacky I Hatta, pelatih Merah Putih saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Kondisi Bela memang belum bagus. Di pertandingan pertama kontra Surabaya Fever, dia juga hanya bermain selama 13 menit. Bela menyatakan, kondisi fisiknya belum mencapai 50 persen. Karena itu, dia mesti menjalani program ketat untuk mengembalikan performa terbaiknya. Apalagi, berat badannya juga masih over. Saat ini, Bela masih memiliki berat 95 kg. Angka itu jelas tidak ideal, meskipun sebelumnya Bela juga sudah turun 5 kg.
“Saya memang harus latihan ketat. Tapi saya ingin pemain lain tak bergantung pada saya. Kalau mereka bergantung pada saya, saya jelas tidak mau. Karena itu, saya lebih sering mengangkat mental mereka. Suara saya sampai habis karena teriak-teriak,” ujarnya.

Bela tentu bukan nama asing di dunia basket putri. Pada awal 2000an silam, anak pasangan Janneman Massie dan Dorothy Eillen Novira Wurangian tersebut merupakan center utama Timnas. Posisi di timnas tentu merupakan buah penampilan gemilangnya di level klub saat liga masih bernama Kobanita. Bela pernah memperkuat Merah Putih pada 1999-2001. Pada 2001, dia hijrah ke Mahaputri Jakarta hingga 2004. Karirnya kemudian dihabiskan di Merah Putih mulai 2004 hingga Kobanita bubar pada 2008. Setelah itu, Bela berkutat dengan pekerjaannya. Saat ini, dia menjabat sebagai basketball director di Raffles International School. Di sekolah itu, Bela bekerja layaknya orang kantoran, mulai jam 10:00-18:00 WIB. Tugasnya adalah membentuk tim basket yang tangguh.

Kesibukan itu yang membuatnya tak pernah kepikiran kembali bermain basket di level professional sejak pension 2008 silam. Namun, pengelolaan WNBL yang professional menggoyahkan pendiriannya. Ditambah lagi dengan bujukan dari manajemen Merah Putih, Bela akhirnya bersedia turun gelanggang lagi.

“Perlu pertimbangan sangat matang untuk bermain lagi. Bukan hanya dengan keluarga, tapi juga kantor. Tapi liga memang semakin bagus. Ini menjadi daya tarik tersendiri. Kalau liga bagus, Timnas tentu sangat terbantu.” Tambah Bela.
Jacky pun sudah memiliki program khusus untuk mengembalikan performa Bela. Menurutnya, Bela bisa sangat berbahaya jika sudah bisa bermain konsisten selama tujuh menit di tiap kuarter. Sedikit membuka rahasia, Jacky mempersiapkan Bela agar bisa meledak di seri Surabaya dan Championship Series nanti. Dengan catatan, Merah Putih lolos ke babak tersebut.

“Untuk sekelas Bela, tidak usah 100 persen. Kondisinya 75 persen saja dia sudah center terbaik di Indonesia. Dia memiliki skill dan mental yang kuat. Masalahnya sekarang ini hanyalah kondisi fisiknya,” tegas Jacky. (*)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/